Banyak orang tua yang menyiapkan kamar atau tempat tidur ketika si Kecil sudah memasuki tahapan balita, dengan tujuan agar mereka dapat belajar tidur sendiri. Sayangnya, terkadang harapan tidak sesuai dengan realita.

 

Menurut Jill Spivack, L.C.S.W., terapis keluarga sekaligus kreator The Sleepeasy Solution, kebanyakan orang tua ingin si Kecil mandiri dan tidur di tempat tidurnya sendiri. Namun ketika si Kecil kembali menjajah tempat tidur mereka di malam hari, mereka langsung menyerah. Mereka beranggapan, setidaknya mereka bisa tidur daripada harus menghadapi drama si Kecil dan berujung tidak tidur sama sekali. Apakah Mums dan Dads juga sedang mengalaminya?

 

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulainya?

Yang perlu diperhatikan untuk melatih si Kecil tidur sendiri adalah masalah waktu. Jika Mums sedang melatih si Kecil potty training, liburan, atau tengah hamil anak kedua, maka sebaiknya keinginan ini ditunda dulu. Ya, mungkin Mums dan Dads harus berbagi tempat tidur lebih lama, tetapi latihan tidur sendiri akan lebih mudah dilakukan jika si Kecil sudah terbiasa dengan rutinitas yang lain.

 

Jika ingin melatih si Kecil tidur sendiri, Mums bisa mencobanya di siang hari dulu. Cobalah mengatakan kepadanya, “Mama dan Papa tidur di kasur ini, sedangkan anak-anak tidur di kasur yang itu ya, Sayang.” Mums juga bisa membacakan cerita bertema ‘tidur sendiri’. Jadi, lambat-laun si Kecil bisa memahami konsep tersebut dan mulai berani tidur sendiri.

 

Baca juga: Baiknya Anak Tidur dengan Lampu Padam atau Menyala?
 

Harus Tega

Mungkin Mums termasuk ke dalam deretan orang tua yang tidak tega melihat muka sedih buah hati yang merasa ‘tersingkir’ karena tidak bisa tidur bersama orang tuanya.

 

Namun, lagi-lagi ini soal rutinitas. Menurut para ahli dan orang tua yang sudah berpengalaman dalam hal ini, kalau Mums tidak menerapkan latihan tidur sendiri dengan disiplin, maka si Kecil tidak akan pernah berhasil belajar. Hindari memberikan dispensasi kepada si Kecil untuk tidur 10 menit saja di tempat tidur Mums atau diperbolehkan ‘menginap’ hanya untuk malam itu.

 

Setiap si Kecil mengendap-endap untuk tidur bersama Mums dan Dads, ajak ia untuk kembali ke tempat tidurnya. Mums boleh memeluk dan memberinya ciuman selamat malam, tetapi jangan terlalu berlama-lama. Usahakan untuk tidak menambah drama supaya si Kecil tidak semakin rewel.

 

Jika si Kecil tidak juga ingin berpisah, maka Mums bisa menyiapkan kasur tambahan, dan tidur di sana. “Pasalnya, jika ia terbangun dan Mums tidak ada di dekatnya, kemungkinan ia akan mencari Anda,” ungkap Jennifer Waldburger, L.C.S.W., cocreator The Sleepeasy Solution, seperti dikutip dari parenting.com.

 

Baca juga: Tips Tidur Nyenyak untuk Ibu Hamil
 

“Walau ini ide yang kurang tepat, tidur di kamar si Kecil dapat menghilangkan kecemasan yang ia rasakan,” tambahnya. Setelah 2-3 malam, cobalah untuk tetap menemani di kamarnya, tetapi jangan terlalu berdekatan.

 

Mums bisa menaruh kursi, dan duduk di sana. Jika ia rewel karena ingin Mums berada di sampingnya, maka tinggalkan kamarnya untuk sementara waktu. Ia pun akan mengerti kalau ia mau tidur sendiri, maka Mums akan menemaninya. Begitu ia terlelap, Mums bisa meninggalkannya. Jika ia terbangun dan berusaha tidur di tempat tidur Mums, tetaplah tenang dan ajak ia kembali ke tempat tidurnya.

 

Berikan Hadiah

Salah satu trik yang bisa Mums gunakan untuk membuat si Kecil tidur di tempat tidurnya sendiri ialah memberinya hadiah. Yup, balita biasanya sangat senang jika diberi hadiah. Mums bisa menghadiahinya stiker atau buku dongeng bila ia berhasil tidur di tempat tidurnya sendiri.

 

Atau, Mums bisa menjanjikannya makan buah kesukaannya esok hari jika ia mau tidur sendiri. Setelah seminggu menerapkan pola tidur tersebut, si Kecil biasanya tidak akan terlalu mengharapkan hadiah dari Mums lagi, kok.

Baca juga: Apakah Bayi Bermimpi?
 

Mungkin dibutuhkan banyak taktik agar si Kecil mau tidur sendiri. Namun apapun yang Mums lakukan, kuncinya adalah konsisten dan sabar! Ingatlah bahwa belajar tidur sendiri merupakan keterampilan penting untuk si Kecil, agar ia lebih mandiri dan mampu menenangkan dirinya sendiri. Sebagai bonus, Mums dan Dads jadi punya waktu berdua, bukan? (AS)