Kata lembur rasanya cukup akrab di telinga Geng Sehat yang sudah bekerja. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi Kamu harus melakukan lembur dalam bekerja, bisa karena sedang mengejar deadline, ingin mendapatkan uang tambahan di luar gaji, menunjukkan komitmen kalau Kamu adalah seorang pekerja keras kepada atasan, pekerjaan yang diberikan terlalu banyak, atau mungkin Kamu memiliki manajemen waktu yang buruk.

 

Berdasarkan keterangan terbaru dari Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization (ILO), Asia merupakan benua dengan orang-orang yang lembur paling lama. Sebagian besar negara, sebanyak 32%, tidak memiliki batas maksimum jam kerja mingguan, dan sekitar 29% negara memiliki batas maksimum kerja yang tinggi (60 jam atau lebih selama seminggu). Sementara hanya 4% negara yang mematuhi rekomendasi ILO dalam menetapkan standar ketenagakerjaan internasional maksimum, yaitu 48 jam atau kurang selama seminggu.

 

Di Amerika dan Karibia, 34% negara tidak memiliki batas maksimum jam kerja mingguan. Salah satu negara tersebut adalah Amerika Serikat. Di Timur Tengah, 8 dari 10 negara mengizinkan untuk para pekerja bekerja lebih dari 60 jam dalam seminggu. Sedangkan di Eropa, semua negara memiliki jam kerja maksimum. Hanya Belgia dan Turki yang memiliki jam kerja lebih dari 48 jam dalam seminggu.

Baca juga: Tips Menonton Piala Dunia Bagi Pekerja Kantoran

 

Namun apapun alasannya, Kamu jangan sering-sering lembur ya, Gengs! Pasalnya, ada beberapa dampak buruk yang menghantui kalau terlalu sering lembur. Tidak percaya? Korea Selatan baru-baru ini mengurangi jatah waktu kerja dalam seminggu, dari 68 jam menjadi 52 jam saja. Ini dilakukan guna meningkatkan produktivitas negara dan angka kelahiran di sana.

 

Negara Jepang juga mengalami masalah terkait dengan jam kerja yang terlalu banyak. Bahkan ungkapan "meninggal akibat kebanyakan kerja" tidak hanya dibuktikan melalui statistik, melainkan juga melalui adanya kata dalam bahasa Jepang yang mendefinisikan hal tersebut, yaitu karoshi.

 

 

Secara spesifik, karoshi berarti ‘pekerja yang meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan stres (serangan jantung, stroke) atau pekerja yang bunuh diri karena tekanan pekerjaan yang besar. Rata-rata pekerja di Jepang menghabiskan waktu 1.713 jam untuk berkerja per tahunnya. Pada 2015-2016, pemerintah mencatat angka kejadian karoshi mencapai 1.456 kasus. Dan, kemungkinan angka ini lebih tinggi lagi, karena ada banyak kasus yang tidak dilaporkan.

Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Kerja Otak untuk Mencegah Pikun

 

Dilansir dari cbc.ca, psikolog Jennifer Newman menyebutkan bahwa lembur kerja tidak hanya membuat Kamu kelelahan saja. Tapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik dalam jangka waktu panjang. Bekerja 12 jam atau lebih dalam sehari dapat meningkatkan kelelahan, sehingga memperbesar risiko mengalami kecelakaan pada saat bekerja.

 

Selain itu, bekerja dalam waktu yang panjang secara konstan akan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti masalah jantung dan paru-paru, kanker, diabetes, serta arthritis. Efeknya memang tidak akan Kamu alami dalam waktu dekat, tetapi terakumulatif dan terjadi di masa depan.

 

Bekerja terus-menerus juga akan memengaruhi ritme sirkadian atau proses biologis tubuh Kamu. Alhasil, Kamu jadi kekurangan tidur dan terus merasa kelelahan. Depresi dan kecemasan berlebih pun rentan dialami. Ditambah lagi, Kamu jadi tidak memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga.

Baca juga: Bekerja di Dalam Ruangan Ternyata Memengaruhi Kulit!

 

Risiko kesehatan akan menghampiri jika bekerja terlalu lama selama bertahun-tahun. Jadi jika tidak ada deadline yang mendesak atau tugas yang benar-benar penting dikerjakan saat itu juga, sebaiknya Kamu tidak lembur. Hindari pula tetap bekerja setelah sampai di rumah.

 

Namun bila memang harus lembur, pastikan Kamu selalu beristirahat di sela-sela waktu bekerja. Kamu bisa tidur beberapa saat di ruangan yang tenang dan pencahayaannya tidak terlalu banyak, atau mendengarkan white noise. Konsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah, serta hindari mengonsumsi fast food. Jangan lupa untuk selalu terhidrasi dan jauhi kafein. (AS/WK)