Tidak seperti di zaman Ibu Kartini, wanita masa kini dapat bebas berpendapat, menentukan keinginan, serta mengejar cita-cita setinggi-tingginya. Maka tidak heran, banyak wanita yang mengejar karier demi mencapai aktualisasi diri dan passion-nya.

 

Tetapi ketika sudah berkeluarga dan memiliki anak, wanita bekerja selalu terbentur dengan 1 pertanyaan sulit, baik dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar, "Bagaimana bisa bekerja dan meniti karier namun tetap menjalani kehidupan secara seimbang?" Walau pada akhirnya kebanyakan dari mereka tetap nekat bekerja setelah melahirkan sang Buah Hati, dengan alasan yang beragam.

 

Apa pun pilihan dan alasan yang mendasarinya, mereka yang bekerja sambil mengasuh anak sama mulianya seperti ibu-ibu yang menghabiskan waktunya 24 jam untuk mengurus anak. Sebab diam-diam, ada 5 tantangan yang harus dihadapi mereka yang mungkin tidak Kamu ketahui!

 

Tidak Bisa Bersama Anak-anak Setiap Waktu

Ketika membicarakan tentang anak-anak, para ibu bekerja akan langsung menelan rasa kecewa karena tidak bisa melihat buah hati mereka setiap saat. Saat sedang tidak fokus bekerja, pikiran mereka pasti langsung melayang jauh ke rumah. Si Kecil sedang apa ya? Sudah makan belum? Tidur siang tidak? Dan lain sebagainya. Akhirnya, jam kantor pun terasa sangat lama berjalan.

 

Solusinya: Sebenarnya ibu bekerja tetap bisa fokus terhadap pekerjaan dan keluarga dengan menyiapkan aturan waktu sespesifik mungkin untuk keduanya. Hal tersebut bisa dilakukan oleh ibu yang bekerja di kantor maupun yang bekerja dari rumah. Misalnya ketika bersama keluarga, aktifkan mode silent pada handphone supaya tidak teralihkan dari keluarga. Bahkan jika memungkinkan, tinggalkan handphone di atas meja kamar, sehingga tidak ada godaan untuk melirik maupun mengeceknya terus.

 

Jika kantor cukup leluasa untuk meminta izin di saat makan siang, pergilah ke sekolah si Kecil hanya untuk sekadar makan siang bersamanya di halaman sekolah. Namun bila tidak memungkinkan, ingatlah bahwa masih banyak wanita masa kini di luar sana yang sedang berjuang menghadapi situasi yang sama. Kamu tidak sendirian dan tetaplah seorang ibu yang hebat!

 

Harus Produktif Bekerja Setiap Saat

Salah satu perjuangan terbesar sebagai ibu bekerja adalah sulitnya tetap produktif di kantor di tengah-tengah rasa kantuk yang melanda, akibat semalaman sang buah hati menolak keras diajak tidur. Padahal segala cara telah dilakukan, termasuk mengganti seprai tempat tidur dengan seprai bergambar karakter kartun favoritnya.

 

 

Solusinya: Harus tetap mengejar deadline sementara tubuh tidak dalam kondisi yang prima memang amat sulit. Tetapi, itu bisa diatasi dengan membuat rutinitas tidur kepada anak-anak sejak dini. Sedangkan ketika di kantor, bekerjalah seoptimal mungkin, dengan tidak menampikkan diri bahwa anak-anak memang sedang memasuki fase sulit untuk tidur.

 

Apa yang dirasakan ibu bekerja yang baru memiliki anak adalah hal yang normal. Jangan langsung membakar kebencian Kamu terhadap pekerjaan atau suasana kantor, lalu memutuskan untuk berhenti. Berpikirlah secara matang sebelum mengambil keputusan tersebut, supaya Kamu tidak menyesal di kemudian hari.

 

Yang terpenting, terutama di awal-awal tahun menjadi orangtua baru, berikan ruang kepada diri sendiri untuk merasakan berbagai emosi, tanpa terbebani untuk melakukan perubahan secepat mungkin. Ingatlah, semuanya membutuhkan proses dan waktu. Dalam setiap fase kehidupan, pasti ada tantangannya. Tanpa bekerja pun, berbagai tantangan akan tetap hadir dalam kehidupan.

