Puasa bukan menjadi kendala untuk berolahraga. Malahan ini menjadi tantangan tersendiri buat Geng Sehat! Olahraga menjadi salah satu cara untuk menjaga tubuh kita tetap bugar. Yang perlu Geng Sehat perhatikan adalah waktu, intensitas, dan jenis olahraga apa yang harus dipilih.

 

Mengapa memilih waktu berolahraga penting? Di bulan Ramadan, umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa dari terbit hingga terbenamnya matahari. Kurang lebih 13-14 jam tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman. Pada bulan puasa, perubahan pola makan juga terjadi.

 

Sebagian orang menganggap olahraga pada saat perut kosong dapat membakar lemak lebih banyak, karena pada dasarnya tubuh menyimpan cadangan energi. Anggapan tersebut kurang tepat, Gengs.

 

Baca juga: Kegiatan Seru Bersama Si Kecil Sembari Menunggu Buka Puasa!

 

Berolahraga dengan kondisi perut kosong berpotensi menurunkan gula darah, sehingga akhirnya menurunkan kemampuan olahraga itu sendiri. Puasa lebih dari 12 jam juga berdampak pada kemampuan tubuh saat berolahraga. Risiko kehilangan cairan tubuh (dehidrasi) dapat terjadi jika dipaksakan berolahraga. Karenanya, olahraga tidak disarankan untuk dilakukan pada saat perut kosong.

 

Kapan waktu yang tepat untuk berolahraga? Olahraga lebih baik dilakukan  30–60 menit sebelum berbuka puasa. Jenis olahraga sebaiknya berfokus untuk melatih daya tahan tubuh, bukan melatih kekuatan. Beberapa gerakan olahraga ringan yang dapat Geng Sehat lakukan antara lain squat jump, squat thrust, push up, pull up, yoga, skipping, bersepeda santai, atau jalan cepat.  

 

Penting bagi Geng Sehat untuk mengenali kapasitas tubuh sendiri. Pasalnya, ada perbedaan antara orang yang terbiasa berolahraga dengan yang jarang berolahraga, begitupun yang terbiasa lari cepat dengan yang suka jogging. 

 

Intinya selama bulan puasa, Geng Sehat jangan menambah intensitas olahraga. Jangan sampai Kamu merasa lemas setelah berolahraga, sehingga mengganggu puasa. Jika Kamu tetap mau melakukan latihan berat, lakukanlah setelah berbuka puasa.

 

Baca juga: Jangan Sampai Kulit Dehidrasi dan Kering selama Puasa!

 

Sebelum melakukan latihan berat, disarankan untuk berbuka puasa dulu dengan buah dan minum air putih, bukan dengan nasi dan lauk-pauk. Makanan berat baru akan selesai dicerna setelah 4–6 jam. Jika dipaksakan berolahraga berat, perut akan terasa tidak nyaman dan malah memicu muntah.

 

 

Setelah berolahraga pun, kita disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein guna membantu pembentukan otot dan mengganti sel-sel yang rusak. Untuk karbohidrat, pilihlah jenis karbohidrat kompleks dan berserat. Selain berfungsi mengembalikan kadar gula darah yang turun, karbohidrat jenis ini melepaskan energinya secara perlahan, sehingga cadangan energi tubuh kita tidak cepat habis. Perbanyak minum air putih pada malam harinya untuk mengganti cairan dan menghidrasi tubuh kembali.

 

Jika tidak sempat melakukan olahraga di sore hari, Geng Sehat bisa melakukannya setelah sahur. Suhu di pagi hari yang sejuk bisa membantu mencegah keringat banyak keluar. Yang penting, lakukanlah olahraga ringan yang tidak memicu rasa haus berlebihan.

 

Bagaimana Gengs, tetap semangat untuk berolahraga? Olahraga yang tepat dan sesuai waktunya malah akan membantu tubuh kita tetap bugar selama bulan puasa ini. Salam sehat!

 

Baca juga: Manfaat Puasa untuk Penderita Hipertensi

 

Tips Puasa Sehat untuk Anak Kos - GueSehat.com

 

Referensi:

  1. RJ Maughan. Fasting and Sport : An Introduction. Br J Sports Med. Vol 44 No 7. p. 473-475.
  2. RJ Maughan. Achieving optimum sports performance during Ramadan: Some practical recommendations. Journal of Sports Sciences. 2012. Vol. 30(S1).p. S109–S117.
  3. How to Exercise safely During Intermitten Fasting