Jika popok dikenakan dengan benar, tentunya akan membuat si Kecil nyaman dan bahagia. Namun, bagaimana jika muncul ruam pada kulit bayi? Apakah artinya Mums telah salah memilih dan memakaikan popok pada si Kecil? Yuk, ketahui berbagai mitos seputar popok bayi yang harus Mums berhenti percayai!

 

Mitos Seputar Popok Bayi yang Harus Mums Berhenti Percayai

 

Jangan sampai Mums mendapat informasi yang salah mengenai perawatan bayi. Apa sajakah mitos seputar popok bayi yang harus Mums berhenti percayai?

 

1. Menggunakan Popok Sekali Pakai akan Menimbulkan Ruam

 

Menggunakan popok sekali pakai bukanlah alasan mengapa ruam muncul pada kulit si Kecil. Gesekan antara kulit bayi dengan popok yang basah atau lembap, apalagi dalam waktu yang lama, dapat memicu ruam pada kulit.

 

Selain itu, makanan yang baru pertama kali dicoba oleh si Kecil juga dapat menyebabkan timbulnya ruam di kulit. Cara mencegah ruam pada bagian bokong si Kecil ialah dengan sering mengganti popoknya dan gunakanlah krim ruam popok.



Baca juga: Mums, Sudah Tahu Caranya Mengganti Popok si Kecil?

 

 

2. Popok yang Berukuran Besar Mencegah Ruam

 

Ruam popok memang bisa terjadi saat ada gesekan antara kulit bayi dan popoknya yang basah. Namun, tidak berarti Mums harus membeli popok ukuran besar atau yang longgar untuk si Kecil. Ia tetap harus menggunakan popok yang pas dan nyaman. Prinsip ini sama seperti memilih pakaian untuk si Kecil.

 

Jika ukuran popok terlalu besar atau longgar, akan membuat si Kecil tidak nyaman dan kotorannya keluar dari popok. Mums tentu tidak mau kan hal tersebut terjadi? Oleh karena itu, sebaiknya Mums memakaikan si Kecil popok yang ukurannya pas.

 

 

3. Mums Harus Selalu Membangunkan si Kecil untuk Mengganti Popoknya

 

Mums tidak harus selalu membangunkannya, kecuali popoknya sangat basah dan penuh dengan kotoran. Meski popok bayi harus diganti setiap 2-3 jam sekali atau sekitar 10-12 kali dalam sehari, saat ia tidur Mums tidak perlu mengganti popoknya terus-menerus.

 

Sebelum si Kecil tidur, gantilah popok si Kecil. Jika si Kecil terbangun dari tidurnya, Mums bisa mengganti popoknya lagi. Yang penting, jangan membiarkan si Kecil memakai popok yang sudah penuh terlalu lama karena akan memicu ruam popok.

 

Baca juga: Bayi Ruam Popok? Begini Cara Menyembuhkannya



 

4. Mums Harus Menggunakan Bedak Bayi di Area Popok

 

Menggunakan bedak bayi pada area kulit yang tertutup popok justru akan menimbulkan masalah. Faktanya, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak menggunakan bedak bayi sama sekali saat Mums memakaikan popok si Kecil.

 

Daripada menggunakan bedak bayi untuk mencegah ruam popok, Mums lebih disarankan untuk sering mengganti popok setiap 2-3 jam sekali. Untuk menyiasati gesekan antara kulit dan popok yang memicu ruam, Mums bisa menggunakan krim khusus untuk ruam popok.

 

5. Jika Popok Tidak Bocor, Mums Tidak Harus Menggantinya

 

Memilih popok dengan daya serap yang tinggi jangan menjadikan Mums untuk tidak mengganti popok si Kecil secara rutin, ya! Semakin lama Mums membiarkan si Kecil menggunakan popok yang kotor atau basah, akan membuat ia rentan terkena infeksi.

 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Mums harus mengganti popok si Kecil setiap 2-3 jam sekali. Saat mengganti popoknya, jangan langsung memakaikannya popok yang baru, melainkan biarkan bagian bokong bayi mengering untuk beberapa waktu.

 

Baca juga: Mengatasi Ruam Popok pada Bayi



Jangan sampai keliru lagi ya Mums dengan mitos seputar popok bayi di atas. Oh iya, kalau ingin berbagi pengalaman dengan Mums lainnya, jangan lupa gunakan fitur Forum dalam aplikasi Teman Bumil. Cobain fiturnya sekarang yuk, Mums! (AS)




 

 

Sumber:

First Cry Parenting. 2019. Common Diapering Myths You Need to Stop Believing in for Your Baby’s Sake.