Setelah melahirkan, tugas selanjutnya dari seorang ibu yang tak kalah penting adalah menyusui. Sama halnya dengan momen kehamilan, momen menyusui juga menimbulkan sejumlah ketidaknyamanan bagi ibu. Salah satu ketidaknyamanan tersebut adalah sakit kepala saat menyusui.

Sakit kepala saat menyusui bisa dipicu oleh banyak faktor. Ketahui apa saja penyebab sakit kepala saat menyusui dan cara mengatasinya, yuk!

 

Baca juga: Inilah Kunci Agar Mums Gembira Menyusui!
 

Penyebab Sakit Kepala saat Menyusui

Sakit kepala saat menyusui atau disebut juga sakit kepala laktasi biasanya akan cenderung berkurang atau berhenti setelah menyusui. Beberapa ahli percaya bahwa hormon oksitosin memiliki pengaruh dalam terjadinya kondisi ini.

Oksitosin sendiri adalah hormon yang berperan penting dalam memicu nyeri persalinan. Hormon ini juga dilepaskan selama menyusui dan bertanggung jawab untuk mengencangkan saluran ASI dan memperlancar aliran ASI, yakni akan membuat payudara Mums menjadi keras, bengkak, dan penuh.

Saat bayi menyusu langsung dari payudara, hormon oksitosin akan lebih banyak dilepaskan. Nah, beberapa ibu menyusui akan mengalami reaksi terhadap lonjakan hormon ini, seperti mengalami sakit kepala. Secara lebih jelas, berikut ini beberapa faktor pemicu penyebab sakit kepala saat menyusui.

 

1. Sakit kepala pasca-persalinan

Selama beberapa minggu pertama persalinan, beberapa ibu menyusui dapat mengalami penurunan kadar estrogen, yang menyebabkan sakit kepala saat menyusui bayinya. Beberapa wanita juga mengalami depresi karena penurunan kadar hormon ini.

Ibu menyusui bisa diresepkan obat-obatan oleh dokter jika rasa sakitnya terlalu parah. Sementara untuk mengatasi sakit kepala saat menyusui yang disebabkan oleh depresi pasca-persalinan, dokter dapat menyarankan konseling dan penggunaan antidepresan.

 

2. Migrain

Jika Mums cukup rentan mengalami migrain, maka kondisi ini bisa menjadi penyebab sakit kepala saat menyusui, terutama beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Perubahan hormonal, seperti penurunan kadar estrogen dalam tubuh, dapat memicu migrain.

Kondisi ini membuat ibu menyusui dapat mengalami sensasi berdenyut-denyut yang intens di salah satu atau kedua sisi kepala. Rasa sakitnya bisa bertahan selama 2-3 hari dan disertai mual. Pemicu lain migrain bisa disebabkan oleh stres, kurang tidur, fonofobia (takut akan suara keras), atau genetika.

Bagi ibu menyusui yang mengalami sakit kepala akibat migrain, sebaiknya hindari penggunaan obat pereda nyeri biasa karena dapat berbahaya bagi bayi. Lebih baik, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu untuk mendapat rekomendasi pengobatan yang lebih aman, seperti ibuprofen.

 

3. Dehidrasi

Ibu menyusui umumnya akan merasa sangat haus saat mulai menyusui. Ini karena Mums membutuhkan lebih banyak cairan untuk menghasilkan ASI. Itulah sebabnya ibu menyusui diharuskan minum lebih banyak air daripada biasanya. Jika ibu menyusui tidak minum cukup air, dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala saat menyusui. Jadi, minumlah air setidaknya 3 liter sehari.

 

4. Mastitis

Mastitis adalah infeksi pada kelenjar susu, yang disebabkan oleh masuknya bakteri ke payudara melalui kulit puting yang luka atau pecah-pecah. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kemerahan pada payudara. Mastitis tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi Mums saat menyusui.

Beberapa ibu menyusui dapat mengalami mastitis jika saluran susu di payudara mereka tersumbat karena pemberian ASI yang tidak teratur. ASI pun akan menumpuk di payudara dan menyebabkan Mums mengalami demam, menggigil, serta sakit kepala.

Untuk menghindari hal ini, sangat penting bagi ibu menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter terkait cara yang tepat ketika menyusui. Usahakan pula untuk mengosongkan payudara di sela-sela waktu menyusui. Hal ini dapat menurunkan kemungkinan berkembangnya mastitis. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral untuk mengobati peradangan pada jaringan payudara.

