Penderita diabetes perlu minum obat yang diperlukan untuk membantu mengontrol gula darah. Namun, penderita diabetes perlu mengenali obat yang diminumnya. Beberapa obat memiliki efek samping, yang kadang membuat putus obat. Beberapa obat diabetes juga tidak cocok dikonsumsi bersama obat lain.

 

Nah, jangan langsung menghentikan obat diabetes, kenali efek samping obat diabetes dan konsultasikan dengan dokter adalah langkah paling tepat. Dokter akan menjelaskan efek sampingnya beragam, mulai dari sakit perut biasa hingga kondisi yang lebih serius. 

 

Diabestfriends juga perlu tahu obat apa yang menurunkan efek obat diabetes yang dikonsumsi atau malah mendukung kerja obatnya. Berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Apakah Singkong Bisa Menggantikan Nasi untuk Penderita Diabetes?
 

Efek Samping Obat Diabetes

Setiap jenis obat diabetes memiliki efek samping dan interaksi yang berbeda-beda dengan obat lain.

 

1. Biguanid (Metformin) 

Metformin merupakan satu-satunya obat golongan biguanid yang saat ini masih beredar. Metformin biasanya merupakab obat yang pertama kali direkomendasikan dokter untuk mengobati diabetes tipe 2. Metformin bekerja menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan penggunaan insulin dalam tubuh. Metformin juga bisa menurunkan jumlah gula yang diproduksi hati.

 

Efek Samping

Efek samping obat diabetes ini diantaranya mual, kembung, diare, kekurangan B12, dan sakit perut. Kondisi-kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, ketika tubuh Diabestfriends sudah terbiasa dengan obat ini. 

 

Efek samping biguanid yang lebih langka dan serius adalah laktik asidosis, di mana terjadi peningkatan asam laktik dalam tubuh. Segera hubungi dokter jika Diabestfriends mengalami gejala-gejala ini:

  • Kelelahan dan rasa kantuk yang berlebihan
  • Sulit bernapas
  • Nyeri otot yang tidak normal
  • Masalah pencernaan, seperti muntah

 

Interaksi Obat

Beberapa obat bisa mengganggu kerja sejumlah enzim yang digunakan metformin. Dokter biasanya akan memantau kadar gula darah atau menyesuaikan dosis metformin jika Diabestfriends mengonsumsi obat-obat ini:

  • Amilorid
  • Cephalexin
  • Cimetidine
  • Digoxin
  • Procainamide
  • Pyrimethamine
  • Quinidine
  • Quinine
  • Trimethoprim
  • Vancomycin

Obat golongan antikolinergik, seperti dicyclomine dan oxybutynin, bisa meningkatkan jumlah metformin yang diserap tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kadar gula darah rendah. 

 

2. Sulfonilurea

Yang termasuk obat golongan sulfonilurea adalah glipizide, glimepride, dan glyburide. Obat-obat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara membantu pankreas memproduksi lebih banyak insulin.

 

Efek Samping

Efek samping obat diabetes ini yang paling umum adalah kadar gula darah rendah. Kondisi ini bisa membuat Diabestfriends merasa pusing, berkeringat, dan kebingungan.

Kadar gula darah yang terlalu rendah sangat berbahaya. Jadi, untuk mencegahnya, Diabestfriends harus makan dengan rutin dan tidak melewatkan waktu makan. 

Efek samping lain dari sulfonilurea adalah kenaikan berat badan, warna urin yang gelap, dan sakit perut. Obat ini juga bisa menyebabkan ruam kulit dan reaksi kulit terhadap sinar matahari.

Interaksi Obat

Ada sekitar 100 obat yang bisa mengubah cara kerja sulfonilurea. Beberapa dari obat tersebut meningkatkan kerja sulfonilurea, sehingga bisa menyebabkan kadar gula darah yang terlalu rendah. Sementara itu, sebagian obat lainnya membuat kerja sulfonilurea kurang efektif. Dokter biasanya akan memantau kadar gula darah atau menyesuaikan dosis sulfonilurea untuk sesuai dengan kondisi Diabestfriends.

