Mungkin Diabestfriends bertanya-tanya, apakah penderita diabetes boleh makan cokelat. Tentu saja boleh, tetapi cokelat yang aman dikonsumsi Diabestfriends adalah bubuk kakao tanpa pemanis. Bahkan menurut beberapa penelitian, kakao dapat membantu melindungi kesehatan jantung Diabestfriends. 

 

Jadi, bubuk kakao yang dimaksud adalah yang 100 persen tanpa pemanis. Nah, untuk tahu lebih jauh tentang apakah penderita diabetes boleh makan cokelat, baca penjelasan di bawah ini, ya!

 

Baca juga: Cara Melindungi Mata untuk Penderita Diabetes

 

Kandungan Nutrisi Bubuk Kakao

Bubuk kakao tanpa pemanis mengandung sedikit sekali gula dan tinggi serat. Bubuk kakao tanpa pemanis juga memiliki indeks glikemik rendah. Seperti yang diketahui, indeks glikemik merupakan alat untuk mengukur seberapa cepat sebuah makanan menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Makanan yang rendah nilai indeks glikemiknya dampaknya minim pada kadar gula darah.

 

Contoh makanan lain yang rendah indeks glikemik diantaranya apel, Greek yogurt, dan kacang tanah. Sementara itu, contoh makanan yang tinggi indeks glikemik diantaranya nasi putih, kentang, dan roti yang terbuat dari terigu putih.

 

Jika kadar gula darah terlalu tinggi, maka bisa muncul komplikasi. Oleh sebab itu, penting bagi Diabestfriends untuk mengontrol kadar gula darah. Salah satunya adalah dengan mengontrol makanan dan minuman yang dikonsumsi.

 

Saat memilih bubuk kakao tanpa pemanis untuk dibeli, bacalah label nutrisi yang tertera di kemasannya. Pastikan tidak ada gula tambahan dan pilihlah yang 100 persen kakao.

 
Baca juga: Kenali Diabetic Macular Edema (DME) pada Penderita Diabetes

 

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Cokelat?

Lalu, apakah Diabestfriends boleh makan cokelat yang sudah diolah? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi dark chocolate setiap hari dapat membantu mencegah diabetes dan resistensi insulin. Penelitian tersebut dipublikasikan oleh British Journal of Nutrition pada Mei 2016, dan menemukan bahwa orang yang makan 1 bar cokelat setiap hari mengalami penurunan resistensi insulin.

 

Namun, menurut penelitian tersebut, mereka yang makan cokelat setiap hari cenderung lebih muda usianya dan lebih banyak berolahraga ketimbang yang tidak makan cokelat setiap hari. Jadi, kemungkinan juga bisa disebabkan oleh gaya hidup sehat tersebut.

 

Selain itu, cokelat, khususnya dark chocolate, penuh kandungan antioksidan yang disebut flavanol yang dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kontrol kolesterol, dan meningkatkan elastisitas pembuluh darah.

 

Seperti yang diketahui, tekanan darah tinggi dan kolesterol, dan penurunan aliran darah akibat pembuluh darah yang menyempit, merupakan faktor risiko penyakit jantung. Hal ini penting karena orang dewasa yang memiliki diabetes dua sampai empat kali lebih berisiko meninggal akibat komplikasi diabetes.

 

Lalu, bagaimana Diabestfriends dapat menikmati cokelat? Sama seperti prinsip makan diabetes pada umumnya, batasan merupakan kuncinya. Pilihlah dark chocolate ketimbang cokelat susu. Namun, ingatlah bahwa dark chocolate pun memiliki kalori dan gula. Jadi, sebaiknya Diabestfriends konsultasikan dulu dengan dokter. Pasalnya, cara terbaik untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol adalah mengikuti anjuran dokter, termasuk dalam perencanaan makanan. 

 

Baca juga: Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?

 

Sumber:

Live Strong. Diabetes and Unsweetened Cocoa: What You Should Know. Maret 2020.
British Journal of Nutrition: "Daily Chocolate Consumption Is Inversely Associated With Insulin Resistance and Liver Enzymes in the Observation of Cardiovascular Risk Factors in Luxembourg Study"
British Journal of Nutrition: "Cocoa Flavanol Intake Improves Endothelial Function and Framingham Risk Score in Healthy Men and Women: A Randomized, Controlled, Double-Masked Trial: The Flaviola Health Study"
American Heart Association: "Cardiovascular Disease and Diabetes"