Kalau Kamu pernah mendengar penyakit psoriasis, pasti sudah kenal sebagian gejalanya. Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit, yaitu pertumbuhan sel-sel kulit berlangsung sangat cepat, sehingga terjadi penebalan di beberapa area kulit.

 

Kulit yang menebal ini berwarna keperakan dan kadang dialiri pembuluh darah, sehingga jika terjadi peradangan akan berwarna kemerahan bahkan berdarah. Tidak ada obat untuk psoriasis seperti halnya penyakit autoimun lainnya. Maka dari itu, penderitanya bisa sangat tidak nyaman dan secara estetika juga mengganggu.

Psoriasis bisa mengenai kulit mana saja, termasuk kulit kepala. Salah satu gejalanya kulit kepala kering dan terkelupas mirip ketombe. Kalau Kamu mengalami gejala ini, ada dua kemungkinan Gengs! Kamu memang berketombe atau memiliki psoriasis.

 

Meski gejala awalnya serupa, kedua kondisi ini sangat berbeda. Ketombe, dikenal juga dengan seborrhea, biasanya dapat diobati dengan relatif mudah dan jarang menjadi masalah medis yang serius. Sebaliknya, psoriasis adalah kondisi kronis yang tidak mudah diobati. Ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan penurunan rasa percaya diri. Untuk mengetahui lebih jauh perbedaannya, berikut penjelasan tentang psoriasis, disarikan dari Healthline.

Baca juga: Penderita Psoriasis Berisiko Diabetes

 

 

Proses Terbentuknya Ketombe

Ketombe adalah suatu kondisi yang ditandai dengan muncul banyak serpihan kulit kering di kulit kepala. Serpihan kulit ini bisa terjatuh dari rambut dan mendarat di bahu. Ketombe biasanya merupakan hasil dari kulit kepala yang terlalu kering. Serpihan ketombe biasanya berukuran kecil dan disertai dengan kulit kering di bagian tubuh lainnya. Kadang disertai gatal di kulit kepala, yang menyebabkan ketombe berjatuhan saat digaruk.

Mencuci rambut dengan sampo yang terlalu keras atau menggunakan banyak bahan kimia pada rambut terkadang dapat mengiritasi kulit kepala, sehingga menyebabkan ketombe. Namun, penyebab tersering adalah dermatitis seboroik.

 

Gangguan kulit ini ditandai dengan bercak merah di kulit dan berminyak, yang meninggalkan serpihan-serpihan kulit berwarna kekuningan di kulit kepala. Serpihan-serpihan ini ukurannya lebih besar dari serpihan ketombe karena kulit kering.

Dermatitis seboroik juga dapat menyebabkan bercak-bercak kemerahan dan iritasi di kulit bagian tubuh lain. Bisa jadi Kamu lantas berpikir bahwa Kamu menderita psoriasis. Namun, tidak segampang itu menyimpulkan bahwa Kamu psoriasis.

Baca juga: 4 Penyebab Ketombe dan Cara Mengatasinya

 

Perkembangan Psoriasis

Tidak seperti ketombe, psoriasis berawal dari masalah pada sistem kekebalan tubuh. Psoriasis adalah penyakit autoimun, yaitu tubuh memproduksi protein khusus yang disebut autoantibodi dan keliru menyerang jaringan sehat. Pada psoriasis, jaringan sehat yang diserang adalah kulit.

Produksi sel kulit menjadi sangat cepat, menciptakan pertumbuhan kulit baru yang tidak sehat dan abnormal, yang terkumpul menjadi bercak tebal, kering, dan bersisik. Tubuh kita secara berkala akan meluruhkan sel-sel kulit mati, dan digantikan oleh sel kulit baru. Biasanya proses pergantian kulit ini terjadi dalam hitungan minggu.

 

Namun pada penderita psoriasis, proses pergantian ini lebih cepat di beberapa titik di tubuh. Padahal sel kulit lama seharusnya belum mati, menyebabkan sel kulit menumpuk di permukaan. Gejala ini paling sering terjadi di siku, lutut, punggung, hingga kulit kepala.

 

Bagaimana Mengobati Keduanya?

Jika Kamu hanya berketombe, mudah sekali menghilangkannya. Bisanya dengan sampo yang cocok, ketombe Kamu akan hilang atau berkurang. Jaga kebersihan rambut dan kulit kepala agar ketombe tidak datang lagi. Namun jika Kamu ternyata dinyatakan psoriasis, sayangnya pengobatannya agak lebih rumit.

 

Psoriasis dapat diobati dengan losion dan obat topikal khusus yang mengandung steroid, untuk sekadar meredakan gejala. Sampai saat ini, tidak ada obat untuk menyembuhkan psoriasis. Dokter kadang memberikan obat untuk menghentikan perjalanan penyakit rematik, yang disebut DMARD, kepada pasien psoriasis dengan gejala sedang sampai berat. Selain itu, ada fototerapi, yitu titik-titik psoriasis diberi sinar ultraviolet. 

Baca juga: 5 Masalah Kulit yang Bisa Diatasi dengan Laser

 

Penderita psoriasis juga disarankan menghindari stres, karena dapat memperburuk gejala. Psoriasis dinyatakan remisi. Jika gejala pada kulit menipis atau hilang sama sekali. Namun, sewaktu-waktu dapat muncul kembali bisa ada pencetusnya. 

Nah, di bulan Agustus ini, diperingati sebagai Bulan Peduli Psoriasis. Jika Kamu atau orang terdekat ada yang menunjukkan gejala-gejala psoriasis, termasuk psoriasis di kulit kepala, cara terbaik adalah mengunjungi dokter kulit. Jangan pernah melakukan pengobatan sendiri ya Gengs, karena bisa memperburuk kondisi! (AY/AS)

 

Masker yang Berbahaya untuk Kulit - Guesehat