Bercak-bercak kecoklatan di wajah pada perempuan pastinya akan sangat menganggu penampilan dan membuat rasa tidak percaya diri. Yuk kenali cara mencegah melasma dan cara mengatasinya sejak dini.

 

Melasma merupakan kelainan kulit yang sangat sering ditemukan pada wanita Indonesia. Melasma atau sering disebut Cloasma adalah salah satu kelainan pada pembentukan pigmen di kulit. Kelainan ini mengakibatkan bercak-bercak coklat ataupun hitam pada area wajah, terutama dahi, pipi, dagu yang tersebar simetris.

 

Melasma dapat ditemukan pada semua ras, terutama pada perempuan usia 20-50 tahun dengan tipe kulit kuning langsat hingga coklat dan mereka yang tinggal di daerah terpajan sinar UV yang tinggi. Namun tentunya melasma dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko berikut ini, yaitu radiasi UV, kehamilan yang sering, penggunaan kosmetik dan obat-obatan yang bersifat photosensitizer, konsumsi pil kontrasepsi oral, proses peradangan kulit, penyakit hipertiroid serta stres emosional.

 

Baca juga: Macam-macam Alat Kontrasepsi untuk Perencanaan Kehamilan

 

Apakah Melasma Berbahaya?

Melasma terjadi akibat sel-sel pembuat warna di kulit (melanosit) memproduksi terlalu banyak warna, hal ini bersifat aman dan tidak mengarah menjadi keganasan. Namun bercak-bercak yang terutama terdapat pada wajah menyebabkan dampak negatif pada kualitas hidup karena memberikan gangguan kosmetik serta psikologis pada pasien sehingga mengganggu kesehatan emosi dan interaksi sosial. Pasien melasma biasanya mengeluh malu dan rendah diri sehingga cenderung mengurung diri dan enggan pergi keluar.

 

Diagnosis, Mencegah dan Mengobati Melasma

Pemeriksaan visual pada area yang terkena sering dianggap cukup untuk dapat mendiagnosis kondisi ini. Pemeriksaan visual akan didapatkan bercak-bercak gelap coklat sampai kehitaman berbentuk pulau-pulau yang simetris di wajah. Selain itu dokter kulit akan memeriksa dengan dermoskop (seperti kaca pembesar) dan lampu wood untuk membedakan jenis melasma dangkal atau dalam yang akan  memengaruhi terapi.

 

Sebagai upaya untuk menghilangkannya, pencegahan dan pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menghindari sinar UV matahari dengan menggunakan sunblock dan diaplikasi ulang setiap 2-3 jam sekali jika beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa gunakan payung atau topi.
  • Menghindari kosmetik yang mengandung minyak mineral, petrolatum, beeswax, beberapa zat pewarna, para-phenylenediamine, dan pewangi bersifat photoactive dan photosensitizer.
  • Mengindari KB hormonal.
  • Menghindari stress.
  • Menggunakan obat oles Hidrokuinon (pilihan utama), Tretinoin dan Kortikosteroid untuk memudarkan bercak pada kulit. Namun penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter karena obat-obat ini merupakan obat keras dan malah bisa menimbulkan bercak kehitaman lebih lanjut (contoh pada penggunaan kortikosteroid yang tidak tepat).
  • Melakukan prosedur khusus seperti chemical peeling (pengelupasan kulit dengan mengoleskan cairan kimia), dermabrasi, dan mikrodermabrasi untuk mengangkat lapisan kulit paling atas sehingga bercak menjadi memudar dan mencerahkan kulit.

 

Khusus penanganan untuk wanita hamil, agar aman untuk janin maka harus dikonsultasikan ke dokter kandungan terlebih dahulu. 

 

 Baca juga: Penyebab Melasma, Noda Hitam di Wajah Ibu Hamil

 

 

 

Daftar Pustaka

 

  1. Handel AC, Miot LDB, Miot HA. Melasma : a clinical and epidemiological review. An Bras Dermatol. 2014;89:771–82. 
  2. Sarkar R, Arora P, Garg VK, Sonthalia S, Gokhale N. Melasma update. Indian Dermatol Online J. 2014;5:426–35. 
  3. Sheth VM, Pandya AG. Melasma : A comprehensive update. J AmAcad Dermatol. 2012;65:689–97. 
  4. Bagherani N, Gianfaldoni S, Smoller B. An overview on melasma. J Pigment Disord. 2015;2:218. 
  5. Guinot C, Cheffai S, Latreille J, Dhaoui MA, Youssef S, Jaber K, dkk. Aggravating factors for melasma : a prospective study in 197 Tunisian patients. JEADV. 2010;24:1060–9. 
  6. Ogbechie-Godec OA, Elbuluk N. Melasma : an up-to-date comprehensive review. Dermatol Ther (Heidelb). 2017;7:305–18
  7. Lee A, Lee A. Recent progress in melasma pathogenesis. Pigment Cell Melanoma Res. 2015;28:648–60. 
  8. Sonthalia S. Ethiopathogenesis of melasma. In: Melasma: A monograph. New Delhi: Jaypee; 2015. p. 6–14. 
  9. Verma K, Kumre K, Sharma H, Singh U. A Study of Various Etiological Factors in the Causation of Melasma. Indian J Clin Exp Dermatology. 2015;1:28–32.