Saat ini banyak orang tua yang mulai mengikuti tren untuk menyimpan darah tali pusat anaknya di bank darah tali pusat. Setelah proses persalinan proses pengambilan darah dari tali pusat segera dilakukan oleh dokter lalu dikirim ke bank darah tali pusat yang telah dipilih oleh orang tua sebelumnya. Namun, penyimpanan darah tali pusat ini ternyata bukan hanya sekadar tren lho Mums. Menurut penelitian terbukti bahwa darah tali pusat bisa memberi manfaat yang luar biasa.

 

Darah tali pusat mengandung sel punca. Sel punca atau stem cell ini bisa meregenerasi sel-sel yang rusak. Darah tali pusat yang biasanya dibuang setelah proses persalinan kini bisa disimpan sampai puluhan tahun bahkan digunakan sebagai pengobatan.

 

Sebelumnya orang tua zaman dulu memang sudah mulai membiasakan untuk menyimpan tali pusat anak mereka. Baru pada 1963, sebuah penelitian menunjukkan bahwa bukan tali pusat yang bisa menjadi obat, melainkan darah dalam tali pusat bayi yang baru saja dilahirkan.

 

Sel punca dalam darah tali pusat mampu memproduksi sel-sel darah baru seperti sel darah merah, sel darah putih, juga keping darah. Tak hanya itu sel punca juga mampu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak serta memperbaiki sistem imun tubuh.

Baca juga: Kenali Tanda Anemia pada Ibu Hamil

 

Oleh karena itu, sel punca bisa dipakai untuk pengobatan penyakit yang berkaitan dengan kelainan darah seperti leukemia, neuroblastoma dan thalasemia, kelainan metabolisme tubuh, gangguan imun tubuh, kerusakan pada sumsum tulang belakang, serta penyakit kanker.

 

Proses pengambilan darah tali pusat

Kalau Mums mulai tertarik untuk menyimpan darah tali pusat bayi Mums kelak, berikut ini proses pengambilan darah pada tali pusat yang harus Mums simak.

- Pengambilan darah tali pusat dapat dilakukan jika Mums melahirkan secara normal maupun operasi Caesar.

- Jika Mums berminat, maka Mums harus mendaftarkan diri terlebih dahulu ke bank darah tali pusat. Di Indonesia sendiri sudah ada lho Mums bank darah tali pusat. Jangan lupa untuk mendiskusikan hal ini kepada dokter kandungan atau bidan Mums. Setelahnya, pihak bank darah tali pusat akan memberi pengarahan kepada dokter mengenai proses pengambilan darah tersebut.

- Darah yang diambil dari tali pusat berbeda-beda pada setiap ibu tergantung dari besarnya tali pusat. Minimal darah yang diambil adalah 100 cc, biasanya darah yang diambil berkisar di antara 200-300 cc.

- Darah ibu juga akan diperiksa dalam waktu 48 jam kelahiran bayi untuk mengetahui keamanan dan kualitas dari darah tali pusat sang bayi. Ibu yang menderita penyakit HIV, Hepatitis B dan C serta Sifilis tidak bisa diambil darah tali pusatnya.

- Proses pengambilan darah tali pusat hanya mengambil waktu beberapa menit saja. Setelah bayi lahir, tali pusat akan dijepit dan digunting untuk mengeluarkan dan mengalirkan darah ke dalam kantong darah. Setelahnya, darah tali pusat akan dikirim ke bank darah. Di sana darah akan dibekukan dalam nitrogen cair bersuhu -196Celcius.

Baca juga : Intip Biaya Melahirkan di Rumah Sakit di Jakarta

 

Sebelum memutuskan untuk melakukan penyimpanan darah tali pusat, berikut ini daftar perusahaan bank darah tali pusat yang beroperasi di Indonesia dikutip dari lifestyle.kompas.com.

  1. Cellsafe
    Penyimpanan : Indonesia dan Malaysia
    Jangka waktu : 1,10,20 tahun
    Biaya : Tahun pertama Rp 11 juta, Rp 1,5 juta tahun berikutnya
    Jaminan (jika rusak) : Kompensasi Rp 200 juta
    Informasi : www.cellsafe.co.id
  2. Cordlife
    Penyimpanan : Indonesia dan Singapura
    Jangka waktu : 1,10,21 tahun
    Biaya : Rp 11,5 juta tahun pertama, Rp 1,65 juta tahun berikutnya
    Jaminan : Kompensasi SGD 50.000
    Informasi : www.cordlife.co.id
  3. Stemcord
    Penyimpanan : Singapura
    Jangka waktu : 1,6,11,21 tahun
    Biaya : Tahun pertama gratis, biaya pendaftaran 1.950 dolar untuk semua jangka waktu. Jangka waktu 1 tahun, tahun kedua 275 dolar/tahun, jangka waktu enam tahun 250x5 dolar, jangka waktu 11 tahun 237,5 dolar x 10, jangka waktu 21 tahun 225 dolar x20
    Jaminan : SGD 75.000
    Informasi : www.stemcord.com

Bank darah tali plasenta lain yang tersedia di antaranya adalah ProSTEM milik Prodia, Cyrocord Malaysia, dan Babybanks Taiwan.

 

Sel punca yang berasal dari darah tali pusat dapat disimpan dalam nitrogen cair sampai puluhan tahun. Pemanfaatan sel punca ini bisa dilakukan oleh pemilik tali pusat atau saudara kandungnya atau orang tuanya. Hal tersebut bisa dilakukan jika terdapat kesamaan golongan darah dan kecocokan struktur gen.

 

Penyimpanan darah tali plasenta ini masih menuai pro dan kontra. Bagi yang pro, mereka berpendapat bahwa proses ini tidak membahayakan ibu dan bayi sedikit pun. Namun yang kontra, mereka berpendapat kalau penjepitan tali pusat yang dilakukan terlalu cepat dapat membuat bayi kekurangan aliran darah dan oksigen yang justru  bisa menimbulkan penyakit pada bayi. (AR/OCH)

Baca juga: Tips Menjaga Kehamilan