Kalau Kamu menderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, risiko terkena penyakit jantung lebih tinggi. Penyakit jantung adalah komplikasi yang memang bisa menyerang penderita diabetes jika kondisinya tidak dikontrol dengan baik dalam kurun waktu yang lama. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian 80% penderita diabetes.

 

Jadi, sudah seharusnya Kamu rajin melakukan pemeriksaan kesehatan jantung. Melakukan pemeriksaan jantung secara rutin akan membantu dokter mendeteksi lebih awal jika Kamu memiliki gejala masalah jantung, sehingga bisa langsung ditangani. Untuk penderita diabetes, ada beberapa pemeriksaan jantung yang direkomendasikan rutin untuk dilakukan. Terutama kalau Kamu sudah didiagnosis memiliki risiko terkena penyakit jantung. Berikut penjelasan lengkapnya, seperti yang dilansir oleh WebMD.

Baca juga: Gangguan pada Jantung yang Sering Dialami Penderita Diabetes Tipe 2

 

Pengecekan Tekanan Darah

Ini merupakan tes kesehatan yang paling cepat dan mudah. Prosedurnya juga sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Untuk mengecek tekanan darah, hanya diperlukan alat meter khusus untuk mengukur kekuatan aliran darah di dinding pembuluh darah. Kalau Kamu memiliki tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol, maka risiko kesehatan lainnya bisa muncul, seperti:

 

Carotid Ultrasound

Carotid ultrasound atau tes tarotid doppler adalah teknik pemeriksaan menggunakan ultrasound untuk melihat dengan jelas pembuluh darah arteri di leher, yang disebut karotid. Dengan menggunakan teknik pemeriksaan ini, dokter akan bisa mendeteksi jika terjadi penyempitan di pembuluh darah arteri, yang disebabkan oleh penumpukan substansi lemak yang disebut plak.

 

CT (Computerized Tomography) Scan Jantung dan Skor Kalsium Koroner 

Pemeriksan CT scan ini khusus untuk mendeteksi substansi kalsium di pembuluh darah dalam jantung. Semakin banyak ditemukan kalsium di dalamnya, maka semakin tinggi juga risiko Kamu terkena aterosklerosis. Aterosklerosis sendiri adalah penyakit dimana arteri menyempit dan mengeras akibat adanya penumpukan berlebihan dari plak. Dokter menggunakan alat ini untuk mengecek risiko Kamu terkena masalah jantung.

 

Elektrokardiogram (EKG)

Ini merupakan pemeriksaan pada aktivitas elektrik di dalam jantung. Dengan menggunakan tes ini, dokter memeriksa berbagai macam hal terkait jantung, seperti:

  • Ritme jantung yang tidak normal
  • Pembesaran ruang jantung
  • Aliran darah yang tidak lancar
  • Serangan jantung
 Baca juga: 11 Cara Mengontrol Diabetes di Tempat Kerja
 

Elektrokardiogram Ambulatori

Tes ini dilakukan untuk mengukur aktivitas elektrik pada jantung saat Kamu sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Tes ini akan terus menerus memantau selama 24 hingga 48 jam. Sinyalnya secara simultan akan dicatat dalam alat perekam khusus yang digunakan pasien.

 

Ekokardiografi (Echo) 

Tes yang menggunakan ultrasound ini membantu dokter memeriksa ruang jantung serta pergerakannya. Alat ini akan memberikan gambaran jantung yang sedang berdenyut dan dapat merekam gambar dengan sempurna. Dengan menggunakan alat ini, dokter juga bisa memeriksa struktur jantung, dan melihat seberapa tebal otot jantung serta seberapa baik kekuatannya dalam memompa darah.

 

Tes Latihan Stres

Ini merupakan tes yang dilakukan dengan merekam EKG jantung ketika Kamu sedang berjalan di mesin treadmill. Tes ini akan membantu dokter mengecek seberapa banyak aliran darah yang masuk ke jantung ketika ototnya bekerja keras, seperti saat Kamu sedang berolahraga. Dengan menggunakan tes ini, Kamu bisa mengetahui jika aliran darah di arteri yang menuju otot jantung terlalu sedikit. Pemeriksaan ini juga bisa membantu dokter menentukan kadar olahraga yang aman dan sesuai dengan kemampuan jantung Kamu.

 

Angiografi Koroner

Tes yang juga biasa disebut kateterisasi jantung, bisa membantu dokter melakukan pengecekan seberapa banyak penyumbatan arteri yang Kamu miliki, serta seberapa parah kondisinya. Prosedur angiografi koroner adalah memasukkan kateter (alat berupa selang kecil, panjang, dan elastis) melalui pembuluh darah ke dalam jantung.

Baca juga: Tips Merawat Kaki untuk Penderita Diabetes

 

Penderita diabetes memang seringkali memiliki masalah jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kolesterol LDL tinggi. Jika Kamu tidak mengontrol dengan baik kadar glukosa dalam darah, tekanan darah tinggi, dan kolesterol, maka tentu saja jantung akan terkena dampak dari ketiga risiko berbahaya tersebut. Apalagi, kalau tidak dikontrol dalam kurun waktu jangka panjang. Inilah mengapa penyakit jantung sangat umum diderita oleh penderita diabetes. (UH/WK)