Geng Sehat, pernahkah kalian mendengar atau mengikuti diet GM? Diet GM, disebut sebagai produk dari perusahaan General Motors, merupakan suatu metode untuk menjaga kesehatan pegawai perusahaan tersebut beserta keluarganya.

 

Diet ini menjanjikan penurunan berat badan sampai 7 kg dalam seminggu dan diklaim sudah diuji oleh USDA, FDA, dan Pusat Riset John Hopkins. Wow, terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan, bukan? Mari kita dalami kebenaran diet GM ini!

 

Berikut adalah panduan diet GM:

  • Hari pertama: Hanya boleh mengonsumsi buah-buahan kecuali pisang.

  • Hari kedua: Hanya boleh mengonsumsi sayur-sayuran.

  • Hari ketiga: Kombinasi buah dan sayur, tetap tanpa pisang.

  • Hari keempat: Hanya 8 buah pisang dan 3 gelas susu.

  • Hari kelima: 500 gr daging sapi dan 6 buah tomat.

  • Hari keenam: Hanya daging dan sayuran, tetapi jumlahnya tidak dibatasi.

  • Hari ketujuh: Mulai kembali ke pola makan biasa, dalam bentuk beras merah, jus, dan sayuran.

 

Bagaimana? Tertarik menjalankan diet ini? Tahukah Kamu, salah satu penulis New York Times pernah menghubungi juru bicara perusahaan GM untuk mengonfirmasi mengenai diet ini, dan ternyata GM tidak ada hubungannya dengan diet GM ini.

Baca juga: 7 Program Diet, Salah Satunya Mungkin Tepat Buat Kamu!

 

Yep, Diet GM bukan berasal dari perusahaan GM, dan saya cukup yakin diet ini tidak ada hubungannya dengan FDA, USDA, maupun John Hopkins! Berikut adalah 5 alasan kenapa saya sebagai ahli gizi tidak menyarankan Geng Sehat untuk mengikuti diet yang terkenal ini:

 

1. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim Diet GM

Buah dan sayur memang baik untuk tubuh kita dan merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan berat badan. Keduanya mengandung banyak serat tetapi rendah energi, sehingga membuat kita merasa kenyang lebih lama dan mengonsumsi makanan lebih sedikit. Tetapi, hanya mengonsumsi buah dan sayur saja selama 3 hari berturut-turut tidak sehat dan sangat tidak disarankan.

 

Diet GM ini menjelaskan mengenai teori negative calorie food, yaitu makanan membakar energi lebih banyak saat tubuh mencernanya dibandingkan energi yang dikandung dalam makanan tersebut. Sayangnya, teori ini sudah banyak dibuktikan tidak benar.

 

Walaupun ada bahan makanan yang kandungan energinya sangat sedikit sehingga sering kali dapat diabaikan, seperti tomat, seledri, mentimun, dan selada, tetapi bahan makanan tersebut tetap menyumbang energi dalam asupan harian total, bukan menguranginya.

 

2. Membuat kekurangan zat gizi penting

Tiga hari pertama dalam program diet ini dipenuhi dengan sayur dan buah. Walaupun terkesan sangat sehat, tetapi kita akan kekurangan zat-zat gizi penting. Salah satunya adalah protein. Sayur dan buah mengandung karbohidrat, vitamin, dan mineral, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh kita akan protein dan lemak.

 

Tanpa asupan protein yang cukup, kita akan merasa lapar, lemas, mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, anemia, rambut rontok, bahkan penurunan massa otot. Padahal dalam berbagai penelitian, mengonsumsi protein yang cukup merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kita dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan massa jaringan bebas lemak (otot).

 

Selain protein, program diet ini juga menyebabkan kita kekurangan vitamin B12, kalsium, zat besi, dan lemak. Walaupun pada hari selanjutnya kita mengonsumsi daging dalam jumlah luar biasa banyak, tetap tidak dapat menggantikan kekurangan zat gizi selama beberapa hari berturut-turut.

Baca juga: Diet Ekstrem Ala Artis K-Pop, Berani Mencoba?

 

Dibandingkan tidak mengonsumsi suatu zat gizi secara total selama beberapa hari, kemudian mengonsumsinya secara berlebihan di hari selanjutnya, kenapa tidak menjalani pola makan yang sehat dan seimbang yang memenuhi kebutuhan harianmu setiap hari?

