Banyak orang yang mengira serangan panik dan serangan kecemasan adalah hal yang sama. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Geng Sehat harus tahu perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan.

 

Serangan panik itu biasanya datang secara tiba-tiba serta menyebabkan seseorang merasa ketakutan yang luar biasa dan sangat intens. Serangan panik juga disertai dengan gejala fisik, seperti denyut jantung meningkat, sesak napas, dan mual.

 

Serangan panik yang datang secara tiba-tiba biasanya datang tanpa penyebab yang jelas. Sementara itu, kebanyakan serangan panik disebabkan oleh pemicu psikologis, seperti fobia.

 

Serangan panik bisa terjadi pada siapa saja. Namun, kalau terjadi selama beberapa kali, maka kemungkinan besar adalah pertanda gangguan panik. Serangan panik diakui di dalam Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder (DSM). DSM adalah buku panduan diagnosis terhadap gangguan mental. Sementara itu, serangan kecemasan tidak diakui di dalam DSM.

 

Namun, DSM menetapkan kecemasan sebagai gejala umum dari gangguan mental. Gejala kecemasan adalah kekhawatiran dan ketakutan. Kecemasan juga biasanya dipicu oleh situasi atau pengalaman yang menyebabkan stres. 

 

Kurangnya pengakuan dan penjelasan tentang serangan kecemasan berarti gejala dan pertandanya bisa diinterpretasikan secara luas. Itu artinya, seseorang bisa saja mengaku mengalami serangan kecemasan dan memiliki gejala yang tidak pernah dialami orang lain yang juga mengaku mengalami serangan kecemasan.

 

Hal-hal di atas merupakan perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan yang umum. Untuk tahu lebih jauh tentang perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan, coba pahami penjelasan di bawah ini!

 

Baca juga: Cerita Selebriti Hollywood Alami Gangguan Kecemasan

 

Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Kecemasan

Untuk mengetahui perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan, Kamu harus tahu gejala keduanya:

 

Gejala Serangan Panik dan Serangan Kecemasan

Kamu bisa mengalami serangan panik dan kecemasan dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, Kamu bisa mengalami kecemasan saat mengkhawatirkan akan adanya situasi yang menimbulkan stres, seperti presentasi di depan publik.

 

Ketika Kamu sudah berada dalam situasi yang menimbulkan stres tersebut, kecemasan yang dialami bisa berkembang menjadi serangan panik. Berikut perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan yang terkait dengan gejalanya:

 

Gejala Emosional Serangan Kecemasan Serangan Panik
kekhawatiran  
sengsara  
kegelisahan  
takut
takut mati atau kehilangan kontrol  
depersonalisasi  
Gejala Fisik Serangan Kecemasan Serangan Panik
detak jantung meningkat
nyeri dada
sesak napas
mulut kering
berkeringat
menggigil atau bergetar
mual
pusing
merinding

 

Mungkin sulit untuk mencari tahu yang sedang Kamu alami adalah serangan panik atau serangan kecemasan. Namun, ada beberapa hal yang perlu Kamu ingat:

 

Kecemasan adalah kondisi yang berhubungan dengan sesuatu kondisi yang menimbulkan stres atau menyebabkan ancaman. Sementara itu, serangan panik tidak selalu disebabkan oleh hal pemicu stres. Bahkan, serangan panik seringkali menyerang secara tiba-tiba tanpa sebab.

 

Kecemasan bisa bersifat ringan, sedang, atau parah. Sebagai contoh, kecemasan bisa saja Kamu rasakan di pikiran ketika sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Sementara itu, serangan panik umumnya menimbulkan gejala yang parah dan mengganggu.

 

Saat mengalami serangan panik, respon fight-or-flight menguasai tubuh. Gejala fisik yang Kamu alami juga lebih parah dan intens ketimbang gejala kecemasan. Gejala kecemasan biasanya berkembang secara perlahan.

 

Sementara itu, serangan panik biasanya datang secara tiba-tiba. Serangan panik umumnya memicu kecemasan dan ketakutan Kamu akan serangan berikutnya. Hal tersebut bisa berdampak negatif terhadap sikap Kamu. Akibatnya, Kamu cenderung selalu menghindari tempat dan situasi yang memicu risiko muncul serangan panik.

 

Penyebab Serangan Panik dan Serangan Kecemasan

Serangan panik yang terjadi secara tiba-tiba tidak memiliki pemicu yang jelas. Sementara itu, serangan panik yang dipicu karena kekhawatiran biasanya disebabkan oleh beragam hal. Beberapa pemicu yang umum adalah:

  • Pekerjaan yang menimbulkan tekanan
  • Menyetir
  • Situasi sosial
  • Fobia
  • Ingatan terhadap pengalaman yang menimbulkan trauma
  • Penyakit kronik, seperti penyakit jantung, diabetes, atau asma
  • Nyeri kronik
  • Kafein
  • Suplemen dan pengobatan
  • Gangguan tiroid

 

Baca juga: Selena Gomez Alami Serangan Panik, Waspadai Gejalanya!

