Anak-anak suka bermain. Meskipun enggak terkesan penting, bermain itu banyak sekali manfaatnya lho Mums, untuk anak. Waktu bermain penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Lewat waktu bermain, anak belajar bersosialisasi dengan orang lain. Lalu, apa saja sih jenis permainan untuk perkembangan anak? Baca artikel di bawah ini, ya!

 

Baca juga: Cara Mengatasi Separation Anxiety Disorder pada Anak
 

Kenapa Bermain Penting untuk Perkembangan Anak?

Dalam bukunya yang berjudul 'Playful Parenting', ahli psikologis anak Lawrence Cohen mengatakan bahwa ada tiga manfaat utama bermain untuk perkembangan anak:

  • Bermain penting untuk proses pembelajaran, mengajarkan anak berinteraksi dengan orang dewasa dan belajar kemampuan baru.
  • Bermain memberikan anak kesempatan untuk menjalin ikatan dengan teman sebaya serta orang tuanya.
  • Bermain membantu anak mengatasi tekanan emosional.

 

Jenis Permainan untuk Perkembangan Anak 

Berikut sejumlah permainan untuk perkembangan anak. Permainan-permainan ini bisa meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.

 

1. Permainan Kosong

Yang dimaksud permainan kosong adalah ketika anak melakukan gerakan-gerakan sembarang, seperti melambaikan tangan, dan menendang kaki di udara. Gerakan-gerakan sembarang ini juga termasuk jenis permainan untuk perkembangan anak. Jenis permainan ini biasanya dilakukan bayi baru lahir dan balita. 

Manfaat:

  • Mengeksplor pergerakan dan secara intuitif belajar tentang kegembiraan
  • Membiasakan anak untuk aktivitas bermain di masa depan 

Contoh permainan:

  • Gerakan tangan dan kaki yang sembarang

 

2. Permainan Paralel

Permainan paralel adalah permainan dimana anak-anak bermain berdampingan, namun memiliki interaksi yang terbatas. Anak-anak tersebut seperti bermain sendiri-sendiri tanpa melibatkan satu sama lain. Permainan paralel biasanya dilakukan anak berusia satu atau dua tahun.

Saat melakukan permainan paralel, anak-anak sering mengamati satu sama lain dan saling mengikuti tingkah laku satu sama lain. 

Manfaat:

  • Belajar bersosialisasi dengan anak sebayanya
  • Memahami konsep kepunyaan masing-masing
  • Belajar tentang permainan peran

Contoh:

  • Saling berbagi mainan
  • Melakukan permainan peran

 

3. Permainan Asosiatif

Permainan asosiatif adalah permainan dimana anak mulai menunjukkan ketertarikan dengan anak lain, dan mulai berkurang perhatiannya dengan mainan. Ketika anak mulai terlibat satu sama lain, tidak ada peraturan permainan khusus, dan tidak ada struktur permainan. Jenis permainan ini biasanya dimainkan anak berusia tiga hingga empat tahun.

Manfaat:

  • Meningkatkan sosialisasi dengan anak lain
  • Belajar cara bersosialisasi
  • Belajar berbagi
  • Meningkatkan perkembangan bahasa
  • Belajar cara menyelesaikan masalah dan kerja sama

Contoh:

  • Anak-anak bermain dengan mainan yang sama
  • Saling bertukar mainan
  • Berbicara dengan aktif terhadap satu sama lain

 

4. Permainan Independen

Permainan independen biasanya dilakukan anak berusia dua atau tiga tahun. Saat melakukan permainan independen, anak fokus memegang, mengangkat, dan mengamati mainan. Ia tidak tertarik dengan anak-anak lain yang ada di sekitarnya. Permainan ini penting untuk anak yang belum belajar kemampuan fisik dan sosial, serta cenderung pemalu.

