Kehamilan menyebabkan berbagai perubahan pada kulit. Mungkin Mums akan tidak terbiasa pada awalnya, tetapi tak perlu khawatir, ya. Apa saja perubahan pada kulit yang dapat terjadi selama masa kehamilan? Simak penjelasannya.

 

Baca Juga: Masalah Kulit yang Dialami Saat Hamil

 

1. Bercak-bercak cokelat pada kulit

Bercak pigmentasi pada kening, pipi, dan leher ini disebut kloasma atau sering juga dikenal sebagai ‘topeng kehamilan’. Semakin gelap warna kulit, semakin cerah pula warna bercak kloasma.

 

Kloasma disebabkan peningkatan produksi melanin, yaitu hormon pigmen yang melindungi kulit dari cahaya ultraviolet. Ada baiknya Mums rajin menggunakan topi atau payung agar tidak terpapar terik matahari secara langsung di siang hari.

 

2. Timbul pembuluh vena kecil pada wajah dan paha

Pembuluh darah kecil yang pecah pada permukaan wajah biasa disebut juga Spider Naevi. Hal ini wajar muncul saat kehamilan, terutama jika kulit Mums cenderung sensitif. Salah satu pemicunya adalah perubahan hormon.

 

Kondisi kulit yang kerap dikenal sebagai telangiektasis ini juga disebabkan oleh peningkatan volume aliran darah, yang memberikan tekanan lebih pada kapiler. Demikian disampaikan dalam buku Pregnancy Question and Answers oleh tim Baby Centre.

 

Untuk mengurangi timbulnya spider naevi, lindungi selalu kulit dari suhu yang terlalu panas serta terlalu dingin. Paparan suhu ekstrem yang berlebihan dapat menstimulasi munculnya masalah kulit ini.

 

3. Garis kebiruan muncul di bawah kulit payudara dan perut

Ibu hamil normal mengalami munculnya garis-garis biru di bawah area kulit payudara dan perut semasa kehamilan. Garis-garis ini merupakan bagian dari jaringan pembuluh vena yang membesar, untuk menyalurkan arus darah yang meningkat pada masa kehamilan.

 

Kemunculannya tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan memang semestinya dialami oleh tubuh ibu hamil, seperti dikutip dari buku What to Expect When You’re Expecting oleh Eisenberg.

 

Tanda ini muncul paling jelas pada wanita berbobot badan kurus. Pada sebagian wanita, jaringan ini mungkin kurang terlihat, tidak terlihat sama sekali, atau baru tampak jelas ketika kandungan telah membesar.

 

4. Garis-garis putih halus

Garis-garis putih halus pada permukaan perut, payudara, lengan atas, atau paha, memang umum terjadi selama kehamilan. Dijelaskan dalam buku Every Woman oleh Derek Llewllyn-Jones, garis-garis tersebut juga bisa terjadi apabila seseorang pada masa remaja mengalami kegemukan dan penyakit kronis.

 

Tanda peregangan kulit ini disebabkan oleh meningkatnya pembuangan hormon kelenjar adrenalin, sehingga menimbulkan peregangan elastis dalam kulit. Menurut riset dan beberapa alasan tertentu, garis-garis putih halus ini jarang ditemukan pada wanita Afrika dan Asia.

 

Baca Juga: Mengenal Linea Nigra Garis Hitam yang Muncul Selama Hamil

 

5. Varises

Kehamilan mencetuskan timbulnya varises, yaitu pembuluh vena yang membesar dan menimbulkan guratan-guratan biru di kaki wanita semasa kehamilan. Pembuluh darah balik (vena) yang normal dan sehat akan mengalirkan darah dari anggota badan kembali ke jantung.

 

Karena cara kerjanya berlawanan dengan gaya gravitasi, pembuluh vena dirancang dengan serangkaian katup untuk mencegah kembalinya aliran darah. Pada sebagian orang, katup-katup ini tidak berfungsi dengan semestinya, sehingga menyebabkan darah berkumpul di pembuluh balik dan mengakibatkan penonjolan varikosa. Pelebaran pembuluh darah balik ini dapat memicu terjadinya varises.

 

Varises lebih sering terjadi pada orang dengan berat badan berlebih. Wanita memiliki potensi 4 kali lebih besar untuk terkena varises daripada pria. Korelasi inilah yang menyebabkan ada beberapa wanita yang rentan mengalami varises untuk kali pertama pada saat kehamilan. Penyebab terjadinya varises, antara lain:

  • Meningkatnya tekanan dari rahim pada pembuluh balik panggul dan tungkai.
  • Volume darah yang bertambah.
  • Hormon kehamilan yang mengendurkan jaringan otot pembuluh balik, sehingga pembuluh tersebut terbuka semakin lebar.

 

Gejala varises tidak sukar untuk dikenali dan tingkat keparahannya bermacam-macam. Mulai dari tidak terdeteksi rasa sakit sama sekali, linu yang ringan, hingga nyeri yang hebat. Ditandai dengan adanya garis pembuluh balik dan berwarna kebiruan di sepanjang lutut, paha atas, atau vulva. Pada kasus yang berat, kulit yang menutupi pembuluh bisa menjadi bengkak, kering, dan teriritasi.

 

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah dan mengurangi gejala varises:

  • Hindari pertambahan berat badan yang berlebihan.
  • Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.
  • Jangan mengenakan celana dengan karet ketat pada bagian pergelangan kaki. Gunakan pula kaus kaki yang cukup longgar, sehingga tidak menghambat peredaran darah.
  • Sering berolahraga dan berjalan kaki sekitar 20-30 menit setiap hari..
  • Upayakan agar Mums mendapatkan asupan vitamin C yang cukup. Vitamin C dipercaya oleh para dokter bermanfaat untuk menjaga pembuluh darah tetap sehat dan elastis

 

Perhatikan pola makan, intensitas aktivitas, serta gaya hidup sehat selama 9 bulan masa kehamilan ya, Mums. Umumnya, semua jenis masalah kulit akan lekas pulih seiring dengan kembalinya berat badan Mums sebelum kehamilan. (AS)

 

Baca Juga: 5 Bahaya Menyilangkan Kaki