Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi Anak

Mums mungkin sering bertanya, "Kapan anak saya harus dibiasakan menyikat gigi? Apakah sejak ia bayi saya bisa memulai menyikat giginya?" Yuk Mums, kita kenali dulu bagaimana pertumbuhan gigi sebenarnya!

Pertumbuhan gigi bayi sudah dimulai sejak masa kehamilan Mums di minggu ke-6. Benih gigi ini akan tumbuh terus dan muncul secara bertahap beberapa bulan setelah bayi lahir. Pertumbuhan gigi terbagi menjadi 3 (tiga) periode, yaitu periode gigi sulung, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap.

Periode gigi sulung atau sering disebut juga gigi susu pada anak mulai muncul di usia 8 bulan, dimulai dengan gigi seri pertama. Kalau diperhatikan, pada usia ini biasanya anak sering menggigit-gigit.

Semakin bertambah umur, gigi anak akan semakin banyak dan lengkap pada usia 29 bulan. Jumlah gigi sulung adalah 20 buah, dengan setiap rahang masing-masing berjumlah 10 gigi.

Gambar 1. Urutan pertumbuhan gigi sulung (gigi susu)

Kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi anak?

Komunitas Dokter Gigi Anak menyebutkan, periode emas usia anak (Golden Age) adalah waktu yang tepat untuk memulai melakukan perawatan gigi dan mulutnya, yakni dimulai sejak anak berusia 1 tahun.

Jika anak belum bisa memegang sikat gigi sendiri, orang tua bisa membantu menyikati giginya. Perawatan gigi dan mulut pada anak yang dimulai sejak dini tidak hanya membantu memelihara kesehatan gigi dan gusi, melainkan juga bisa mengurangi biaya perawatan gigi di masa mendatang.

Baca juga: Hindari 8 Jenis Makanan Ini karena Bisa Merusak Gigi!

Selain itu, ada hal-hal yang mungkin Mums tidak sadari dapat menjadi pencetus kerusakan gigi anak. The hazard of baby bottle, yaitu bayi yang minum susu menggunakan botol mempunyai risiko mengalami kerusakan gigi dini.

Pemanis yang ada dalam susu akan menempel di gigi dan gusi, sehingga menjadi lingkungan yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Bakteri-bakteri ini akan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi.

Kerusakan gigi ini dikenal dengan istilah baby bottle carries syndrome. Pencetus lain adalah obat-obatan. Obat-obatan atau vitamin yang dikonsumsi oleh anak umumnya mengandung pemanis. Obat lain seperti antibiotik dapat merangsang pertumbuhan jamur dan sariawan pada rongga mulut anak.

Gambar 2. Baby bottle carries syndrome

Jangan tunggu gigi tetap tumbuh

Masih banyak Mums yang berpikir anak balita tidak perlu menyikat gigi, karena gigi yang tumbuh bukan gigi tetap. Ternyata pendapat ini kurang tepat, Mums.

Walaupun gigi anak Mums belum tumbuh lengkap, ia sudah mulai harus dibiasakan untuk merawat gigi. Menyikat gigi pada usia sedini mungkin dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang.

Gigi berlubang juga bisa terjadi pada gigi susu. Gigi susu yang berlubang atau tanggal sebelum waktunya dapat mengganggu nutrisi dan perkembangan bicara anak. Selain itu, kesehatan gigi susu sangat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan gigi tetap.

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Gigi, Ternyata Tidak Selalu karena Gigi Berlubang!

Fakta menunjukkan, semakin dini Mums memulai merawat gigi anak, akan semakin mudah pula untuk menerapkan kebiasaan menyikat gigi pada anak nantinya.

Bayi sudah terbiasa merasakan jari Mums pada saat membersihkan giginya. Jadi, ketika pada saatnya dia menggunakan sikat gigi sendiri, akan menjadi lebih mudah. Mums pun akan lebih enak nantinya, karena tidak perlu ada adegan drama untuk memaksa anak menyikat gigi sendiri.

Tips merawat gigi anak

Bagaimana kiat-kiat membersihkan gigi dan gusi anak? Berikut beberapa tips yang dapat Mums lakukan di rumah!

1. Sebelum tumbuh gigi, Mums bisa membersihkan gusi bayi menggunakan kain lembut atau kasa yang dibasahi air hangat. Lakukan dua kali sehari, setelah bayi selesai menyusu. Menurut Komunitas Dokter Gigi Anak, ini dapat membantu melawan pertumbuhan bakteri dan meningkatkan kesehatan mulut pada bayi.

2. Segera setelah gigi pertama bayi Mums menembus gusi, mulailah menyikat giginya. Mums bisa menggunakan kain lembut, kain kasa, atau silikon bentuk jari untuk membersihkan gigi pertama dan bagian depan lidah dengan lembut.

Saat ini, sudah tersedia sikat gigi khusus bayi yang dijual di pasaran. Mums bisa menggunakan sikat gigi yang disesuaikan dengan usia bayi. Lakukan dua kali sehari, yaitu setelah makan dan sebelum tidur.

3. WHO dan American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan penggunaan pasta gigi berfluoride dimulai sejak gigi pertama. Gunakan pasta gigi khusus bayi atau balita seukuran butiran beras (untuk anak 0–3 tahun) dan seukuran kacang polong (anak 3–6 tahun). Sangat penting untuk Mums memperhatikan kandungan fluoride dan masa kedaluwarsa pasta gigi.

4. Semakin bertambah usia bayi, tentu dia ingin merasakan memegang sikat gigi sendiri. Biarkan anak Mums mencobanya. Namun, tetap pastikan untuk membershikan giginya lagi dengan tepat ya, Mums.

Untuk mendorong minatnya terhadap perawatan gigi, belilah sikat gigi yang lucu dengan karakter favoritnya dan berwarna cerah. Ciptakan suasana menyikat gigi yang menyenangkan, misalnya sambil memutar lagu atau bercerita. Tunjukkan pula ketika Mums dan Dads menyikat gigi sendiri untuk pembelajaran anak.

5. Ganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali, agar sikat gigi secara maksimal membersihkan gigi dengan baik.

Nah Mums, merawat gigi bukan hal yang sulit dilakukan, bukan? Hal yang kita mulai sejak dini dan dilakukan secara konsisten pasti akan memberikan manfaat yang besar bagi anak kita. Jika mampu menjadikan waktu sikat gigi sebagai rutinitas yang menyenangkan, tentu saja ini menjadi investasi kesehatan untuk keluarga Mums!