Mempersiapkan diri sebelum melakukan aktivitas seksual adalah keharusan. Tidak hanya menjaga stamina tubuh, tapi juga penting diperhatikan kebersihan tubuh  terutama di area genital, terutama bagi wanita.

 

Nah, bicara mengenai persiapan sebelum berhubungan seksual, mungkin tak sedikit dari Kamu, para wanita, yang pipis sebelum permainan ranjang dimulai. Ya, dengan harapan, tidak ada rasa 'kebelet' saat aktivitas mulai memanas.

 

Tapi, apakah Kamu tahu kalau ternyata perempuan disarankan untuk tidak hanya pipis sebelum penetrasi dilakukan. Malah sebaliknya perempuan harus pipis setelah berhubungan seksual. Alasannya apa?

 

Baca juga: Jangan Pernah Menahan Pipis, Ini Bahayanya!
 

Mencegah Infeksi Saluran Kemih

Perempuan yang buang air kecil sebelum berhubungan seks sebenarnya memiliki risiko lebih besar terkena infeksi saluran kemih (ISK), kata seorang ahli, David Kaufman, ahli urologi dari New York. 

 

Menurut Kaufman, buang air kecil sebelum berhubungan seks adalah penyebab nomor satu infeksi saluran kemih pasca-koital, yang biasa juga dikenal sebagai honeymoon cystitis. “Bakteri yang kecil memiliki vili, yaitu struktur bakteri yang berbentuk seperti rambut, yang dapat membuat mereka menempel pada lapisan uretra,” jelasnya.

 

Buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membuat bakteri tersebut lepas ketika kita mengeluarkan urin dan mecegahnya untuk pindah ke kandung kemih. Sementara itu, banyak wanita yang belum sadar kalau buang air kecil sebelum berhubungan seks dan tidak melakukannya setelahnya sebenarnya dapat meningkatkan peluang mereka terkena Infeski Saluran Kemih.

 

Namun, terdapat perbedaan pendapat dari kalangan ahli mengenai rutinitas buang air kecil ini. Sebagian ahli tidak menyarankan semua wanita perlu buang air kecil sebelum berhubungan seks. Biasanya wanita disarankan untuk buang air kecil sebelum dan sesudah hubungan seksual untuk mengurangi kemungkinan terkena Infeksi Saluran Kemih (ISK).

 

Baca juga: 7 Fakta Infeksi Saluran Kencing pada Wanita, Nomor 6 Wajib Diperhatikan!

 

ISK dapat menyebabkan gejala seperti nyeri pada perut bagian bawah, urgensi (keinginan yang kuat untuk berkemih / kebelet). Sekitrar satu dari dua wanita akan mengalami ISK pada waktu tertentu sepanjang kehidupan mereka.

 

Apabila timbul rasa ingin pipis, sebaiknya tidak ditahan terlalu lama agar tidak berisiko terserang ISK. Tetapi, kalau tidak dipipiskan, maka yang akan terjadi setelahnya adalah Kamu berisiko terserang ISK.

 

Karena itu, para peneliti coba memberikan saran terbaik untuk meminimalisir risiko ini. Menurut mereka tidak masalah jika Kamu ingin pipis sebelum hubungan seksual dilakukan. Sebab, ini lebih baik dibandingkan harus menahan air seni.

 

Di sisi lain, sebagian ahli menyatakan tidak perlu buang air kecil langsung sebelum berhubungan seks. Bahkan sebagian besar wanita tidak perlu harus buang air kecil setelah berhubungan seks, kecuali mereka yang rentan terhadap ISK.

 

Baca juga: Sistitis Honeymoon, Permasalahan yang Sering Dialami Pengatin Baru

 

Bagi yang berisiko atau pernah mengalami ISK, mereka harus menjaga kebersihan organ reproduksinya sebaik mungkin. Selain itu, pastikan pasangan Kamu bersih (baik dalam hal kebersihan organ reproduksi maupun bersih dari infeksi menular seksual). Penggunaan kondom juga dapat mencegah terjadinya penularan penyakit.

 

Mencegah ISK juga bisa dilakukan dengan menjaga Kamu tetap terhidrasi. Cairan akan membilas saluran kemih dan membantu menghilangkan bakteri. Jadi apakah wanita perlu kencing sebelum atau sesudah berhubungan seksual masih menjadi perdebatan, ada bukti ilmiah bahwa minum air putih cukup bisa mencegah ISK.

 

Selain itu sering-seringlah pipis baik saat akan melakukan hubungan seksual maupun tidak, karena menahan kencing terlalu sering berisiko mendatangkan ISK. (AR)

 

Baca juga: Cegah Infeksi Saluran Kencing dengan 7 Cara Ini!

 

 

Sumber:

Independent.co.uk. Sex women urinate before uti pre caoitus

Healt24.com. Should you pee before or after sex.