 

Faktor Risiko

Serangan panik dan serangan kecemasan memiliki faktor risiko yang serupa. Beberapa diantaranya adalah:

  • Mengalami trauma atau menyaksikan langsung kejadian yang menimbulkan trauma, baik ketika masih kecil ataupun sudah dewasa
  • Mengalami situasi yang menyebabkan stres, seperti kematian orang yang dicintai atau perceraian
  • Mengalami stres dan kekhawatiran berpanjangan, seperti tanggung jawab kerja, konflik keluarga, atau masalah keuangan
  • Memiliki kondisi kesehatan kronik atau penyakit yang membahayakan nyawa
  • Memiliki kepribadian yang mudah khawatir
  • Memiliki gangguan mental, seperti depresi
  • Memiliki anggota keluarga dekat yang juga memiliki gangguan panik atau gangguan kecemasan
  • Kecanduan obat-obatan terlarang atau alkohol

Orang yang mengalami kecemasan memang memiliki risiko yang lebih tinggi terkena serangan panik. Namun, memiliki kecemasan bukan berarti Kamu sudah pasti akan mengalami serangan panik.

 

Diagnosis Serangan Panik atau Serangan Kecemasan

Dokter tidak bisa mendiagnosis serangan kecemasan. Namun, dokter bisa mendiagnosis:

  • Gejala kecemasan
  • Gangguan kecemasan
  • Serangan panik

 

Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan tentang gejala yang Kamu alami. Ia juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik dengan gejala yang serupa, seperti penyakit jantung atau masalah tiroid.

 

Untuk melakukan diagnosis, dokter akan melakukan:

  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah
  • Tes jantung, seperti elektrokardiogram
  • Evaluasi psikologis

 

Pengobatan Serangan Panik dan Serangan Kecemasan

Kamu harus berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk menentukan cara mencegah dan mengobati gejala kecemasan dan gangguan panik. Memiliki perencanaan pengobatan bisa mengontrol kondisinya ketika Kamu mengalami serangan yang selanjutnya.

 

Kalau Kamu merasa serangan panik atau serangan kecemasan akan datang dalam waktu dekat, coba lakukan hal ini:

Ambil napas dalam dan perlahan: ketika Kamu merasa kecepatan napas meningkat, fokuskan perhatian pada setiap tarikan dan hembusan nafas. Coba rasakan bagaimana perut terisi dengan udara ketika Kamu menarik napas. Tahan napas selama kurang lebih 4 detik, kemudian hembuskan secara perlahan.

Akui dan terima apa yang Kamu alami: mungkin Kamu merasa takut jika sudah pernah mengalami serangan panik atau serangan kecemasan. Ingatkan diri sendiri bahwa gejalanya akan berlalu dan Kamu akan baik-baik saja.

Lakukan praktik mindfulness: teknik mindfulness dilakukan untuk mengobati gangguan kecemasan dan gangguan panik. Teknik ini bisa membantu mengontrol pikiran.  

Lakukan teknik relaksasi: teknik ini termasuk relaksasi otot, aromaterapi, dan lainnya. Kalau Kamu mengalami gejala kecemasan atau serangan panik, coba lakukan hal-hal yang merelaksasi.

 

Selain hal-hal di atas, Kamu juga bisa melakukan perubahan gaya hidup. Beberapa perubahan gaya hidup di bawah ini bisa membantu mencegah kecemasan dan serangan panik, serta meredakan gejalanya ketika serangan terjadi:

  • Kurangi dan kontrol sumber stres di dalam kehidupan Kamu
  • Belajar mengidentifikasi dan menghentikan pikiran negatif
  • Lakukan olahraga ringan secara rutin
  • Lakukan meditasi atau yoga
  • Konsumsi diet seimbang
  • Batasi konsumsi alkohol dan kafein.

Selain itu, konsultasikan juga dengan dokter tentang obat untuk gangguan kecemasan dan serangan panik. Beberapa pengobatan umum yang biasanya direkomendasikan adalah psikoterapi atau konsumsi obat, seperti:

  • Antidepresan
  • Obat anti-kecemasan
  • Benzodiazepin

Dokter juga seringkali akan merekomendasikan kombinasi pengobatan. 

 

Baca juga: Tanda-tanda pada Tubuh Ketika Terkena Serangan Panik

 

Jadi, sudah jelas perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan. Meskipun keduanya seringkali dikaitkan, hanya serangan panik yang diakui di dalam DSM.

 

Namun, meskipun perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan sudah jelas, keduanya memiliki gejala, penyebab, dan faktor risiko yang serupa. Konsultasikan dengan dokter jika Geng Sehat mengalami gejala serangan panik dan kecemasan. (UH)

 

Tanda Stres -GueSehat.com

Sumber:

Health Line. What’s the Difference Between a Panic Attack and an Anxiety Attack?. November 2017.