Kehamilan tentu membawa banyak perubahan. Perubahan fisik, perubahan mental, termasuk perubahan dalam rutinitas hidup sehari-hari. Salah satu perubahan rutinitas yang saya alami saat saya hamil adalah saat harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kebetulan, saya adalah pengguna kendaraan umum setiap harinya, mulai dari ojek, taksi, bus, kereta, semua kendaraan umum sudah pernah saya jajal.

 

Buat Mums yang sedang hamil, menggunakan kendaraan umum memamg membutuhkan perhatian khusus. Namanya saja kendaraan umum, sudah tentu kita harus berbagi tempat dengan orang lain. Atau jika kita memilih moda seperti ojek atau taksi, meskipun sendirian, ada saja hal yang harus kita perhatikan. Semuanya demi kesehatan dan keselamatan janin yang ada di dalam rahim kita, maupun untuk kita sendiri sebagai ibu hamil.

Baca juga: Perawatan Kehamilan di Trimester Ketiga

 

Nah, agar berkendara dengan kendaraan umum tetap aman dan nyaman saat hamil, ada baiknya Mums perhatikan hal-hal di bawah ini!

 

1. Hindari rush hours

Agar perjalanan selama hamil menjadi lebih nyaman, sebaiknya hindari jam sibuk alias rush hours. Misalnya pukul 7 hingga 9 pagi saat kebanyakan orang pergi ke tempat kerja atau ke sekolah, dan jam 5 hingga 6 sore saat jam pulang kantor. Saat jam sibuk, kepadatan penumpang akan bertambah, sehingga menambah tinggi risiko ibu hamil  terdesak penumpang lain. Saya selalu berangkat lebih awal agar bus yang saya gunakan masih dalam kondisi lebih lowong, sehingga saya lebih leluasa bergerak. Selain itu, menghindari jam sibuk juga membuat kita memiliki waktu yang panjang untuk mencapai tujuan. Sehingga tidak perlu ada cerita kita harus berjalan buru-buru yang dapat membuat kita dan janin di dalam kandungan menjadi lelah.

 

2. Pilihlah jenis kendaraan umum yang paling nyaman untuk Mums

Kebetulan saya tinggal di ibukota negara ini, di mana banyak sekali moda transportasi umum yang dapat dipilih. Dulu, sebelum hamil, saya menggunakan kereta commuter line untuk pergi ke dan dari kantor. Alasannya jelas: cepat dan murah.

 

Namun saat hamil, saya mulai berpikir ulang. Soalnya, di commuter line lumayan padat dan saya harus berdesak-desakan saat akan masuk dan keluar dari kereta. Memang sih di dalamnya tersedia juga bangku prioritas untuk ibu hamil, tapi menuju ke bangku tersebut dari pintu masuk kereta juga membutuhkan effort yang cukup lumayan untuk menghindari tergencet (apalagi dengan perut membesar). Menurut istilah kolega kantor saya bahkan ‘seperti arena Hunger Games’.

 

Oleh karena itu, saya melirik pilihan moda transportasi lain yang lebih nyaman dan aman buat keselamatan janin ini. Akhirnya, saya beralih naik bus. Waktu tempuh perjalanan memang menjadi dua kali lipat karena jalan yang dilalui tidak sebebas hambatan jika naik kereta, namun yang jelas saya bisa duduk dengan tenang sepanjang perjalanan dan tanpa berdesak-desakan.

 

Baca juga:Gangguan Kehamilan yang Patut Diwaspadai!
 

 

3. Beritahu driver dan penumpang lain bahwa Mums sedang hamil

Menurut saya, ini adalah aturan umum dalam saat naik kendaraan umum selama hamil. Saya termasuk ibu hamil yang masih menggunakan jasa ojek online saat mengandung, dan kata-kata pertama saya saat sang driver menjemput saya adalah: ‘Pak, saya sedang hamil. Tolong nanti pelan dan berhati-hati ya jalannya, terutama kalau jalannya jelek dan berlubang’.

 

Those magic words are always work! Banyak driver yang berkata kepada saya bahwa mereka lebih senang diberi tahu seperti itu oleh penumpang, dibandingkan jika penumpang hanya diam saja. Terlebih jika hamilnya masih di trimester awal, dimana secara fisik masih sulit teridentifikasi bahwa sang ibu sedang hamil.

 

Saya juga termasuk salah satu pengguna transportasi umum TransJakarta. Saat kondisi kendaraan sedang penuh, termasuk di kursi prioritas yang salah satunya dikhususkan untuk ibu hamil, saya selalu dengan sopan berkata kepada penumpang lain yang duduk di kursi tersebut bahwa saya sedang hamil. Dan syukurlah, saya selalu mendapatkan tempat duduk karena hal itu.

 

Memberi tahu driver dan penumpang lain bahwa Mums sedang hamil dapat meningkatkan kewaspadaan mereka dalam membawa kendaraan, sehingga Mums pun akan merasa lebih nyaman dalam perjalanan.

Baca juga : 5 Tips Membawa Si Kecil yang Gampang Mabuk Perjalanan
 

3. Pilih pakaian, sepatu, dan tas yang nyaman

Baju dengan desain dan bahan yang membuat bebas bergerak, sepatu jalan (walking shoes) yang nyaman, model tas yang juga membuat pergerakan lebih leluasa kala naik dan turun transportasi umum, adalah ‘senjata’ lain dalam naik transportasi umum saat sedang hamil. Jangan lupa pula untuk siapkan perlengkapan lain untuk menjamin kenyamanan dalam perjalanan. Misalnya, payung atau bahkan jas hujan untuk berjaga-jaga kala hujan turun. Saya juga selalu sedia camilan seperti biskuit juga air minum di dalam tas untuk mengantisipasi lapar apalagi jika terjebak kemacetan panjang.

 

5. Selalu bawa nomor kontak dalam kondisi darurat di tempat yang mudah diidentifikasi

Seperti pepatah yang berkata ‘sedia payung sebelum hujan’, maka kita pun harus selalu siap sedia menghadapi hal-hal terburuk yang mungkin terjadi selama perjalanan. Menyediakan nomor kontak yang dapat dihubungi saat terjadi kondisi gawat darurat adalah salah satunya. Saya memiliki catatan kecil berisi nama dan nomor handphone suami serta kedua orang tua saya, yang saya letakkan di card holder tempat saya menyimpan kartu e-money yang saya gunakan sebagai alat pembayaran transportasi umum. Tertulis juga nomor emergency rumah sakit tempat saya bekerja (dan berobat serta kontrol rutin kehamilan). Jika amit-amit terjadi sesuatu dengan saya dan kehamilan saya selama dalam perjalanan, maka orang-orang di sekitar saya dapat menghubungi orang yang tepat.

 

Mums, itu dia lima tips agar Mums tetap dapat menggunakan kendaraan umum selama hamil dengan aman dan nyaman. Hindari jam sibuk, pilih moda transportasi yang paling nyaman buat Mums, dan pilihlah outfit yang memudahkan pergerakan Mums selama perjalanan. Jangan lupa juga untuk memberitahu driver dan penumpang lain jika Mums sedang hamil, dan selalu bawa nomor kontak dalam kondisi darurat di tas atau kantung baju. Selamat berkendara!