Kamu berencana merapikan gigi yang berantakan? Merapikan gigi tentu tidak semudah menambal atau mencabut gigi. Dibutuhkan perawatan yang sedikit lebih lama dan dibutuhkan alat khusus yang dipasang di dalam mulut, entah itu kawat gigi atau behel (braces).

 

Dalam ilmu kedokteran gigi, merapikan atau mengambalikan posisi gigi yang tidak beraturan menjadi ranah spesialis ortodonti. Tujuan perawatan ortodonti adalah memperbaiki letak gigi dan rahang yang tidak normal sehingga didapatkan fungsi geligi dan estetik geligi yang baik maupun wajah yang menyenangkan. Gigi yang indah akan melahirkan senyum yang indah pula yang akan meningkatkan kesehatan psikososial seseorang

 

Apakah behel satu-satunya pilihan untuk melakukan perawatan ortodonti? Ternyata tidak! Simak penjelasan drg. Irwin Lesmono, Sp.Ort dari RS Pondok Indah, Jakarta, dalam acara bersama media di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2019.

 

Baca juga: Berapa Sih Usia Ideal untuk Memasang Kawat Gigi?

 

Braces vs invisalign

Bagi Kamu yang tengah merencanakan penggunaan behel atau braces untuk merapikan gigi, ada beberapa alternatif selain braces. Salah satunya adalah invisalign. Invisalign adalah sebuah sistem perawatan ortodontik yang terbuat dari plastik bening sehingga sama sekali tidak akan nampak di gigi. Orang tidak akan tahu Kamu sedang melakukan perawatan ortodonti.

 

Secara estetika, invisalign ini mengungguli behel. Beberapa alasan pasien ortodonti memilih invisalign selain estetika, menurut drg. Irwin adalah lebih nyaman. “Pasien yang menggunakan behel umumnya mengeluhkan nyeri, tidak nyaman, susah dibersihkan dan harus kontrol ke dokter gigi untuk mengganti karet sebulan sekali.”

 

Ketika dokter gigi memutuskan pasien layak dan bisa menjalani perawatan dengan invisalign, maka gigi pasien difoto secara detil untuk dibuat cetakan giginya. Gambaran foto gigi ini kemudian dikirim ke pabrik invisalign yang saat ini hanya ada di Amerika, dan beberapa minggu kemudian invisalign bisa diaplikasikan ke gigi geligi pasien, dan bekerja sampai gigi rapi.

 

Gigi Sensitif - Guesehat

 

Baca juga: Plus dan Minus Invisalign untuk Merapikan Gigi

 

Setiap dua minggu, invisalign diganti sesuai kemajuan terapi. Alat ini dipakai terus kecuali saat makan dan sikat gigi. Lamanya terapi tergantung kondisi awal pasien. Jadi dalam satu paket perawatan, pasien bisa menghabiskan 36, 80 atau 100 invisalign. “Keunggulan lain invisalign adalah saat rencana perawatan, melalui komputer dapat diprediksi hasil akhir terapi sesuai keinginan pasien,” jelas drg. Irwin.

 

Apakah invisalign bisa digunakan untuk mengatasi semua masalah ortodonti? “Untuk kasus sederhana, bisa digunakan invisalign. Namun untuk kasus gangguan rahang dan gigi yang sangat kompleks, lebih baik menggunakan braces karena perbaikannya lebih cepat,” jelas drg. Irwin.

 

Tak hanya itu Gengs. Kamu harus berpikir panjang menggunakan invisalign karena harganya yang masih mahal, sekitar 5.000 dolar Amerika, atau lebih dari 50 juta hanya untuk pembuatan alatnya. Masih ada biaya jasa dokter setiap kali kontrol.

 
Baca juga: Habis Bleaching, Gigi Kok Jadi Lebih Sensitif?

 

Persiapan Pemeriksaan Radiologis

Dijelaskan Dr. drg. Menik Priaminiarti, spesialis radiologi kedokteran gigi, bahwa sebelum memulai parwatan ortodonti dengan behel maupun ortodonti, pasien harus melakukan foto atau rontgen gigi. Foto atau rontgen gigi digunakan sebagai sarana diagnostik yang akurat. “Pemeriksaan radiologis dapat memperlihatkan berbagai struktur tulang rahang atas dan bawah, gigi serta jaringan pendukung gigi,” jelas drg. Menik

 

Perkembangan radiologi kedokteran gigi saat ini sudah sangat pesat dan aman. Meskipun begitu, tetap saja ada potensi radiasi sekecil apapun dosis radiasi. Dokter gigilah yang paling paham dan pasti sudah mempertimbangkan potensi bahaya maupun keamanan tindakan ini. (AY)

 

Baca juga: Dengan Teknologi, Kesalahan Diagnosis Bisa Dihindari