Manfaat:

  • Belajar mandiri
  • Membuat keputusan sendiri
  • Mendapatkan kepercayaan diri untuk berinteraksi dengan orang lain
  • Meningkatkan imajinasi dan kreativitas
  • Belajar hal-hal baru tanpa bantuan orang lain
  • Belajar untuk rileks

Contoh:

  • Melakukan permainan yang imajinatif
  • Menggambar

 

5. Permainan Dramatis atau Fantasi

Saat melakukan permainan dramatis atau fantasi, anak-anak biasanya membayangkan suatu situasi atau orang, ataupun membayangkan diri mereka dalam peran tertentu, kemudian ia akan beraksi sesuai dengan skenario imajinatif tersebut. Jenis permainan ini mendorong anak untuk bereksperimen dengan bahasa dan mengeluarkan emosi mereka. 

Manfaat:

  • Meningkatkan rasa ingin tahu
  • Meningkatkan imajinasi dan kreativitas
  • Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
  • Meningkatkan kemampuan bahasa
  • Mendorong empati terhadap orang lain

Contoh:

 

  • Role-playing
  • Berbicara dengan boneka
  • Merawat dan menunjukkan kasih sayang terhadap boneka hewan

 

Baca juga: Tips Membawa Anak Nonton Film di Bioskop
 

6. Permainan Menonton

Anak-anak melakukan permainan menonton jika ia tidak aktif ikut serta dalam suatu permainan, namun mengamati secara seksama ketika anak-anak bermain. Pada umumnya, jenis permainan ini dilakukan balita.

Manfaat:

  • Belajar dengan cara mengamati
  • Mendapatkan kemampuan bahasa dengan cara mendengar dan membaca

Contoh:

  • Tertarik melihat anak lain bermain, namun tidak ikut berpartisipasi

 

7. Permainan Kompetitif

Permainan kompetitif adalah ketika anak belajar ikut bermain dengan peraturan yang jelas dan ketat, khususnya terkait menang dan kalah. Contoh permainannya seperti sepak bola, atau sekadar main ludo dan ular tangga. 

Manfaat:

  • Belajar bermain dengan peraturan
  • Belajar menunggu gilirannya
  • Belajar bekerja sebagai tim

Contoh:

  • Mainan papan (ludo, ular tangga, dll)
  • Permainan di luar ruangan, seperti lomba lari, badminton, dll.

 

8. Permainan Kooperatif

Seiring dengan pertumbuhannya, anak akan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemudian belajar kooperatif, seperti berinteraksi atau bermain bersama. Permainan kooperatif adalah ketika anak terlibat dalam aktivitas yang bersifat kerja tim dan memiliki tujuan yang sama.  

Manfaat:

  • Belajar berbagi dan memahami teman-temannya
  • Meningkatkan kemampuan berbicara
  • Belajar nilai kerja tim
  • Meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri
  • Meningkatkan kepercayaan diri

Contoh:

  • Membangun istana pasir bersama-sama

 

9. Permainan Simbolis

Permainan simbolis adalah ketika anak menggunakan objek tertentu untuk melakukan suatu hal. Bermain musik, mewarnai buku gambar, dan menyanyi merupakan bentuk permainan simbolis.

Manfaat:

  • Belajar mengekspresikan diri
  • Membiasakan diri mengeksplorasi ide-ide baru
  • Belajar bereksperimen dan mengenal emosi baru

Contoh:

  • Menggambar
  • Menyanyi
  • Bermain musik

 

10. Permainan Fisik

Permainan fisik adalah jenis permainan yang melibatkan aktivitas fisik. Ini termasuk permainan untuk perkembangan anak.

Manfaat:

Contoh:

  • Bersepeda
  • Melempar bola
  • Bermain petak umpet

 

11. Permainan Konstruktif

Jenis permainan konstruktif adalah permainan dengan cara membangun suatu hal. Ini termasuk permainan untuk perkembangan anak.

Manfaat:

  • Mendorong anak untuk fokus mencapai suatu objektif
  • Membantu anak belajar membuat rencana dan bekerja sama

Contoh:

  • Bermain balok 
  • Membuat istana pasir

 

Baca juga: Vertigo pada Anak dan Cara Mengatasinya

Sumber:

Parenting Firstcry. 11 Types of Play for Child Development. Desember 2019.
Pediatrics Journal. The Importance of Play in Promoting Healthy Child Development and Maintaining Strong Parent-Child Bonds. Januari 2007.