 

Beruntungnya, zaman telah berubah dan lingkungan pekerjaan sudah memberikan 'kelonggaran' terhadap para ibu bekerja. Jadi ketika Kamu kelihatan sangat kelelahan atau harus pulang cepat karena si Kecil sakit, mereka akan memakluminya. Meski begitu, bersiap-siaplah dengan berbagai saran dari orang-orang di sekitar Kamu tentang cara pengasuhan anak, ya. Walau tidak suka dengan saran-saran tersebut, cukup katakan terima kasih dengan nada yang sopan.

 

Tidak Ada Waktu untuk Pasangan

Hubungan antara suami-istri dapat berubah dengan adanya anak-anak dan pekerjaan di dalamnya. Jika ibu bekerja berpikir bahwa waktu berkualitas akan tetap bisa didapatkan bersama pasangan ketika anak-anak sedikit lebih besar, maka tidak masalah. Tetapi jika hubungan bersama pasangan bukan menjadi prioritas utama, maka lambat-laun hubungan suami-istri pun akan merenggang dan tidak harmonis.

 

Solusinya: Mintalah kepada anggota keluarga yang lain mengasuh si buah hati untuk beberapa jam saja. Pergilah ke kafe terdekat untuk menikmati makan malam atau menonton film di bioskop berdua saja dengan suami. Kamu juga bisa membuat janji makan siang bersama di tengah hiruk-pikuk pekerjaan. Luangkan waktu setidaknya 1 hari dalam seminggu untuk berdua saja. Ingatlah, koneksi fisik akan membantu perkembangan kedekatan emosi dan mental. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak nge-date dengan pasangan, meski hanya beberapa jam saja ya.

 

Tidak Bisa Hang Out dengan Teman-teman

Meluangkan waktu untuk anak-anak, pekerjaan, dan pasangan membuat ibu bekerja menjadi tidak punya waktu untuk teman-teman dekatnya. Akhirnya, mereka tidak tahu lagi kabar terkini tentang teman-teman dan bingung untuk memulai obrolan saat sedang berkumpul. Duh...

 

Solusinya: Menjalin hubungan pertemanan akan memberi Kamu 'jalan keluar' dan semangat yang tidak bisa dipenuhi oleh anak maupun pasangan, lho. Saat ini, Kamu bisa mengajak mereka berkumpul sambil minum teh di kafe terdekat setelah si Kecil sudah tertidur lelap di kasurnya, mendiskusikan buku dan film terbaru di dalam grup messenger, 'kabur' sebentar ke restoran terdekat dari kantor untuk makan siang bersama, atau malah mengadakan playground date di akhir pekan bersama anak-anak.

 

Buat kegiatan-kegiatan tersebut menjadi rutinitas, supaya komunikasi tetap berjalan dengan baik. Kalau sewaktu-waktu Kamu terpaksa membatalkan janji karena anak mendadak flu atau rewel, teman-teman terdekatmu pasti mengerti, kok. Mereka kan juga mengalami hal yang sama.

 

Mana Ada Waktu untuk Diri Sendiri?

Last but not least, adalah waktu untuk diri sendiri. Ketika ibu bekerja dihadapi dengan berbagai kepentingan yang mendesak. Mau tidak mau, mereka pun melupakan diri sendiri.

 

 

Solusinya: Merawat diri sendiri bisa membuat Kamu menjalani keseharian dengan tetap 'waras', lho! Me time yang dilakukan tidak perlu yang rumit, kok. Bangunlah lebih pagi lalu buat kopi atau teh favorit Kamu. Nikmati udara pagi sementara yang lain masih tertidur lelap. Minta juga kepada pasangan untuk memberikan Kamu waktu di kamar mandi sekitar 10 menit tanpa pertanyaan di mana kemeja atau dasinya.

 

 

Malamnya, luangkan waktu sekitar 15 menit sebelum tidur untuk membaca majalah, sambil ditemani camilan buah dan secangkir cokelat hangat. Jangan lupa tanamkan dalam pikiran di setiap bangun pagi atau sebelum tidur, Kamu adalah ibu yang hebat, istri yang cantik, serta wanita karier yang sukses!

 

 

Baca Juga

Mengenal Pre-eklampsia, Penyebab Wafatnya R.A. Kartini

Hidup Seimbang sebagai Ibu Bekerja

Anak dari Ibu Bekerja Ternyata Memiliki Keunggulan Ini

Membesarkan Anak sambil Bekerja