Tahu enggak sih Gengs, Juli merupakan bulan kesadaran sarkoma, yaitu sejenis kanker yang menyerang tulang hingga jaringan lunak. Kanker ini cukup unik dan perlu perhatian yang serius, pasalnya pada kebanyakan kasus penyebabnya tidak jelas. Selain itu, sarkoma sangat berbeda dengan jenis kanker atau tumor lainnya, karena setiap orang dapat mengalaminya di setiap jaringan yang berbeda-beda.

 

 

Mungkin Kamu pernah mendengar cerita Lolyta Agustina yang sempat viral di media sosial sekitar 2 tahun lalu. Dia adalah seorang gadis pejuang kanker, khususnya kanker jenis sarkoma ewing. Menurut James Ewing atau penemu sarkoma ewing, ini adalah jenis sarkoma yang menyerang remaja sekitar usia 10-20 tahun. Ceritanya bisa begitu viral karena ia menjelaskan dalam akun instagramnya mengenai bagaimana awalnya ia mendapat penyakit ini. Kemudian, ia juga sempat meminta bantuan warganet untuk memberikan informasi terkait obat yang sangat sulit ia temukan untuk membantu pemulihan kanker tersebut. 

 

Singkat cerita, di usianya yang masih terbilang sangat muda, ia berhasil bangkit dari kesedihannya. Terlebih saat ia memberi motivasi untuk tetap semangat dan tidak melihat kekurangan sebagai penghambat cita-citanya. Hal ini terlihat dari salah satu postingan Lolyta yang mengatakan, “Awalnya aku kira kehilangan kaki itu bakal bikin hidup aku ke depannya suram. Ternyata? Tidak! Dengan kekurangan kita masih bisa berkarya, berbisnis, dll.” Akibat sarkoma ewing, khususnya yang menyerang jaringan di bagian mata kaki, Lolyta harus mengamputasi kakinya tersebut dan menjalani berbagai perawatan seperti kemoterapi.

 

Sayangnya, satu tahun kemudian, di saat kondisinya sudah jauh lebih membaik Lolyta menghembuskan napas terakhir. Seakan menguatkan stigma jika kanker memang tak dapat disembuhkan. Meskipun jarang, di luar sana mungkin masih banyak Lolyta yang lainnya, yang tengah berjuang melawan sarkoma.

 

 

 

Sebenarnya, apa itu sarkoma?

Dilansir dari sarcoma.org.uk sarkoma adalah sejenis kanker langka yang dapat memengaruhi tubuh bagian dalam maupun luar, termasuk otot, tulang, pembuluh darah, dan jaringan lemak. Faktanya, terdapat lebih dari 50 jenis sarkoma yang dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu sarkoma jaringan lunak dan sarkoma tulang atau nama ilmiahnya adalah osteosarcoma.

 

Mengutip dari webmd.com, terdapat sekitar 12.000 kasus sarkoma jaringan lunak dan 1000 kasus baru yang teridentifikasi sebagai sarkoma tulang menurut data yang terkumpul oleh peneliti di Amerika Serikat pada 2017. Meskipun sarkoma sangat sulit ditemukan penyebabnya, tetapi para peneliti meyakini terdapat beberapa kondisi yang dapat dikatakan sebagai faktor untuk meningkatkan risiko seseorang menderita sarkoma.

 

Faktor-faktor pemicu sarkoma

Dilansir dari webmd.com, berikut adalah faktor pemicu sarkoma tersebut:

  • Salah satu anggota keluarga menderita sarkoma

  • Kamu memiliki riwayat penyakit tulang, khususnya yang menyangkut penyakit Paget

  • Kamu mengalami kelainan genetik, seperti neurobiromatosis, sindrom Gardner, retinoblastoma, atau sindrom Li-Fraumeni

  • Terlalu sering terpapar radiasi, sekalipun radiasi yang berasal dari perawatan kanker tahap awal

Baca juga: Stop Percaya Mitos Penyebab Kanker Ini!

 

Hingga saat ini masih cukup banyak peneliti yang tertarik untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana sarkoma berkembang dan menyebar hingga bagaimana cara terbaik untuk mengobatinya. Mengingat penyakit ini dapat menjangkit beberapa bagian tubuh dan untuk setiap orang pasti memiliki gejala yang berbeda-beda, namun menurut Sarcoma.org.uk, pasien tetap dapat bertahan hidup jika kanker terdiagnosis sedari dini. Kemudian, pasien melakukan perawatan efektif agar sarkoma tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

 

 

Faktanya, meskipun kanker ini tergolong langka, tetapi dengan melihat dan mengetahui kenyataan jika polusi udara kian meningkat ternyata tetap dapat memperbesar risiko setiap orang untuk menderita sarkoma. Jadi, tetap waspada dengan penyakit ini ya, Gengs! Terlebih jika Kamu memiliki salah satu faktor risiko, maka sebaiknya segera konsultasikan kesehatanmu dengan dokter spesialis sarkoma. Ingat Gengs, lebih baik mencegah daripada mengobati, lho! (BD/AY)

 

Fakta-fakta Kanker - guesehat.com