Diabetes tipe 2 dikaitkan dengan berbagai komplikasi, termasuk di kulit. Salah satunya kulit yang sangat kering, atau xerosis. Apa itu xirosis? Xerosis merupakan salah satu efek samping dari memiliki gula darah tinggi. Merupakan tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak benar di tubuh. Geng Sehat perlu tahu bahwa xerosis merupakan istilah medis yang memperingatkan kadar gula darah sangat tinggi.

 

Lantas, apa itu xerosis? Well, xerosis berarti kekeringan kulit yang tidak normal. Kondisi ini bisa jadi merupakan kondisi kulit yang paling umum dialami pasien diabetes tipe 2.

 

Baca juga: Kulit Kering Selama Hamil, Begini Cara Mengatasinya!

 

Apa itu Xerosis?

Menurut data, 82,1% penderita diabetes tipe 2 mengalami xerosis. Xerosis disebabkan oleh kurangnya kelembapan di kulit. Ada kemungkinan jika xerosis merupakan dampak dari penuaan atau karena penyakit yang mendasarinya seperti diabetes.

 

Seseorang yang mengalami xerosis kulitnya akan kering dan kasar yang bisa berkembang menjadi bersisik dan gatal. Para ahli kesehatan menemukan fakta bahwa 82,1 persen pasien diabetes tipe 2 mengalami xerosis, di mana kulit di kaki mereka sangat kering, pecah-pecah, dan retak.

 

Xerosis adalah kondisi umum yang dialami oleh jutaan penderita diabetes, baik kronis maupun akut. Sebelumnya, The US National Library of Medicine National Institutes of Health melakukan penelitian tentang gangguan kulit pada pasien diabetes mellitus. Hasilnya, gangguan kulit biasa diabaikan dan seringkali tidak terdiagnosis di antara pasien diabetes. Padahal, gangguan kulit merupakan komplikasi umum pada yang dialami pasien diabetes tipe 1 dan 2.

 

“Gangguan kulit sangat terkait dengan peningkatan risiko kelainan bentuk pada kulit seperti lesi kulit, ulserasi, dan kaki diabetik. Ini adalah hasil komplikasi kadar gula yang tinggi,” kata peneliti.

 

Sebelumnya, ada beberapa penelitian yang mengevaluasi gangguan kulit pada pasien diabetes tipe 1 dan 2. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gangguan kulit yang lebih tinggi dialami pasien diabetes tipe 2. “Gangguan yang paling sering muncul pada pasien diabetes tipe 2 adalah infeksi, xerosis, rambut rontok, dan dermopati diabetes,” tutur peneliti.

 

Baca juga: Terlalu Sering Mencuci Tangan Bikin Kulit Kering? Begini Cara Mencegahnya!

 

Perawatan Kulit Pasien Diabetes

Maka dari itu, perawatan kulit merupakan faktor penting bagi penderita diabetes. “Pasien diabetes harus memberi perhatian khusus pada kulit di kakinya. Terkadang, neuropati diabetik dapat menyebabkan masalah kulit tidak teridentifikasi hingga akhirnya menimbulkan masalah kulit,” kata peneliti.

 

Jadi, apabila kamu memiliki diabetes tipe 2, jangan lupa untuk melakukan perawatan kulit, terutama kaki. Jaga kelembapan kulit dengan mengoleskan losion atau krim ke kaki setiap hari dengan menggunakan pelembap,” ucap Nancy Morgan, RN, peneliti.

 

Dikatakan Nancy, pengobatan bisa mengurangi penguapan air di lapisan kulit atau transepidermal. Salah satunya degan pelembap berbahan urea dengan konsentrasi 10 persen. “Asam laktat dalam bentuk asam alfa hidroksi dapat mempercepat pelembutan kulit, melarutkan atau mengupas lapisan luar kulit untuk membantu mempertahankan kemampuannya menahan kelembapan,” beber Nancy.

 

Asam laktat dalam konsentrasi 2,5 persen hingga 12 persen adalah asam hidroksi alfa (AHA) yang paling umum digunakan untuk xerosis sedang hingga berat. “Penting untuk menghindari produk pelembap yang mengandung alkohol karena proses pengeringannya akan menambah masalah. Produk tersebut tidak akan membuat kulit menjadi lembap,” tuturnya.

 

Baca juga: Kulit Kering vs Kulit Berminyak

 

 

Referensi:

Express. Type 2 diabetes: Xerosis is a warning your blood sugar levels are high – what it is

Wound Care Advisor. What you need to know about xerosis in patients with diabetic feet