Menghadapi kehamilan saja sudah sulit ya Mums, apalagi jika ditambah dengan perubahan-perubahan dalam tubuh yang perlu Mums hadapi, salah satunya pada organ kulit. Beberapa ibu hamil mengalami jerawatan. 

 

Mengobati jerawat saat hamil berbeda dengan mengobati jerawat saat sedang tidak hamil. Mums harus lebih hati-hati mengobati jerawat saat hamil. Pasalnya, beberapa bahan skincare, seperti retinol, tidak dianjurkan untuk digunakan saat hamil.

 

Lalu, apa saja sih obat jerawat yang tidak boleh untuk hamil? Baca penjelasan berikut ya, Mums!

 

Baca juga: Bolehkah Menggunakan Skincare dengan Kandungan Vitamin C saat Hamil?
 

Obat Jerawat yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil

Jerawat yang muncul saat hamil biasanya berbeda dengan jerawat biasa. Saat hamil, Mums mengalami peningkatan aliran darah. Ini artinya, noda atau jerawat yang muncul saat hamil biasanya lebih merah dan terinflamasi. Jerawat ini biasanya mulai muncul di trimester kedua, ketika sirkulasi darah semakin meningkat. 

 

Saat hamil dan ingin mengobati jerawat, Mums perlu memerhatikan pengobatan topikal yang digunakan dan suplemen yang dikonsumsi. Beberapa bahan di produk-produk perawatan kulit topikal cenderung kontroversial karena adanya kekhawatiran bahan-bahan tersebut bisa menyerap masuk ke pembuluh darah dan berdampak negatif pada janin. 

 

Beberapa bahan produk perawatan kulit dianjurkan agar dihindari pemakaiannya saat hamil. Tapi, ada juga beberapa bahan yang dipercaya efektif dan aman dalam mengatasi jerawat saat hamil

 

Baca juga: Mums, Ini Masalah Kehamilan Trimester Kedua yang Perlu Diwaspadai
 

Bahan-bahan Skincare yang Harus Dihindari saat Hamil

Perlu diketahui bahwa penelitian-penelitian pada ibu hamil yang menggunakan produk skincare dengan bahan-bahan kontroversial masih jarang dilakukan. Oleh sebab itu, banyak informasi yang bertentangan terkait hal ini. 

 

Oleh sebab itu, Mums perlu lebih banyak mencari informasi dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin memilih produk skincare untuk mengobati jerawat.

 

Retinoid

Retinoid seringkali menjadi salah satu bahan utama produk skincare, khususnya untuk mengatasi jerawat. Pasalnya, retinoid adalah variasi vitamin A yang bisa membantu menghaluskan dan membersihkan permukaan kulit dengan cara mengelupas sel-sel kulit mati.

 

Namun, ahli menyarankan agar penggunaan retinoid dihindari pada ibu hamil. Maka itu, Mums perlu memerhatikan kandungan suatu produk skincare, pastikan produk tersebut tidak mengandung retinoid. 

 

Retinoid atau retinol juga biasanya ditulis dalam beberapa nama yang berbeda pada kemasan produk skincare. Nama lain dari retinoid diantaranya asam retinol, retinyl palmitate, retinaldehyde, adapalene, tretinoin, tazarotene, trifarotene, dan isotretinoin. 

 

Asam Salisilat

Bahan yang berfungsi membersihkan pori-pori ini juga termasuk salah satu bahan yang sering digunakan untuk mengobati jerawat. Asam salisilat bisa mengangkat sel-sel kulit mati dan juga bersifat anti inflamasi. 

 

Namun, dokter menyarankan agar ibu hamil  menghindari pemakaian asam salisilat. Pasalnya, ada potensi bahan ini bisa menyerap ke pembuluh darah. Menurut ahli, bahan-bahan yang dianggap kontroversial penggunaannya pada ibu hamil adalah retinoid, asam salisilat, dan benzoyl peroxide.

 

Meskipun risiko penyerapannya cukup rendah jika hanya digunakan pada bagian yang berjerawat, tetap saja ibu hamil umumnya disarankan untuk tidak menggunakannya, sebagai langkah yang lebih aman.

 

Baca juga: Makan Daging Bebek saat Hamil Bikin Cepat Lelah, Mitos atau Fakta?



Sumber:

Very Well Family. How to Spot-Treat a Pimple When Pregnant According to Dermatologists. Desember 2021.
Awan SZ, Lu J. Management of severe acne during pregnancy: A case report and review of the literature. International Journal of Women’s Dermatology. 2017.
American Academy of Dermatology Association. Is Any Acne Treatment Safe To Use During Pregnancy?.