 

Baca juga: 5 Fakta Mastitis pada saat Menyusui yang Mums Perlu Tahu
 

5. Kelelahan

Kelelahan tentu menjadi hal yang sangat umum dirasakan oleh Mums setelah melahirkan. Rutinitas baru merawat bayi dan menyusui saat malam hari menyebabkan kurangnya waktu tidur. Kekurangan nutrisi pada ibu menyusui juga dapat menyebabkan kelelahan. Faktor-faktor inilah yang dapat menyebabkan ibu menyusui mengalami sakit kepala laktasi.

Untuk menghindari sakit kepala akibat kelelahan, ibu menyusui harus istirahat yang cukup. Usahakan untuk tidur siang saat si Kecil juga tertidur. Mums juga bisa menyusui bayi sambil berbaring miring daripada duduk. Dengan cara ini, Mums bisa lebih rileks dan tidak merasa terlalu lelah selama menyusui.

 

6. Postur yang salah

Beberapa ibu menyusui bisa menerapkan postur tubuh yang salah saat menyusui, sehingga membuat otot mereka cenderung tegang. Saat menyusui, beberapa wanita dapat duduk dalam posisi yang terlalu membungkuk atau terlalu mengangkat bahu. Posisi-posisi tersebut dapat menyebabkan ketegangan pada otot leher dan punggung, serta dapat menyebabkan sakit kepala.

Untuk menghindari kondisi ini, pastikan agar saat menyusui Mums menjaga postur tubuh yang benar. Pijatan lembut juga dapat membantu menenangkan otot leher dan bahu yang kaku dan sakit. Lakukan juga beberapa latihan peregangan untuk mengendurkan otot bahu dan leher. Selain itu, Mums dapat menggunakan bantuan bantal menyusui untuk menopang beban bayi saat disusui.

 

7. Penggunaan obat tertentu

Obat-obatan tertentu yang diminum oleh ibu menyusui dapat menyebabkan efek samping sakit kepala. Ini bisa terjadi jika obat diminum dalam dosis yang lebih tinggi. Misalnya, vitamin B6 dosis tinggi dapat memicu sakit kepala atau nyeri payudara pada beberapa ibu menyusui.

Untuk menghindari kondisi ini, pastikan untuk mengonsumsi obat dalam jumlah yang direkomendasikan oleh dokter. Selain itu, jika obat tertentu dirasa Mums memiliki efek samping yang kurang nyaman, konsultasikan kepada dokter untuk memperoleh resep baru dengan efek samping yang lebih ringan.

 

8. Paparan gadget

Ibu menyusui yang menggunakan komputer, televisi, atau ponsel dalam waktu lama lebih rentan mengalami sakit kepala saat menyusui. Pasalnya, kebiasaan ini bisa membuat saraf optik semakin tegang.

Cobalah untuk menghindari paparan gadget untuk sementara waktu. Jika memang pekerjaan Mums mengharuskan menggunakan gadget, usahakan untuk tetap mengistirahatkan mata selama beberapa saat dan mengonsumsi makanan sehat secara rutin.

 

9. Sinusitis dan alergi

Infeksi sinus dan alergi juga bisa menyebabkan sakit kepala selama menyusui. Intensitasnya dapat meningkat ketika ibu menyusui mengalami kekurangan cairan dalam tubuh.

 

Diet sehat yang teratur dan memenuhi asupan cairan adalah suatu keharusan untuk membuat kondisi ibu menyusui lebih baik. Namun jika infeksi semakin parah, segera konsultasikan kepada dokter untuk memperoleh penanganan medis.

Menyusui bukanlah kegiatan yang mudah bagi Mums. Sakit kepala bisa membuat momen ini menjadi terasa semakin berat. Oleh karenanya, pastikan untuk selalu mencukupi asupan nutrisi yang sehat, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan istirahat yang cukup guna menghindari sakit kepala selama menyusui. (AS)

 

Baca juga: Mums, Hindari 5 Kesalahan Berikut saat Menyusui!
 

Masalah Menyusi pada Ibu Baru | GueSehat

 

Referensi

Parenting Fisrt Cry. "Headache While Breastfeeding: Is It Normal?".