 

Berikut obat-obat yang bisa memengaruhi kerja sulfonilurea:

  • Obat golongan azole antifungal
  • Beberapa antibiotik, seperti chloramphenicol, ciprofloxacin, clarithromycin, isoniazid, rifampin, dan sulfasalazin
  • Obat penurun kolesterol, seperti clofibrate dan gemfibrozil
  • Antidepresan tricyclic
  • H2 blocker
  • Obat gout, seperti probenecid
  • Beberapa obat tekanan darah tinggi, termasuk ACE inhibitor dan bosentan
  • Beta-blocker
  • Kortikosteroid
  • Calcium channel blocker
  • Diuretik tipe thiazide
  • Obat tiroid

 

3. Meglitinide

Yang termasuk obat golongan meglitinide adalah nateglinide dan repaglinide. Oat ini bekerja dengan cara membantu pankreas memproduksi lebih banyak insulin. Meskipun obat ini bekerja dengan cepat, efeknya tidak bertahan lama di dalam tubuh.

 

Efek Samping

Efek samping obat diabetes ini diantarnya kadar gula darah rendah dan kenaikan berat badan.

 

Interaksi Obat

Beberapa obat bisa memengaruhi proses pencernaan meglitinide di dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi. Dokter biasanya perlu memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosis selama Diabestfriends mengonsumsi obat ini.

Obat yang bisa memengaruhi kerja meglitinide meliputi:

  • Azole antifungal
  • Beberapa antibiotik, termasuk rifampin dan isoniazid
  • Beberapa obat tekanan darah tinggi, seperti calcium channel blocker, beta-blocker, dan diuretik tipe thiazide
  • Kortikosteroid
  • Estrogen
  • Asam nikotinat
  • Kontrasepsi oral
  • Phenothiazine
  • Phenytoin
  • Suplemen tiroid
  • Monoamine oxidase inhibitor
  • NSAID
  • Probenecid
  • Asam salisil
  • Sulfonamid

 

4. Thiazolidinedione

Yang termasuk obat golongan thiazolidinedione adalah pioglitazone dan rosiglitazone. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kerja insulin di dalam tubuh.

 

Efek Samping

Efek samping obat diabetes ini termasuk retensi cairan dalam tubuh, sehingga bisa menyebabkan pembengkakan. Thiazolidinedione juga bisa meningkatkan kenaikan berat badan dan meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL.  Selain itu, efek samping yang lebih langka dan serius dari obat ini adalah fraktur tulang dan gagal jantung, serta peningkatan kanker kandung kemih pada wanita.

 

Interaksi Obat

Beberapa obat bisa menghalangi kerja enzim yang mencerna thiazolidinedione. Dokter biasanya akan mencari obat alternatif  jika Diabestfriends mengonsumsi obat-obat ini:

  • Fluvoxamine
  • Gemfibrozil
  • Ketoconazole
  • Rifampicin
  • Trimethoprin

Obat lain, jika dikonsumsi bersama dengan thiazolidinedione, bisa meningkatkan risiko masalah jantung:

  • NSAID
  • Sulfonilurea
  • Nitrat

 

Baca juga: Apa itu Xerosis yang Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Terlalu Tinggi?
 

5. Alfa-glukosidase Inhibitor

Yang termasuk obat golongan alfa-glukosidase inhibitor adalah acarbose dan miglitol. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat proses pencernaan karbohidrat. 

Efek Samping

Efek samping obat diabetes ini di antaranya diare dan sakit perut

Interaksi Obat

Obat golongan alfa-glukosidase inhibitor biasanya tidak bekerja dengan baik jika Diabestfriends juga mengonsumsi enzim pencernaan dan suplemen arang aktif. Obat diabetes ini juga mengganggu penyerapan digoxin.

