Selama ini, umum dipahami bahwa darah haid merupakan darah kotor atau beracun. Bahkan dalam beberapa budaya, darah siklus bulanan ini menjadi simbol ketidaksucian. Benarkah seperti itu? Mari simak ulasannya di sini yuk, Mums!

 

Manfaat Menstruasi untuk Kesehatan Wanita

Pertama dan terpenting, haid yang teratur menandakan bahwa tubuh Mums siap untuk hamil. Namun selain reproduksi, ritme siklus menstruasi sebenarnya juga mencerminkan keseimbangan sistem dan fungsi tubuh, lho.

 

Kenapa bisa begitu? Ini karena menstruasi adalah hasil dari koordinasi yang baik antara otak dan ovarium. Dua bagian otak yang mengatur siklus menstruasi, yaitu hipotalamus dan kelenjar pituitari, juga berhubungan erat dengan kelenjar adrenal, tiroid, dan usus di sepanjang jalur yang sama. Jadi ketika satu sistem terganggu, yang lain akan terpengaruh. 

 

Nah, haid yang tidak teratur sering kali merupakan area pertama yang menunjukkan tanda-tanda gangguan sinyal di sepanjang jalur ini, yang akan berdampak untuk kesehatan secara keseluruhan. Sebagai contoh:

 

  • Ketidakseimbangan hormonal

Menstruasi teratur memberi tahu bahwa tubuh berada dalam kondisi baik dan hormon-hormon bekerja. Saat semua hormon seimbang, maka Mums akan merasa enerjik, tidur nyenyak, dan memiliki gairah seksual yang baik. Sebaliknya saat Mums terus-menerus stres, hormon menjadi tidak seimbang dan menstruasi yang tidak teratur adalah salah satu cara pertama tubuh untuk meminta bantuan.

 

  • Kesehatan tulang

Faktanya, tulang adalah endokrin atau organ penghasil hormon. Jadi jika keseimbangan terganggu, menstruasi pun menjadi tidak teratur dan memberikan petunjuk yang berguna bahwa penumpukan tulang mungkin tidak sejalan dengan kerusakan tulang.

 

Keseimbangan alami antara hormon seks estrogen, progesteron, dan testosteron membantu memastikan kesehatan tulang. Begitu pula keseimbangan antara hormon penting lainnya, termasuk insulin, tiroid, paratiroid, dan hormon stres. 

 

  • Fungsi tiroid

Terletak di tengah-tengah antara otak dan bagian tubuh lainnya, tiroid bertindak seperti "stasiun transfer", yang mengontrol laju fungsi setiap sel dan kelenjar di tubuh, termasuk pertumbuhan, perbaikan, dan metabolisme.

 

Ketika tiroid kurang aktif atau berfungsi rendah, dapat menyebabkan kelelahan, penambahan berat badan, depresi, kolesterol tinggi, dan gejala lainnya. Sementara jika tiroid sehat dan berfungsi dengan baik, menstruasi pun akan lebih teratur.

 

  • Pemeliharaan berat badan yang ideal

Lemak, terutama jaringan adiposa di sekitar pinggang, juga bertindak seperti organ endokrin, yang menghasilkan estrogen serta leptin (hormon yang membantu mengatur asupan dan pengeluaran energi, termasuk nafsu makan).

 

Dominasi estrogen dan resistensi insulin adalah jenis ketidakseimbangan hormon yang berkaitan dengan berat badan ekstra dan ketidakteraturan menstruasi. Selain itu, kekurangan berat badan akibat diet ketat, olahraga berlebihan, atau stres fisik maupun emosional ekstrem lainnya juga dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, termasuk tidak menstruasi (amenorrhea).

 

  • Fungsi kelenjar adrenal

Ketika merasa stres, apa pun sumbernya (situasi berbahaya, hubungan pribadi, pekerjaan, lingkungan), terjadi peningkatan aktivitas di sepanjang sumbu antara otak dan kelenjar adrenal, untuk menghasilkan hormon stres seperti kortisol yang membantu kita merespons ancaman.

 

Nah, kortisol secara tidak langsung memengaruhi keseimbangan antara hormon seks, termasuk estrogen, progesteron, dan dehydroepiandrosterone (DHEA). Akibatnya, menstruasi bisa saja datang terlambat, tidak teratur, atau bahkan tidak haid sama sekali. Jika fungsi kelenjar adrenal terganggu, juga bisa menyebabkan Mums mengalami gejala pramenstruasi yang terasa lebih intens.

 

Baca juga: Jangan Salah, Olahraga saat Mentruasi Banyak Manfaatnya, Lho!

 

 

Benarkah Darah Menstruasi adalah Darah Kotor?

Setiap bulan, tubuh wanita mempersiapkan dirinya untuk kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding rahim yang telah disiapkan untuk calon embrio pun luruh dan fase menstruasi akan dimulai. Darah menstruasi akan keluar dari rahim melalui serviks, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui vagina.

 

Lalu, berbedakah darah menstruasi dengan darah pada umumnya? Darah menstruasi memang tidak memiliki komposisi yang sama persis dengan darah yang mengalir di arteri. Konsistensi darah haid lebih kental dan tidak menggumpal untuk memungkinkan aliran yang baik.

 

Namun faktanya, darah haid sama “bersihnya” dengan darah vena yang berasal dari setiap bagian tubuh lainnya, lho! Dan tidak seperti sebutannya, komposisi di dalamnya tidak hanya terdiri atas darah, melainkan juga cairan endometrium, jaringan endometrium, mukosa serviks dan vagina, serta mikroba dari vagina. 

 

 Baca juga: Menstruasi Selalu Maju Artinya Subur?

 

Selain itu, darah haid mengandung lebih sedikit trombosit, hemoglobin, dan zat besi, serta lebih banyak mengandung air. Komposisi ini bisa saja berbeda-beda pada setiap wanita, usia, dan siklus. Namun, secara garis besar begitulah komposisi darah haid. 

 

Jika dijabarkan lebih dalam, hanya terkandung 35% darah dalam menstruasi. Artinya, darah hanyalah sebagian kecil dari yang keluar saat haid. Secara garis besar, komponen darah haid serupa dengan darah arteri. 

 

Sedangkan, cairan dan jaringan endometrium berasal dari lapisan rahim yang luruh setelah tidak terjadinya pembuahan dan tidak ada sel telur yang ditanamkan di dinding rahim. Sekresi vagina sendiri terbuat dari air dan elektrolit, seperti natrium dan kalium.

 

Singkatnya, tidak ada yang kotor atau beracun dari darah haid seperti yang umum dipahami. Jadi, tak tepat sebenarnya bila kita masih menyebut darah menstruasi sebagai “darah kotor” apalagi “darah tidak suci”. (AS)

 

Baca juga: Harus Bekerja Saat Hamil, Kenali Risiko dan Keamanannya ya Mums!

 

Referensi

Feminism In India. Menstrual Blood.

Self. Period Blood.

Womens Health. Menstrual Cycle and Health.