Hampir semua orang pernah mengalami kondisi mata tiba-tiba berkedut atau disebut kedutan. Kondisi ini sering diidentikkan dengan beberapa mitos, seperti mata berkedut berarti tanda akan menangis. Atau ada pula mitos yang mengatakan jika Anda mengalami kedutan, berarti Anda sedang dibicarakan orang lain. Terlepas dari berbagai mitos yang membayanginya, mata berkedut sebenarnya memiiliki penyebab dan penjelasan secara medis. Berikut penjelasannya.

 

Mata kedutan, atau dalam bahasa medisnya disebut dengan blefarospame, merupakan gerakan yang terjadi secara berulang-ulang pada mata bagian atas atau bawah secara spontan dan tiba-tiba. Gerakan kedutan ini umumnya akan berlangsung setidaknya selama beberapa detik hingga 1-2 menit dan tidak menyakitkan, serta akan hilang dengan sendirinya. Meski begitu, ada pula beberapa orang yang merasa terganggu dengan kondisi kedutan ini, terlebih jika kedutan terjadi secara muncul dan menghilang selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.

 

Kontraksi yang terjadi pada saat mata mengalami kedutan merupakan kontraksi yang melibatkan otot orbicularis oculi. Kedutan terjadi karena serabut saraf yang ada di dalam otak mengalami kontraksi selama sesaat. Denyutan pembuluh darah tiba-tiba akan mengalami kondisi seperti adanya rangsangan (kontraksi) yang membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang akhirnya membuat mata menjadi kejang sesaat. Faktor penyebab kedutan sebenarnya belum dapat dipastikan, namun setidaknya ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kedutan, antara lain:

 

  1. Stres

Kedutan dapat menjadi indikasi jika tubuh kita sedang mengalami stres karena mata menjadi lebih tegang. Maka dari itu penting untuk mengetahui dan mengurangi penyebab stres agar dapat membantu mata berhenti dari kondisi kedutan.

 

  1. Mata kelelahan

Kelelahan pada mata dapat disebabkan karena kurangnya tidur atau karena terlalu lama menatap layar televisi dan komputer. Untuk meredakan gejala kedutan tersebut, Anda dapat beristirahat sejenak dengan memejamkan mata beberapa menit. Lalu jika memang Anda merasa kurang tidur, sebaiknya segera tidur beberapa saat agar kedutan dapat berhenti. Dengan memejamkan dan mengistirahatkan mata, maka otot-otot pada mata yang sebelumnya tegang bisa menjadi lebih rileks.

 

  1. Konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan

Terlalu banyak mengonsumsi kafein dan alkohol dapat membuat tekanan pada pembuluh darah meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan mata menjadi berkedut.

 

  1. Kondisi mata yang kering

Kondisi mata yang kering akibat proses penuaan, kelelahan, radiasi televisi atau komputer, pemakaian lensa kontak serta konsumsi obat-obatan seperti antihistamin, antidepresan, juga dapat menjadi penyebab mata mengalami kedutan.

 

  1. Ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh

Beberapa laporan dan studi menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi tertentu seperti magnesium dapat memicu terjadinya kejang pada bagian mata.

 

  1. Alergi

Biasanya orang-orang yang mengalami alergi akan memiliki gejala kondisi mata yang gatal, bengkak, dan berair. Lalu ketika mata digosok dengan tujuan untuk mengurangi rasa gatal, tanpa sadar mata akan mengeluarkan histamin yang memicu keluarnya air mata. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa histamin dapat membuat kelopak mata bergerak-gerak dan berkedut.