Geng Sehat yang sudah menyadari pentingnya kesehatan mental selain fisik, mungkin sudah harus memikirkan kesehatan mental pada anak-anak ABG atau  remaja nih. Pasalnya saat ini kerap kita jumpai banyak juga kasus gangguan mental pada remaja dengan latar belakang kasus yang berbeda.

 

Remaja sebenarnya rentan mengalami masalah gangguan mental, karena maraknya kasus perundungan di sekolah, kekerasan seksual, atau masalah hubungan tidak harmonis dengan orang tua. Yuk, kita simak bagaimana seharusnya kesehatan mental remaja ini diberikan perhatian juga.

 

Baca juga: Enggak Harus Vacation, Berikut 6 Aktivitas Self Healing di Rumah

 

Mengapa Kesehatan Mental pada Remaja Penting?

Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan individu yang sejahtera di mana ia mampu menyadari kemampuannya, dapat mengatasi beban atau tekanan hidup, dapat bekerja secara produktif dan berkontribusi dalam komunitas yang dimiliki.

 

Kesehatan mental juga adalah dasar bagi kemampuan kita sebagai manusia untuk berpikir, berekspresi, berinteraksi dengan sesama, mencari penghasilan dan menikmati hidup. Jadi Gengs, kesehatan mental yang baik sangatlah berpengaruh dalam kehidupan semua orang tanpa memandang usia.

 

Orang dengan kesejahteraan mental, tentunya dapat menjalani hidup dengan sehat karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.


Namun di Indonesia, kesehatan mental masih dipandang sebelah mata. Banyak orang beranggapan kesehatan mental bukanlah hal yang penting untuk diatasi karena tidak memiliki bukti fisik.

 

Karena minimnya pengetahuan akan hal tersebut, kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental harus mulai dikembangkan, termasuk kesehatan mental remaja. Masa remaja merupakan salah satu tahapan penting dalam kehidupan manusia. Masa remaja adalah masa mencari jati diri. Mereka sangat penasaran dengan perkembangan sosial dan tren yang terjadi. Sayangnya, remaja sangat mudah menangkap semua hal di sekitarnya yang menurutnya menarik  tanpa mempertimbangkan efeknya lebih jauh.

 

Baca juga: Dampak Perceraian Lebih Dirasakan Remaja daripada Anak-anak


Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental Remaja

Kesehatan mental seseorang dapat dipengaruhi berbagai hal, seperti kondisi biologis, sosial ekonomi, dan lingkungan. Pada remaja, semua faktor ini juga berperan. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak bisa memenuhi harapannya, serta kondisi rumah yang belum dapat menjadi lingkungan yang nyaman dan aman, bisa menjadi kendala sendiri bagi remaja.

 

Menurut data WHO pada tahun 2019, belakangan ini stres lebih sering muncul karena beberapa hal sebagai berikut:

1. Ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi
2. Perubahan pola tidur dan pola makan
3. Sulit tidur dan konsentrasi
4. Menggunakan obat-obatan

 

Hal ini juga serupa dengan penyebab dari perubahan kesehatan mental pada kalangan Mahasiswa di Indonesia. Ironinya, hal ini acap kali terjadi dan dianggap lazim di masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, dampak yang muncul akibat perubahan kesehatan mental sangat patut diwaspadai.

 

Kondisi itu dapat memberikan dampak pada kesehatan mental seperti kecemasan, kesepian, depresi, berduka, hingga perilaku berisiko. Untuk menjaga kesehatan mental remaja, diperlukan sikap resiliensi, yakni proses untuk beradaptasi dalam menghadapi kesulitan, trauma, tragedi, ancaman atau sumber stres lainnya yang signifikan.

 

Dengan sikap tersebut, seseorang akan mampu bangkit kembali dan dapat mengatasi kesulitan secara efektif,  lentur, tetapi tidak patah meskipun berada di bawah tekanan ekstrem saat menghadapi kesulitan.

 

Lingkungan akademik dapat terlibat menjaga kesehatan mental remaja dengan membuka akses dan pelayanan kesehatan mental di sekolah.  Selain itu, mewujudkan lingkungan sekolah yang aman bagi guru, siswa, dan karyawan juga penting. Sekolah yang mendorong inklusivitas dan memahami perbedaan fisik, mental, status sosial, suku, agama, dan konstruksi sosial lain, diyakini lebih bisa menyehatkan bagi remaja.


Faktor lain yang dapat mendukung kesehatan mental remaja adalah dengan memperhatikan kesehatan fisiknya. Dorong remaja untuk bisa menjaga kesehatan fisik melalui aktivitas seperti olahraga, membangun kebiasaan tidur yang teratur, serta pola makan sehat. Dalam penelitian selama masa pandemi, hal ini ternyata efektif dan murah dalam mengatasi perasaan negatif remaja.


 Jadi, penting bagi kita semua untuk memperhatikan kesehatan mental remaja agar mereka menjadi remaja yang tangguh dan sehat mental. Saatnya satu sama lain saling peduli dan meningkatkan rasa empati.

 

Baca juga: Inilah Penyebab Remaja Kurus, Saatnya Mereka Peduli Stunting!