Bagi beberapa orang, terutama para wanita, jerawat tentu menjadi musuh utama. Yup, selain mengganggu penampilan, jerawat yang muncul secara tiba-tiba juga akan membuat rasa percaya diri menurun drastis!

 

Faktor Penyebab Munculnya Jerawat

Kemunculan jerawat bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari pengaruh lingkungan hingga adanya pengaruh hormon. Jerawat yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan umumnya bisa dicegah dengan menerapkan kebiasaan sehat, seperti mencuci muka setiap kali selesai beraktivitas dil luar ruangan atau setelah menggunakan make up.

 

Berbeda dengan jerawat yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan, jerawat yang disebabkan oleh pengaruh hormon ini biasanya memerlukan penanganan yang lebih serius. Dan jika terlambat ditangani, jerawat bisa menimbulkan bekas pada kulit wajah.

Baca juga: Penyebab Jerawat pada Wajah Berminyak

 

Waspadai Jerawat Akibat Hormon Berlebih

Seperti disebutkan sebelumnya, jerawat bisa disebabkan pula oleh faktor hormonal yang berlebih. Faktor hormonal yang dimaksud adalah berlebihnya hormon androgen dalam tubuh. Hah? Bukannya hormon androgen merupakan hormon khas pria, ya? Eits, jangan salah Gengs, menurut dr. Haekal Yassier Anshari, M. Biomed (AAM)., hormon androgen sebenarnya juga ada dalam tubuh wanita, hanya saja jumlah yang diperlukan sekitar 1 persen saja. Hormon androgen dalam tubuh wanita ini dibutuhkan untuk menumbuhkan sel telur dan juga rambut.

 

Nah, jika hormon androgen yang ada dalam tubuh wanita melebihi 1 persen, maka berpotensi menyebabkan terjadinya kelainan hormonal atau dikenal juga dengan kondisi hiperandrogen.

 

Kondisi hiperandrogen membuat kulit wanita memproduksi sebum atau minyak berlebih, sehingga memicu timbulnya jerawat dengan tingkat keparahan sedang hingga berat. Ini disebakan oleh minyak berlebih, yang akan menutup folikel kulit yang terbuka. Mengingat sebum atau minyak merupakan media yang ideal bagi bakteri, maka penumpukan sebum akan meningkatkan jumlah bakteri P. acne, kemudian menyebabkan peradangan atau jerawat.

 

Cara Mengenali Jerawat Hiperandrogen

Untuk mengenali jerawat hiperandrogen dengan jerawat biasa sebenarnya bisa dilihat dari bentuknya. Jerawat hiperandrogen umumnya memiliki bentuk yang besar-besar dan juga meradang. Selain itu, jerawat hiperandrogen juga biasa tumbuh di area tubuh dengan densitas minyak yang banyak. Contohnya adalah area T pada wajah, rahang, hingga lipatan dada dan juga punggung.

 

Selanjutnya, jika Kamu sudah mengupayakan pengurangan minyak tetapi jerawat masih belum sembuh ataupun berkurang, maka kemungkinan besar jerawat tersebut merupakan jerawat hiperandrogen. Dilansir dari okezone, DR. dr. Budi Wiweko, SpOG. (K), selaku dokter spesialis obstetri dan ginekolog, juga menambahkan bahwa ada 2 cara mudah untuk mengenali jerawat hiperandrogen ini, yakni dengan melihat apakah siklus haid tidak teratur dan langsung timbul jerawat.

 

Mengatasi Jerawat Hiperandrogen

Jerawat hiperandrogen yang memiliki ukuran lebih besar dan sering kali meradang tentu membuat wanita merasa tidak percaya diri. Untuk itu, segera lakukan pengobatan agar jerawat tidak semakin parah. Menurut dr. Haekal, salah satu cara untuk mengatasi jerawat hiperandrogen adalah dengan mengonsumsi obat oral seperti pil kontrasepsi. Pil kontrasepsi telah disetujui oleh US Food and Drugs Association (US FDA) untuk mengobati kasus jerawat ringan hingga sedang pada wanita.

 

Selain berfungsi sebagai obat penunda kehamilan, pil kontrasepsi juga dapat mengatasi jerawat hiperandrogen, karena memiliki kombinasi yang bersifat antiandrogenik yang kuat. Kombinasi antiandrogenik ini membuat produksi sebum atau minyak berkurang, sehingga sangat efektif sebagai terapi jerawat hiperandrogen dan mengatur kelenjar minyak pada wanita.

 

Namun, bagaimana jika seorang wanita belum menikah? Apakah tetap boleh mengonsumsi pil kontrasepsi untuk mengobati jerawat hiperandrogen? Jawabannya, boleh. Hanya saja, konsumsi pil kontrasepsi untuk mengatasi jerawat hiperandrogen harus dilakukan secara rutin dan sesuai dengan resep dokter. Sebab tidak semua pil kontrasepsi memiliki efek antiandrogen.

 

Jika Kamu sudah berkonsultasi dengan dokter mengenai pil kontrasepsi yang dapat dikonsumsi, biasanya dokter juga akan meresepkan obat lain untuk perawatan jerawat, misalnya obat-obatan luar atau antibiotik, sehingga wajah benar-benar bersih dari jerawat.

 

Oh ya, yang tidak kalah penting untuk mecegah jerawat semakin parah adalah dengan menjaga kebersihan kulit dan menghindari kebiasaan memegang jerawat. Pasalnya, kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat memperparah peradangan pada kulit yang berjerawat.

Baca juga: Hilangkan Jerawat dengan 4 Cara Ini!

 

Jerawat hiperandrogen memang sangat mengganggu, karena terbilang sulit untuk dihilangkan. Namun, bukan berarti Kamu tidak bisa menguranginya. Dengan mengonsumsi pil kontrasepsi secara teratur dan senantiasa menjaga kebersihan wajah, jerawat hiperandrogen bisa Kamu cegah agar tidak semakin parah. (BAG/AS)