 

3. Jadi mengonsumsi makanan secara berlebihan

Saya cukup kaget melihat diet ini menyarankan kita untuk mengonsumsi daging merah sebanyak 500 gr selama 2 hari berturut-turut. Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan kita untuk mengonsumsi 2–4 porsi lauk hewani dalam sehari, yaitu sebanyak 35 gr per porsi.

 

Dengan kata lain, Diet GM menyarankan kita untuk mengonsumsi 14 porsi daging merah sehari, dalam 2 hari berturut-turut. Memang daging kaya akan protein dan zat besi. Tetapi, mengonsumsinya dengan sangat berlebihan juga tidak baik.

 

Daging merah cenderung mengandung lebih banyak lemak, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, kegemukan, dan diabetes tipe 2. Konsumsi protein dengan jumlah sangat tinggi juga tidak baik untuk penderita asam urat.

 

Tidak hanya daging yang disarankan untuk dikonsumsi berlebih, program diet ini juga mendorong kita untuk mengonsumsi sayur dan buah secara berlebihan. Saya sudah menjelaskan pentingnya konsumsi sayur dan buah, tetapi 8 buah pisang dalam sehari dapat dikatakan agak berlebihan. Lagipula, hanya mengonsumsi sayur dan buah dalam sehari dapat menyebabkan defisiensi sejumlah zat gizi tertentu (lihat penjelasan nomor 2).

 

4. Penurunan berat badan tidak berlangsung lama

Apakah kamu akan mengalami penurunan berat badan? Mungkin saja. Secara garis besar, ada pengurangan asupan energi yang cukup signifikan, yang hampir dapat menjamin terjadinya penurunan berat badan. Tetapi penurunan berat badan yang terjadi tidak akan bersifat permanen. Apa yang hilang dari tubuhmu bukanlah lemak, tetapi air.

 

Secara sederhana, saat kamu mengurangi asupan energi secara signifikan, tubuh akan mencari sumber energi yang lain. Glikogen, salah satu bentuk cadangan energi yang terdapat pada otot dan hati, dipecah untuk menjadi sumber energi tubuh.

 

Karena glikogen mengandung banyak air, maka terjadi penurunan berat badan yang relatif cepat dan besar ketika glikogen mulai dipecah. Ketika pola makan kembali seperti biasa, glikogen kembali seperti semula, dan berat badan pun akan kembali.

 

Selain itu, pengurangan berat badan yang sangat cepat dan ekstrem akan membuat kita jadi ngidam jenis makanan tertentu dan makan tidak terkontrol setelah program diet selesai. Tubuh kita akan meminta untuk memberinya makanan. Maka, sering kali hal yang terjadi adalah berat badan naik kembali, bahkan jauh lebih besar dibandingkan berat badan sebelum memulai program diet.

 

5. Tubuh tidak melakukan detoks

Tidak hanya pada Diet GM, saya perlu menekankan bahwa tidak ada diet yang dapat membuat tubuh melakukan detoks. Tubuh kita memiliki sistem dan fungsinya masing-masing dalam mengeluarkan racun dan zat sisa yang tidak dibutuhkan tubuh, tanpa kita melakukan program diet apapun.

 

Kulit kita mengeluarkan keringat, minyak, dan bakteri melalui pori-pori kulit; hati mengurai dan mengeluarkan zat beracun dari tubuh; ginjal menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan tubuh melalui air kencing; usus mencerna dan menyerap zat gizi dari makanan, kemudian membuang sisa makanan; dan paru-paru membuang karbon dioksida dalam setiap embusan napas.

 

Daripada mengikuti program diet yang tidak jelas untuk melakukan detoks, cukup jalani hidup sehat dengan minum cukup air, konsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup untuk memastikan kita mendapatkan cukup serat, serta konsumsi vitamin dan mineral sehingga memudahkan kerja ginjal dan usus dalam membuang zat yang tidak dibutuhkan tubuh.

 

Saya cukup paham bahwa manusiawi untuk mendambakan hasil yang cepat. Tetapi kalau Kamu menginginkan penurunan berat badan yang tahan lama, pikirkan perubahan gaya hidup jangka panjang, bukan proses instan seperti Diet GM.

Baca juga: 3 Mitos Salah Mengenai Diet yang Wajib Kamu Tahu