Keseruan pertandingan badminton beregu putra di final Asian Games 2018 antara Indonesia dan Cina kemarin masih menjadi topik yang hangat. Beberapa hal yang terjadi selama pertandingan menjadi topik yang ramai dibahas di media sosial, salah satunya adalah tentang cederanya Anthony Sinisuka Ginting.

 

Di tengah pertandingan kemarin, Ginting mengalami masalah serius pada kakinya, sehingga ia terpaksa harus berhenti bermain. Dikutip dari wawancara Ginting dengan sebuah stasiun TV setelah pertandingan tersebut, pemain badminton berusia 21 tahun itu mengatakan bahwa ia mengalami masalah kram otot kaki serius, yang menyebabkan dirinya tidak bisa berdiri dan harus berhenti bermain.

 

Pada umumnya, kram pada otot kaki mudah ditangani. Namun pada beberapa kasus, kondisi ini bisa bertambah parah dan menjadi serius, terutama pada atlet. Lalu, sebenarnya apa sih kram otot kaki yang dialami oleh Ginting tersebut? Dan apa penyebabnya? Berikut penjelasannya!

Baca juga: Ini Makanan untuk Menambah Massa Otot

 

Kram pada Otot Kaki atau Charley Horse

Menurut portal WebMD, kram pada otot biasanya terasa seperti mengalami kontraksi, yaitu menjadi keras, tertarik, dan nyeri. Kram seperti itu bisa terjadi di otot mana saja. Kondisi itu biasa disebut dengan charley horse, terutama jika terjadi di kaki. Memang pada umumnya kram otot terjadi di kaki.

 

Kalau otot yang berkontraksi tidak rileks setelah beberapa detik atau menit, nyerinya bisa sangat terasa dan parah. Kondisi ini biasanya bisa ditangani dengan mudah. Namun pada beberapa kasus, kondisinya bisa bertambah parah dan menjadi serius.

 

 

 

Apa Penyebab Kram Otot Kaki?

Ada banyak penyebab kram otot secara umum, tergantung dari faktor dan anggota tubuh yang terkena dampaknya. Namun khusus pada kaki, biasanya kram disebabkan oleh terlalu seringnya otot digunakan, kelelahan, cedera, atau otot tertarik.

 

Dikutip dari portal Medicine, kram bisa terjadi jika otot diregangkan terlalu berlebihan atau kaki didiamkan dalam waktu yang lama. Akhirnya, sel-sel otot jadi kehilangan energi dan cairan, sehingga mengalami kontraksi. Peregangan otot yang terlalu berlebihan ini sering kali dialami oleh atlet yang melakukan olahraga atau latihan berat, terutama di udara yang panas.

 

Itulah sebabnya, kita sering melihat banyak atlet yang harus berhenti di tengah pertandingan atau diistirahatkan akibat cedera dan kram parah pada kakinya. Adapun penyebab lain dari kram pada otot kaki adalah:

  • Kurangnya aliran darah ke otot.
  • Cedera otot.
  • Olahraga atau beraktivitas di bawah cuaca panas atau dingin yang berlebihan.
  • Stres.
  • Tidak melakukan stretching atau pemanasan sebelum berolahraga.
  • Dehidrasi.
  • Darah kekurangan mineral, seperti kalsium, potasium, dan sodium.
Baca juga: 8 Panduan Sebelum Memulai Latihan Pembentukan Otot

 

Faktor Risiko Kram pada Otot Kaki

Kram pada otot kaki bisa terjadi pada siapapun dan umur berapapun. Kram pada otot kaki bahkan bisa terjadi di malam hari saat kita sedang tidur. Namun, ada beberapa golongan yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kram pada otot, di antaranya:

 

Bagaimana Kram pada Otot Kaki Didiagnosis?

Dilansir dari portal Health Line, kram otot kaki biasanya tidak memerlukan diagnosis resmi medis. Namun, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut kalau kramnya sering terjadi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Dokter akan melakukan diagnosis sesuai dengan riwayat keluarga dan pemeriksaan fisik pasien.

 

Dokter juga bisa melakukan scan MRI untuk mendeteksi jika kram diakibatkan oleh penekanan saraf. Sementara itu, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan darah di laboratorium untuk menentukan apakah pasien mengalami kekurangan potasium, kalsium, atau magnesium.

 

Pengobatan Kram pada Otot Kaki

Pengobatan untuk kram otot berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Namun, umumnya kram di otot kaki dapat diatasi dengan melakukan sedikit peregangan serta pijat untuk merelaksasikan otot dan menghentikan kontraksinya. Menggunakan heating pad juga bisa mempercepat proses relaksasi. Sementara kompres es batu bisa membantu meredakan nyerinya.

 

Pada kram otot kaki yang parah dan sering terjadi, dibutuhkan pengobatan yang lebih agresif lagi. Dokter bisa memberikan pasien ibuprofen untuk meredakan sakitnya. Selain itu, terapi fisik juga bisa mengobati kram pada otot kaki serta mencegah komplikasi lebih jauh. Biasanya, terapi fisik banyak dilakukan oleh atlet.

Baca juga: Manfaat Protein Bagi Otot dan Tubuh

 

Charley horse atau kram pada otot kaki seperti yang dialami oleh Ginting memang bisa dialami oleh banyak orang. Namun, umumnya kondisi ini memang lebih sering dialami oleh atlet. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kondisinya bisa bertambah parah, sehingga harus diobati dengan lebih agresif. (UH/AS)

 

Makanan untuk Menambah Massa Otot