Jika Mums hamil untuk pertama kalinya, pasti ada banyak kekhawatiran yang menghampiri, salah satunya perubahan yang terjadi pada vagina. Meski begitu, hal tersebut normal lho, Mums. Apa saja perubahan pada vagina selama hamil? Yuk, cek di bawah ini supaya Mums tidak cemas!

 

  1. Berubah Warna Menjadi Kebiruan

Mungkin terlihat menakutkan, tetapi hal ini ternyata normal terjadi, Mums! Perubahan warna vagina menjadi kebiruan ini disebut juga dengan tanda Chadwick. Ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah menuju ke area bawah tubuh Mums.

 

Kondisi tersebut tidak akan menimbulkan ketidaknyamanan ataupun rasa sakit, bahkan bisa jadi Mums tidak menyadarinya. Biasanya, perubahan warna vagina, labia, dan serviks menjadi kebiruan atau keunguan terjadi ketika Mums memasuki usia kandungan 4 minggu.

 

Baca juga: Mums, Ini Cara Mengatasi Insomnia saat Hamil!

 

  1. Menjadi Lebih Sensitif dan Mudah Orgasme

Saat hamil, khususnya di trimester pertama dan kedua, volume darah akan meningkat 50% dan mengalir ke area tubuh bagian bawah, sehingga membuat vagina membengkak dan lebih sensitif. Ditambah lagi dengan peningkatan kadar oksitosin, estrogen, dan progesteron, yang semakin menambah gairah sekaligus menambah kenikmatan selama berhubungan intim.

 

  1. Muncul Varises pada Vagina

Meski mengganggu penampilan, munculnya varises pada bagian kaki atau perut tidak bisa ditolak ketika Mums sedang hamil. Namun, tahu tidak Mums bahwa varises ternyata juga bisa muncul di vagina? Yup, berdasarkan sebuah studi, sekitar 18 dari 22 ibu hamil yang ikut dalam penelitian, ternyata mengalaminya di trimester kedua atau ketiga. Beruntungnya, kebanyakan kondisi medis yang dikenal dengan istilah vulvar varicosities ini akan hilang beberapa minggu setelah melahirkan.

 

Dilansir dari Medical News Today, gejala yang dialami adalah merasakan area vagina tertekan, terjadi pembengkakan, dan rasa nyeri setelah berdiri lama, berhubungan intim, serta aktivitas fisik lainnya.

 

  1. pH Berubah

Menurut Journal of Perinatal Education, vagina akan berubah “rasa” menjadi lebih metalik (rasa logam) atau asin. Perubahan bau dan rasa ini disebabkan oleh hormon yang berfluktuatif di dalam tubuh Mums. Namun jika vagina berbau busuk dan menyengat, terasa terbakar, atau gatal, maka bisa jadi Mums mengalami infeksi. Segeralah berkonsultasi ke dokter ya, Mums.

 

Baca juga: Kapan Induksi Persalinan Diperlukan?

 

  1. Terasa Seperti Ditusuk-tusuk

Siapa yang tidak akan panik jika mengalami hal ini ya, Mums? Namun, ini adalah efek dari kehamilan yang dikenal sebagai lightning crotch. Hal ini disebabkan bayi di dalam kandungan menekan saraf tertentu atau disebabkan oleh perubahan pada serviks. Mums biasanya akan mengalaminya pada trimester ketiga, yakni ketika sedang duduk atau berbaring dalam posisi yang sama beberapa saat, lalu bangun.

 

  1. Lebih Rentan Terkena Infeksi

Ada beberapa infeksi yang menghantui vagina Mums selama kehamilan. Yang pertama adalah infeksi jamur. Infeksi yang satu ini dikarenakan peningkatan kadar estrogen serta perubahan pH pada vagina.

 

Yang kedua adalah Urinary tract infection (UTI) atau dalam bahasa Indonesia Infeksi Saluran Kencing (ISK). Masalah ini tidak boleh disepelekan sebab dapat meningkatkan risiko pre-eklampsia, kelahiran prematur, sekaligus berat badan lahir rendah. Jadi, segera konsultasi ke dokter jika Mums mengalaminya.

 

Baca juga: 7 Hal Menarik Seputar Perut Ibu Hamil yang Harus Mums Tahu!

 

  1. Akan Memproduksi Lebih Banyak Keputihan

Segera setelah konsepsi, vagina akan dibanjiri lebih banyak hormon, sehingga akan memproduksi keputihan lebih sering untuk menjaga serviks dan mencegah infeksi. Keputihan ini secara teknis disebut leukorrhea. Konsistensinya cenderung encer, berwarna putih, dan sedikit berbau. Mirip seperti keputihan normal, hanya saja lebih banyak, lebih sering keluar, dan lebih lengket.

 

Sedangkan bila keputihan yang Mums alami berwarna kuning atau hijau, tampak kental, atau berbau busuk, maka Mums perlu waspada dan beri tahu dokter kandungan. Pasalnya, keputihan jenis ini abnormal dan menandakan Mums terkena infeksi.

 

  1. Terasa Gatal

Duh, kok vagina terasa gatal selama hamil, ya? Apa ada yang salah? Ternyata normal terjadi, Mums! Peningkatan keputihan, produksi keringat berlebih, dan perubahan pH adalah penyebab mengapa hal ini bisa terjadi. Konsultasikan kepada dokter jika kondisi ini mengganggu atau jika disertai dengan gejala lain, misalnya keputihan abnormal, ulkus (luka), atau sensasi terbakar.

 

 

 

Nah, sekarang Mums sudah tahu kan apa saja yang bisa terjadi pada vagina selama kehamilan? Meski tampak aneh dan mengkhawatirkan, nyatanya poin-poin di atas wajar terjadi. Berkonsultasilah kepada dokter untuk memastikan kondisi Mums baik-baik saja. (AS)

 

Baca juga: Survei Teman Bumil: Ini Lho Kriteria Dokter Ideal Pilihan Mums!

 

Referensi

Healthline: From Orgasms to Odd Scents: 10 Weird, but Totally Normal Ways Pregnancy Changes the Vagina