Salah satu masalah yang sering dialami ibu hamil adalah insomnia atau sulit tidur. Biasanya nih, insomnia mulai menyerang ibu hamil di trimester dua dan trimester tiga. Insomnia saat hamil juga beragam penyebabnya, mulai dari yang berhubungan dengan rasa cemas, terbangun karena selalu ingin buang air kecil, hingga tendangan si Kecil di dalam perut. 

 

Insomnia saat hamil itu memang sangat mengganggu, Mums. Jadi, Mums harus tahu bagaimana cara mencegah dan mengatasinya. Yuk, baca penjelasannya!

 

Baca juga: Tinggi Kandungan Air, 5 Buah Ini Bantu Cegah Dehidrasi selama Puasa
 

Kapan Insomnia saat Hamil Muncul?

Sulit tidur itu merupakan hal yang normal saat hamil. Namun, ibu hamil biasanya mulai mengalami insomnia di trimester kedua hingga trimester ketiga, karena gejala kehamilan meningkat, dan perut juga semakin membesar sehingga tidak nyaman.

 

Namun tetap, Mums pun bisa saja mengalami insomnia sejak trimester pertama. Jika Mums mengalaminya, maka tidak perlu khawatir berlebihan. Mencoba untuk rileks saja juga biasanya bisa meredakan insomnia yang Mums alami.  

 

Apa Penyebab Insomnia saat Hamil?

Sama seperti gejala kehamilan lainnya, insomnia saat hamil juga umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal. Namun, selain perubahan hormonal, ada juga kondisi lain yang bisa menyebabkan insomnia saat hamil semakin parah, di antaranya:

  • Bolak balik ke kamar mandi untuk buang air kecil
  • Heartburn, konstipasi, dan mual serta muntah
  • Nyeri atau rasa sakit, termasuk sakit kepala
  • Kram kaki dan sindrom kaki gelisah
  • Mimpi yang terlalu jelas dan mimpi buruk
  • Tubuh tidak nyaman karena perut yang semakin membesar
  • Tendangan bayi dalam kandungan
  • Rasa cemas menjelang kelahiran

 

Baca juga: 7 Hal Menarik Seputar Perut Ibu Hamil yang Harus Mums Tahu!
 

Apakah Insomnia saat Hamil Berbahaya?

Beberapa kali kehilangan tidur malam umumnya tidak akan menimbulkan masalah dalam kehamilan. Namun, insomnia kronis bisa menyebabkan diabetes gestasional, stres, dan depresi. 

 

Insomnia dan mengorok saat hamil juga bisa meningkatkan risiko melahirkan bayi yang terlalu besar atau terlalu kecil. Selain itu, gangguan tidur di akhir kehamilan juga bisa menyebabkan proses kelahiran yang lebih panjang dan peningkatan risiko persalinan caesar.

 

Cara Mengatasi Insomnia saat Hamil

Kalau Mums mengalami insomnia saat hamil, berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk meredakan kondisinya:

  • Bangun dari tempat tidur. Kalau sudah 20-30 menit Mums belum juga bisa tidur, maka coba bangun dari tempat tidur dan melakukan aktivitas kecil yang membosankan, kemudian cobalah untuk kembali tidur. 
  • Jangan menghitung waktu. Beberapa orang terlalu terpaku dengan harus tidur delapan jam. Padahal, ada juga orang yang bisa tidur kurang atau butuh lebih dari delapan jam. Kalau Mums tidak merasa kelelahan, maka Mums sudah mendapatkan tidur yang cukup. 

 

Mencegah Insomnia saat Hamil

Bagi Mums yang tidak mengalami gejala insomnia, ada beberapa cara untuk mencegahnya:

  • Hindari rasa cemas. Kalau Mums mengalami cemas berlebihan hingga tidak bisa tidur, coba ceritakan kepada orang terdekat.
  • Hindari konsumsi kafein dan cokelat. Khususnya konsumsi kafein dan cokelat di sore atau malam hari.
  • Olahraga rutin. Melakukan olahraga rutin saat hamil juga bisa meningkatkan kualitas tidur di malam hari. Mums cukup olahraga yang ringan saja.
  • Buat jadwal tidur rutin. Usahakan Mums tidur di jam yang sama setiap hari dan bangun di jam yang sama juga. (UH)

 

Baca juga: Kehamilan Memengaruhi Cadangan Kalsium di Tulang, Jaga Kesehatan Tulang dari Sekarang

 

Sumber:

What To Expect. Insomnia During Pregnancy. Desember 2020.
SleepFoundation.org. Sleeping During Your Second Trimester. September 2020.