“Langkah kiri, langkah kanan, cepat-cepat... balance...!” Teriakan riang tersebut hampir selalu terdengar setiap kali mengikuti kelas Zumba dan Hiphop. Saya pertama kali mengikuti kelas ini pada bulan April 2016, awalnya hanya ada kelas Zumba dengan instruktur perempuan, Mba Susy. Tentunya karena kelas ini erat hubungannya dengan menari dan goyang pinggul, maka mayoritas peserta yang mengikut kelas ini adalah perempuan, dan ya, saya adalah satu-satunya peserta laki-laki. Kehadiran pertama di kelas ini tentu membuat saya sedikit malu dan canggung, dalam benak saya saat itu adalah saya akan dianggap aneh karena mau bergabung di kelas ini, mengingat di gym atau fitness center biasanya kaum laki-laki kerap ter-stereotype-kan dengan angkat beban, boxing, dan body combat sport lainnya. Meski begitu saya memang sangat suka mengikuti sesuatu yang ‘berbau’ dance. Dan kelas Zumba inilah kelas yang menurut saya akan menjadi awal yang menyenangan.

After #zumba #hiphop class this #morning... #gym #workout #gwsehat #berbagisehat #yukhidupsehat #friends #gymclass #gymbuddy #Jakarta

A photo posted by Christovel Ramot (@christovelramot) on

Setiap mengikuti kelas Zumba, setidaknya ada 12 lagu yang non-stop dimainkan, dari mulai pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan, kira-kira 45 sampai 1 jam. Hari pertama mengikuti kelas ini, tentu sangat menguras keringat. Saya memang mengeluarkan energi cukup banyak, metabolisme bekerja sangat cepat sehingga keringat lebih banyak keluar dibandingkan melakukan treadmill. Saat itu berat badan saya masih di atas 100 kg, tentu dengan ritme dan gerakan cepat yang harus diikuti, saya sempat merasa kewalahan dan hampir menyerah akibat terlalu lelah mengikuti perpindahan satu gerak ke gerak lainnya, ditambah beberapa gerakan mengharuskan saya untuk loncat ke kiri dan kanan. Salah satu alasan saya ingin mengikuti kelas ini yaitu tidak lain karena manfaat zumba untuk bentuk tubuh ideal yang sudah terbukti dari teman saya yang mengikutinya terlebih dahulu. Namun dengan rutinnya mengikuti kelas ini, membuat saya mendapatkan banyak manfaat yang cukup menyenangkan. Pertama, tentu tubuh menjadi lebih lincah. Akibat banyak menghapal banyak gerakan di setiap perpindahan hitungan (biasanya 2 kali 8 hitungan). Kaki pun lebih cepat bergerak dan pinggul terasa lebih lentur, tentunya karena kelas Zumba kerap menggunakan gerakan kaki dan pinggul. Kedua, saya merasa tidak mudah lelah, tentunya karena pacu jantung yang tergolong bekerja lebih cepat saat mengkitu setiap gerakan di kelas Zumba (olah kardio yang cukup padat) dan perpindahan satu lagu ke lagu lainnya cukup cepat. Ketiga, merasa lebih happy!, Hhmm, ini yang paling penting untuk saya. Percaya atau tidak namun setiap mengikuti kelas Zumba, sebelum dan sesudah, tubuh menjadi lebih semangat dan senang, mungkin karena penat dan jenuh yang diakibatkan rutinitas harian di kantor seakan terbuang keluar bersama keringat yang dihasilkan tubuh setelah mengikuti kelas Zumba. Tapi perasaan happy yang tersebut ternyata terbentuk dari akibat gerakan Zumba yang dilakukan ternyata mampu merangsang tubuh untuk menghasilkan hormon endorfin, hormon yang berfungsi untuk membuat tubuh menjadi lebih senang dan bahagia. Keempat, tentu dengan Zumba berat saya berkurang,! Sseperti yang disebutkan sebelumnya bahwa metabolisme bekerja lebih cepat dan membakar lemak di tubuh. Tentu semakin saya rutin mengikuti kelas Zumba maka rutin mengikuti saya juga semakin merasakan berat badan yang terus menyusut. Dan apa bedanya kelas dan Zumba dan Hiphop yang saya ikuti? Untuk kelas Hihphop sendiri, ini menjadi kelas yang menjadi paling kelas favorit saya hingga saat ini. Pertama kali mengikuti kelas ini pada Mei 2016, saat itu tempat Gym dimana saya terdaftar memiliki instruktur baru, namanya Stenly. Selain instruktur untuk Hiphop, Stenly juga mahir mengajar Zumba, jadi beberapa pertemuan kerap menggabungkan keduanya. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kedua kelas ini, namun perbedaan yang mungkin dirasakan adalah, untuk Zumba sendiri lebih banyak menggunakan gerakan kaki dan pinggul (seperti salsa, samba, dan mambo). SedangkanJika gerakan Hiphop banyak menggabungkan gerakan tangan, kaki hingga kepala. Perbedaan lagu pengiring pun cukup terasa, jika Zumba banyak menggunakan lagu-lagu berasal dari Brasil dan Amerika Latin. Sedangkan Hiphop lebih banyak menggunakan lagu kekinian dengan ritme yang cepat dan beberapa juga berasal dari Amerika Latin namun lebih banyak dihasilkan oleh musisi keturunan Afro-Amerika. Hal kekinian itulah yang membuat saya semakin senang mengikuti kelas Hiphop karena saat menari bisa sekalian bernyanyi., Hehe.he, Ssetidaknya rasa lelah pun semakin sedikitkecil terasa, bukan?

Persiapan Mengikuti Zumba dan Hiphop

Tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti kedua kelasi ini, namun saya memiliki kebiasaan yang kerap dilakukan sebelum mengikuti kedua kelas ini, yang mungkin bisa Anda terapkan jika tertarik mengikuti kelas serupa di studio atau fitness center manapun. Pertama, karena gerakan yang dilakukan cukup energik dan ‘mengocok’ perut, jadi usahakan membatasi jam makan terakhir, setidaknya 5-6 jam sebelum mengikuti kelas ini. Pengalaman saya, pernah sekali makan Siomay, sekitar tiga jam sebelum Zumba, alhasil di pertengakan sesi pun saya mual dan ingin muntah  akibat perut yang terguncang. Kedua, jangan lupa menggunakan pakaian yang nyaman, terutama sepatu. Saya selalu menggunakan sepatu lari (dengan alas yang cukup fleksibel, biasanya memiliki memory foam) karena lebih nyaman untuk bergerak. Ketiga, sebelum latihan (setidaknya 30 menit) usahakan untuk cukup mengonsumsi air putih agar tidak merasakan dehidrasi, boleh juga menyediakan air putih atau cairan elektrolit untuk dikonsumsi seadanya di sela-sela mengikuti kelas ini. Keempat, jaga kondisi tubuh, usahakan Anda tidak dalam kondisi yang lelah, karena mengikuti kelas keduanya (termasuk dalam latihan kardio) membutuhkan stamina yang cukup fit dan sebelumnya paling tidak melakukan 5 menit pemanasan. Sebelum menutup cerita saya mengenai mengikuti kelas Zumba dan Hiphop, ada video singkat yang sempat saya rekam bersama teman saya dalam menciptakan sedikit gerakan Hiphop...
Itu tadi cerita saya mengikuti kelas Zumba dan Hiphop, buat Anda yang memiliki cerita lain mengenai pengalaman mengikuti kelas serupa atau sekadar ingin mengundang saya menari bersama, bisa berbagi melalui email saya di christovelramot.aruan@gmail.com , salam #GUESEHAT!