Kutil kelamin adalah infeksi menular seksual (IMS) yang sangat umum. Kutil kelamin pada wanita dapat berkembang di sekitar alat kelamin dan kemungkinan muncul sebagai benjolan yang kecil atau pertumbuhan jaringan seperti daging. Kutil ini adalah hasil dari infeksi human papillomavirus (HPV). Apakah kutil kelamin berbahaya?

 

Kutil kelamin ditularkan melalui hubungan seks vaginal, seks anal, atau seks oral. Kutil kelamin dapat diobati. Yuk cari tahu lebih dalam seputar kutil kelamin pada wanita!

 

Baca juga: Fakta di Balik Mitos Darah Ayam Bisa Menyebabkan Kutil

 

Penyebab Kutil Kelamin Pada Wanita

Kutil kelamin terjadi akibat infeksi HPV, salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS). HPV adalah IMS paling umum dan mempengaruhi banyak orang, kebanyakan orang dewasa di bawah usia 30 tahun, dan penularan melalui kontak genital kulit ke kulit di organ intim,

 

Kutil kelamin tidak selalu muncul setelah seseorang terkena infeksi, kutil bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk berkembang. Pada kebanyakan orang, virus tidak akan menyebabkan masalah dan tidak memerlukan pengobatan.

 

Kutil kelamin pada wanita biasanya berkembang pada area:

  • Vagina
  • Vulva
  • Serviks
  • Dubur
  • Area selangkangan dan paha atas

 

Karena virus bisa menyebar melalui seks oral, kutil juga bisa muncul di bibir, di mulut dan di tenggorokan. Kutil kelamin cenderung terlihat seperti benjolan atau pertumbuhan kecil berdaging. Jumlah kutil dapat bervariasi dan berkelompok serta dapat berkembang dalam formasi yang menyerupai kembang kol.

 

Kutil kelamin biasanya memiliki warna yang sama dengan kulit orang tersebut atau sedikit lebih berwarna gelap. Ukurannya relatif kecil jika diperhatikan. Kutil kelamin umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, dapat pula disertai keluhan berikut:

  • Terasa gatal
  • Pembakaran
  • Rasa terbakar
  • Berdarah

 

Baca juga: Waduh Punya Kutil kelamin, Harus Berobat ke Mana?

 

Pengobatan Kutil Kelamin

Ketika seseorang mengetahui memiliki kutil kelamin, mereka harus menemui profesional kesehatan, misalnya di klinik kesehatan seksual. Pengobatan dapat mengurangi risiko penularan dan dapat membantu meringankan gejala ketidaknyamanan seperti gatal dan nyeri.

 

Kutil kelamin tidak akan berkembang menjadi kanker, karena tipe HPV yang menginfeksi berbeda dengan tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks. Namun waspada, bisa saja seseorang terinfeksi HPV dari berbagai tipe, termasuk yang karsinogenik.

 

Jika memiliki kutil kelamin, ada baiknya juga melakukan deteksi dini kanker serviks dengan pap smear.  Jika Pap smear memberikan hasil yang tidak jelas atau abnormal (tidak normal), bukan berarti seseorang mengidap kanker. Dokter akan menyarankan melakukan tes tambahan untuk mencari adanya perubahan pada sel-sel serviks. Wanita hamil dengan riwayat kutil kelamin harus memberi tahu dokter mengenai kesehatannya. Ini bisa menjadi penyebab komplikasi kehamilan atau mempengaruhi bayi.

 

Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi HPV. Sistem kekebalan tubuh seseorang dapat melawan virus dari waktu ke waktu. Jika kutil kelamin menyebabkan ketidaknyamanan, dokter dapat meresepkan pengobatan untuk meredakan gejala atau menghilangkan kutil.

 

Berikut ini adalah beberapa metode untuk menghilangkan kutil kelamin:

 

- Krioterapi, yaitu pembekuan kutil. Cryotherapy dapat menyebabkan sensasi terbakar, serta rasa sakit dan melepuh.

- Eksisi bedah, yaitu melakukan pemotongan kutil. Sebelum prosedur, dokter akan memberi orang tersebut anestesi lokal untuk mematikan rasa di area tersebut.

- Elektrokauter dilakukan dengan membakar kutil dengan pisau elektrik. Seseorang kemungkinan memerlukan anestesi lokal atau anestesi umum.

- Terapi laser, yakni prosedur menghancurkan kutil dengan laser.

 

Jangan mengobati sendiri kutil kelamin karena bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Kutil kelamin dan infeksi HPV bisa dicegah dengan vaksinasi HPV. Saat ini, vaksin HPV sudah masuk program nasional untuk siswi perempuan di sekolah dasar. Selain itu, lakukan hubungan seks yang aman dan menggunakan kondom. 

 

Baca juga: Seks Oral Tularkan HPV dan Memicu Kanker Mulut!