Rambut rontok atau alopesia bukan hanya menjadi masalah yang dialami oleh orang dewasa, melainkan juga balita dan anak-anak. Meski jarang terjadi, sekitar 3% balita pernah mengalami kondisi ini.

 

Bagi si Kecil, kerontokan rambut mungkin tidak menjadi masalah besar. Namun sebagai orang tua, tentu Mums akan merasa khawatir. Nah, untuk mengetahui cara mengatasinya, penting bagi Mums agar memahami terlebih dulu penyebab rambut rontok pada balita.

 

Penyebab Rambut Rontok pada Balita dan Cara Mengatasinya

Ada sejumlah penyebab rambut rontok pada balita. Beberapa kasus tergolong ringan dan mudah diobati, tetapi ada pula yang membutuhkan perawatan lebih serius. Berikut ini beberapa penyebab rambut rontok pada balita dan cara mengatasinya.

 

1. Tinea Kapitis

Tinea kapitis atau jamur pada kulit kepala adalah salah satu penyebab paling umum dari kerontokan rambut pada balita. Infeksi kulit kepala ini menyebabkan penipisan rambut dan bintik-bintik botak di kepala.

 

Gejala lain dari tinea kapitis adalah:

- Lesi merah melingkar.

- Ketombe.

- Bercak bulat atau oval yang bersisik di kulit kepala.

- Rasa gatal.

- Rambut rusak yang tampak seperti titik-titik hitam di kulit kepala.

 

Pengobatan dan pencegahan:

Perawatan tinea kapitis biasanya dilakukan dengan menggunakan obat antijamur oral, seperti griseofulvin. Selain itu, biasanya dokter juga akan merekomendasikan penggunaan sampo antijamur untuk menyembuhkan infeksi.

 

Perlu diingat bahwa infeksi jamur ini bisa menular. Jadi, pastikan untuk memisahkan benda-benda, seperti topi, bantal, dan sikat rambut, serta barang lain yang bersentuhan langsung dengan bagian kepala.

 

Baca juga: Ini Penyebab Rambut Rontok Pada Wanita

 

2. Alopesia Areata

Satu dari 100 anak dapat mengalami alopesia areata. Kondisi ini hanya terjadi pada anak yang memiliki imunitas menyerang rambutnya sendiri. Balita dengan alopesia areata akan mengalami kerontokan rambut tanpa adanya tanda-tanda infeksi.

 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelainan rambut ini disebabkan oleh faktor keturunan. Gejala lain dari alopesia areata adalah bercak bulat atau oval di bagian kulit kepala. Penyakit rambut yang langka ini dapat diobati dengan menggunakan suntikan steroid, obat topikal, dan steroid oral.

 

3. Telogen Effluvium

Telogen effluvium adalah penyebab umum lain dari kerontokan rambut pada balita. Rambut rontok ini biasanya disertai dengan kondisi lain, seperti demam tinggi. Stres emosional juga dapat menyebabkan telogen effluvium.

 

Telogen effluvium tidak memiliki banyak gejala. Jika balita kehilangan banyak rambut setiap hari dan jika ia sakit beberapa minggu sebelumnya, Mums mungkin patut mencurigai kondisi telogen effluvium. Penurunan berat badan juga bisa menjadi gejala yang harus Mums waspadai.

 

Pengobatan dan pencegahan:

Sebagian besar kasus telogen efflevium sembuh tanpa pengobatan. Namun, pastikan selama masa pemulihannya, si Kecil bebas stres dan melakukan pola makan sehat.

 

Baca juga: Ingin Rambut Si Kecil Hitam dan Lebat? Ini 7 Cara Jitunya!

 

4. Kemoterapi

Kemoterapi juga menjadi penyebab utama balita mengalami kerontokan rambut. Kemoterapi adalah pengobatan untuk menyembuhkan penyakit kanker.

 

Gejala lain:

Gejala akibat kemoterapi lainnya ialah mual dan kurang nafsu makan.

 

Pengobatan dan pencegahan:

Rambut rontok akibat kemoterapi tidak memerlukan perawatan. Biasanya setelah sesi kemoterapi berakhir, rambut balita akan tumbuh kembali.

 

5. Penyebab lainnya

Selain penyebab utama seperti yang telah disebutkan di atas, balita dapat mengalami kerontokan rambut karena beberapa penyebab berikut:

- Mengikat rambut terlalu ketat.

- Gizi yang buruk.

- Ketidakseimbangan hormon. Penyakit tiroid sering menjadi penyebab di balik masalah kerontokan rambut balita.

- Infeksi bakteri.

- Kebiasaan menarik rambut

 

Seperti yang telah Mums lihat, ada banyak penyebab kerontokan rambut pada balita. Beberapa penyebab dapat diatasi dengan mudah, tetapi yang lainnya memerlukan perawatan lebih serius. Untuk memastikannya, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter tentang kondisi kerontokan rambut si Kecil. (AS)

 

Baca juga: Tenyata Rambut Bisa Jadi Indikator Kesehatan Lho!  

 

 

Sumber

Mom Junction. "5 Serious Causes Of Hair Loss In Toddlers".