Apa saja golongan darah manusia? Ada A, B, AB, dan O. Selain itu, ada juga penggolongan darah berdasarkan rhesus, yaitu positif (+) dan negatif (-). Bagi mereka yang memiliki golongan darah dengan rhesus negatif awalnya pasti cemas. Bagaimana tidak? Di Indonesia, golongan darah dengan rhesus negatif sangat langka. Namun, sekarang tidak perlu khawatir. Ada Lici Murniati, Ketua Komunitas Rhesus Negatif Indonesia atau disingkat dengan RNI.

 

Awalnya Tidak Mengetahui

Awalnya, Lici sama sekali tidak menyangka bahwa golongan darahnya termasuk langka. Saat melakukan cek darah untuk menjalani operasi, dia baru mengetahui bahwa dirinya termasuk pemilik golongan darah rhesus negatif.

 

Untunglah saat melakukan operasi, Lici tidak membutuhkan tambahan transfusi darah. Beberapa saat kemudian, Lici menjadi panitia sekaligus pendonor darah di tempat kerjanya. Seminggu sesudahnya, Lici dihubungi oleh PMI (Palang Merah Indonesia). Lici mendapat kabar bahwa golongan darahnya adalah O dengan rhesus negatif.

 

Setelah itu, Lici diminta untuk bersiaga bila sewaktu-waktu dirinya dibutuhkan sebagai pendonor darah. Dari situlah Lici menyadari bahwa golongan darahnya sangat langka dan dibutuhkan oleh banyak orang.

 

Sering Dianggap Kelainan Darah oleh Awam

Sayangnya, masih banyak orang awam yang menganggap bahwa rhesus negatif adalah kelainan darah. Bahkan, tidak jarang Lici ditanya mengenai kemungkinan sembuh dari ‘kelainan darah’.

 

Dari situ, tercetuslah ide untuk membentuk komunitas bagi para golongan darah rhesus negatif. Selain dapat mengumpulkan mereka yang senasib, komunitas Rhesus Negatif Indonesia juga mengadakan edukasi untuk masyarakat agar tidak salah kaprah lagi.

 

Meskipun PMI cabang pusat (Jakarta) sebenarnya punya stok darah dengan rhesus negatif, jumlahnya sangat terbatas. PMI di daerah-daerah lain justru lebih kesulitan. Dengan adanya Komunitas Rhesus Negatif Indonesia, Lici mengaku sebisa mungkin berpartisipasi mengatasi masalah pelik tersebut.

 

Data Statistik

Menurut data statistik, 1 dari 100 orang Indonesia memiliki golongan darah dengan rhesus negatif. Di Asia, rata-ratanya hanya 1% dari semua total golongan darah yang terdapat di populasi kawasan ini.

 

Mereka yang punya rhesus negatif (A-, B-, AB-, hingga O-) hanya bisa menerima donor dari orang dengan golongan darah dan rhesus yang sama. Bila menerima dari rhesus positif, misalnya A+ untuk A-, tubuh akan mengalami reaksi penolakan.

 

Ada lagi kasus yang cukup pelik. Seorang ibu dengan rhesus negatif berisiko keguguran bila janin yang dikandungnya bergolongan darah rhesus positif. Dalam kasus ini, Lici berujar bahwa vaksin plasma darah atau imunoglobulin harus diberikan kepada ibu untuk mencegah kemungkinan tersebut.

 

Rhesus Negatif Indonesia bekerja sama dengan PMI untuk mengatasi kekurangan donor rhesus negatif. Mereka berperan sebagai penghubung dengan pendonor bila ada kebutuhan donor rhesus negatif, terutama bila dalam kondisi mendesak.

 

Tidak Ada Paksaan untuk Menjadi Pendonor

Rhesus Negatif Indonesia hadir untuk mempermudah pencarian donor dengan rhesus negatif. Meskipun demikian, tidak ada paksaan untuk menjadi pendonor darah bagi anggota RNI. Organisasi ini lebih berbentuk sebagai komunitas tempat para pemilik golongan darah rhesus negatif berkumpul.

 

Tentu saja, sekali lagi edukasi kepada masyarakat sangat penting. Kalau Kamu pemilik golongan darah rhesus negatif, Kamu bisa langsung bergabung dengan RNI untuk kemudahan menemukan donor dengan rhesus yang sama.

 

Rhesus Negatif Indonesia dapat dihubungi lewat situs resmi mereka: rhesusnegatif.com. Mereka juga dapat dihubungi lewat akun media sosial @rhesusnegatifID di Twitter dan grup Blood Group Rhesus Negatif di Facebook. (AS)

 

 

Sumber

Kompas.com: Cerita Lici Murniati, Pemilik Darah Rhesus Negatif

Kompas.com: Rhesus Negatif, Komunitas Pemilik Golongan Darah Langka

Liputan6.com: Pemilik Rhesus Negatif Tak Perlu Khawatir Kurang Stok Darah