Mendengar kata operasi gigi mungkin terdengar menyeramkan. Salah satu jenis operasi gigi yang sering dilakukan adalah operasi gigi geraham paling belakang, atau dalam dunia medis disebut dengan gigi molar 3. Saya sendiri walaupun seorang dokter sempat membutuhkan waktu beberapa saat untuk memutuskan melakukan operasi gigi. Bukannya apa-apa, membayangkan sebuah pisau memotong gusi saya saja sudah membuat saya bergidik.

 

Kenapa sih harus melakukan operasi gigi geraham?

Pada awalnya, saya sendiri tidak mengalami keluhan yang berarti. Sampai saya berusia 20 tahun, saya sering mendengar teman-teman saya yang mengeluhkan gusi bagian belakangnya membengkak dan timbul nyeri yang cukup mengganggu. Itu menandakan adanya gigi geraham terakhir yang sedang tumbuh.

 

Saya berkonsultasi dengan dokter gigi dan beliau menyarankan untuk dilakukan foto panoramic, untuk memberikan gambaran gigi saya secara keseluruhan. Setelah melakukannya, ternyata keempat gigi geraham yang paling belakang tidak bisa tumbuh karena tidak ada tempat yang cukup. Terlihat pula posisinya mengarah ke gigi geraham di sebelahnya. Hal inilah yang menyebabkan gigi geraham saya belum tumbuh juga.

Baca juga: Berminat Mencoba Veneer Gigi? Kenali Dulu Dampaknya terhadap Kesehatan!

 

Saya tidak merasakan nyeri pada awalnya, sehingga saya berencana untuk menunda pencabutan gigi geraham tersebut. Namun, ternyata dorongan dari gigi yang berusaha untuk tumbuh tersebut dapat menyebabkan gigi yang lain berantakan. Hal inilah yang terjadi pada saya.

 

Pada saat berusia 12 tahun, saya pernah melakukan pemasangan kawat gigi tidak permanen selama 1,5 tahun. Saat itu, gigi saya sudah rapi dan tidak memerlukan perawatan kawat gigi lagi. Namun, ternyata saat ini sudah berantakan lagi. Kemungkinan ini disebabkan karena dorongan dari gigi di sampingnya.

 

Dan akhirnya, saya menjalani operasi gigi geraham.

Jumlah gigi geraham saya yang dicabut adalah 4 gigi. Saya memutuskan untuk mencabut 2 gigi di 1 sisi mulut secara bersamaan, supaya hanya 1 kali mengalami bengkak pada gusi. Empat gigi tersebut pun sudah dicabut hanya dalam 2 operasi saja.

 

Sakit enggak, sih?

Selama proses pencabutan, dokter gigi akan memberikan obat bius yang membuat mulut terasa kebal. Dokter juga meresepkan obat pulang, yang merupakan antinyeri, jika rasa nyeri mulai muncul. Bengkak dan nyeri bervariasi pada setiap orang, tetapi saya sendiri mengalami bengkak selama 5 hari dengan tingkat nyeri yang bervariasi. Masa tersebut cukup mengganggu, terutama ketika tidur.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Sakit Gigi dan Cara Penanganannya

 

Bagaimana mengonsumsi makanan selama nyeri dan bengkak?

Selama mengalami nyeri dan bengkak dari operasi pertama, saya hanya mengonsumsi susu dan kuah kaldu saja. Bengkak dan nyeri masih tetap dirasakan, tetapi saya memiliki riwayat sakit mag, sehingga harus selalu makan. Namun di operasi yang kedua, saya mendapatkan saran untuk tidak mengonsumsi susu, hanya kaldu saja, agar nyeri yang dirasakan lebih ringan. Tentunya ini bervariasi pada setiap orang.

 

Apa saja yang perlu dipersiapkan jika berencana untuk operasi gigi geraham?

Pastikan untuk memilih dokter yang tepat. Dokter gigi memiliki berbagai macam kompetensi, salah satunya adalah melakukan pembedahan gigi. Pastikan dokter gigi yang kamu pilih kompeten dalam melakukan pembedahan ini. Kamu juga tidak boleh batuk, pilek, atau mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

 

Selain itu, beberapa dokter juga menyarankan untuk menghindari vitamin C beberapa hari sebelum jadwal operasi gigi. Konsumsilah makanan lunak dan berkuah beberapa hari setelah operasi, yaitu selama masa penyembuhan. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Serba-serbi Gigi Geraham