Selain itu, alfa-glukosidase inhibitor juga bisa mengubah cara kerja warfarin. Konsultasikan dengan dokter jika Diabestfriends mengonsumsi obat-obat tersebut. 

 

6. DPP-4 Inhibitor

Yang termasuk obat golongan DPP-4 inhibitor adalah alogliptin, linagliptin, saxagliptin, dan sitagliptin. Obat diabetes golongan ini bekerja dengan cara membantu pankreas memproduksi lebih banyak insulin setelah makan. Obat ini juga menurunkan jumlah gula yang diproduksi tubuh.

Efek Samping

Efek samping obat diabetes ini diantarnya nyeri tenggorokan, hidung mampet, sakit perut, dan diare. Efek samping yang lebih langka dan serius dari DPP-4 inhibitor adalah pankreatitis akut, gagal hati, gagal jantung yang semakin parah, dan nyeri sendi. 

Interaksi Obat

Beberapa obat bisa memengaruhi jumlah DPP-4 inhibitor yang diserap tubuh. Dokter biasanya akan memantau kadar gula darah dan efek samping yang dialami jika Diabestfriends juga mengonsumsi obat-obati ini:

  • Atazanavir dan ritonavir
  • Clarithromycin dan rifampin
  • Diltiazem
  • Ketoconazole
  • ACE inhibitor 

 

7. SGLT2 Inhibitor

Yang termasuk obat golongan SGLT2 inhibitor adalah canagliflozin, dapagliflozin, empagliflozin, dan ertugliflozin. Obat diabetes golongan SGLT2 inhibitor bekerja di dalam ginjal dan mengeluarkan kelebihan gula dari darah lewat urin.

Efek Samping

Efek samping obat diabetes ini merupakan peningkatan risiko infeksi saluran kencing dan infeksi jamur. Obat ini juga bisa menyebabkan kadar gula darah rendah. Untuk efek positifnya, SGLT2 inhibitor bisa meredakan gagal jantung dan menurunkan risiko penyakit ginjal.

Interaksi Obat

SGLT2 inhibitor tidak banyak memiliki interaksi dengan obat lain. Rifampin bisa menurunkan efektivitas SGLT2 inhibitor. Obat ini juga bisa meningkatkan penyerapan digoxin oleh tubuh.

 

 

8. Terapi Insulin

Yang termasuk terapi insulin untuk diabetes meliputi insulin glulisine, insulin lispro, insulin aspart, insulin glargine, insulin detemir, dan insulin isophane. Terapi insulin diperlukan jika obat oral tidak mampu mengontrol diabetes.

Efek Samping

Efek samping terapi insulin yang paling umum adalah kadar gula darah rendah. Efek samping lain yang bisa Diabestfriends alami di antaranya sakit kepala, ruam kulit, kecemasan, batuk, dan mulut kering.

Interaksi Obat

Beberapa obat memengaruhi kerja insulin dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi. Dokter mungkin juga perlu memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosis jika Diabestfriends juga mengonsumsi obat-obat ini:

  • Obat oral diabetes
  • Asam salisil
  • Beberapa antidepresan, seperti fluoxetine dan monoamine oxidase inhibitor
  • Beberapa antibiotik, termasuk isoniazid dan sulfonamide
  • Beberapa obat tekanan darah tinggi, seperti ACE inhibitor dan penyekat reseptor angiotensin II
  • Beberapa obat penurun kolesterol, termasuk fibrate dan niacin
  • Propoxyphene, pentoxifylline, dan somatostatin analog
  • Kortikosteroid
  • Kontrasepsi oral
  • Estrogen
  • Diuretik
  • Phenothiazine
  • Danazol
  • Protease inhibitor
  • Glukoagon
  • Obat tiroid. (UH)

 

Baca juga: Bolehkah Penyandang Diabetes Merendam Kaki dengan Air Hangat?

Sumber:

WebMD. Side Effects and Interactions of Diabetes Drugs. April 2020.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Insulin, Medicines & Other Diabetes Treatments. Desember 2016.