Psoriasis adalah kondisi kulit kering, kemerahan, bengkak, kulit kepala, siku, ataupun lutut lebih tebal, serta bersisik. Sebagian orang yang memiliki kondisi kulit ini saat hamil merasa khawatir akan berdampak terhadap janin. Lalu, benarkah demikian? Agar Mums tidak bingung lagi seputar psoriasis saat hamil, simak penjelasannya, yuk!

 

Apa itu Psoriasis?

 

Psoriasis adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak abnormal pada kulit, ditandai dengan kemerahan, bersisik, dan rasa gatal. Kondisi kulit ini sejenis penyakit autoimun, yang muncul akibat respons abnormal sistem kekebalan tubuh saat diaktifkan oleh antigen.

 

Beberapa bagian tubuh yang terkena penyakit ini antara lain kulit, kulit kepala, siku, ataupun bagian lutut. Psoriasis dianggap sebagai penyakit yang tidak menular dan tidak dapat disembuhkan. Namun, gejala dari kondisi kulit ini dapat dikendalikan dengan melakukan perawatan tertentu.

 

Baca juga: Psoriasis Vulgaris, Pen Bersisik, Gatal, dan Berkerak

 

 

Benarkah Psoriasis Bisa Berdampak terhadap Kehamilan?

 

Psoriasis tidak memengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil. Selain itu, belum ada bukti yang menunjukkan hubungan antara cacat lahir atau keguguran pada wanita yang memiliki psoriasis. Pasalnya, kekhawatiran terbesar adalah obat yang digunakan untuk psoriasis dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir.

 

Meski begitu, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa wanita dengan psoriasis parah cenderung melahirkan anak dengan berat lahir yang rendah. Namun, wanita dengan psoriasis ringan tidak memiliki risiko yang sama.

 

Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi kepada dokter jika Mums memiliki gejala psoriasis selama hamil, agar terhindar dari penggunaan obat-obatan atau perawatan yang salah, sehingga tidak berisiko mengalami keguguran atau cacat lahir.

 

Baca juga: Ketombe Tak Kunjung Hilang, Mungkinkah Psoriasis?



Lalu, Benarkah Kehamilan Memengaruhi Psoriasis?

 

Setiap ibu hamil dengan psoriasis berbeda-beda. Enam puluh persen wanita akan mengalami gejala psoriasis selama 9 bulan mengandung. Hal ini akibat peningkatan hormon progesteron terlalu aktif, sehingga mengurangi respons sistem imun dan memicu gejala psoriasis.

 

Sedangkan10-20% wanita dengan psoriasis yang tengah mengandung merasa kondisi mereka semakin memburuk. Oleh karena itu, jika Mums memiliki masalah psoriasis, selalu konsultasikan kepada dokter agar gejalanya bisa dikendalikan dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Baca juga: Kuis: Seberapa Jauh Pemahaman Kamu tentang Psoriasis?



Bagaimana Mengendalikan Psoriasis saat Hamil?

 

Beri tahu dokter kandungan bahwa Mums memiliki psoriasis agar dapat diberikan penanganan dan obat-obatan yang tepat. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah risiko yang dapat berdampak pada janin yang dikandung.

 

Obat-obatan teraman untuk mengendalikan psoriasis saat hamil ialah salep atau obat oles, seperti pelembap ataupun petroleum jelly. Mums juga bisa menggunakan krim steroid. Namun, hindari mengoleskan krim steroid pada payudara.

 

Beberapa hal juga bisa Mums lakukan untuk mengendalikan psoriasis saat hamil, seperti menjaga kelembapan tubuh, menghindari mandi air hangat agar tidak memperburuk kondisi kulit, dan oleskan gel aloe vera setidaknya 2-3 kali sehari.

 

Jika Mums memiliki psoriasis, sangat disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter. Pastikan pula untuk tidak mengonsumsi atau menggunakan obat untuk mengurangi gejala psoriasis tanpa rekomendasi dari dokter.

 

Sekarang, tidak perlu repot lagi jika ingin mencari dokter yang ada di sekitar Mums. Dengan fitur Direktori Dokter di GueSehat.com, Mums bisa mencari dokter di lokasi terdekat. Cobain yuk Mums fiturnya sekarang! (TI)





 

Sumber:

Healthline. 2017. Will My Psoriasis Affect Pregnancy?.

First Cry Parenting. 2017. Psoriasis in Pregnancy--Symptoms, Risks and Treatment.