Pilih yang Tepat

Berdasarkan keterangan dari U.S. Consumer Product Safety Commission (CPSC), pada tahun 2015, lebih dari 250.000 mainan menjadi penyebab kecelakaan pada anak-anak.

 

Mereka pun terpaksa harus dibawa ke UGD rumah sakit di Amerika akibat hal ini. Dan, 1 dari 3 anak yang mengalami kecelakaan berusia di bawah 5 tahun.

 

Agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan, ada beberapa hal yang perlu Mums dan Dads perhatikan ketika membeli mainan untuk si Kecil.

 

  1. Mainan harus sesuai usia

Kebanyakan mainan akan menyertakan stiker yang berisikan petunjuk rekomendasi usia. Mums harus realistis pula dalam menilai kemampuan dan kedewasaan si Kecil saat memilih mainan untuknya.

 

Jika si Kecil masih suka memasukkan mainan ke dalam mulut, maka sebaiknya tidak membeli mainan yang memiliki perangkat kecil. Ini untuk mengurangi potensi ia tersedak.

 

  1. Mainan harus dalam kondisi baik

Mewarisi mainan dari kakak ke adik maupun membeli atau menyewa mainan bekas bisa sedikit berisiko. Pasalnya, semakin sering digunakan, kualitas mainan akan menurun. Mums perlu mengecek secara berkala seluruh mainan si Kecil, apakah ada perangkatnya yang hampir copot atau tajam.

 

  1. Perhatikan ukuran mainan

Sebelum si Kecil berusia 3 tahun, sebaiknya ukuran mainan harus lebih besar daripada mulutnya. Jadi, mainan tersebut tidak akan tertelan dan membuatnya tersedak.

 

  1. Pastikan si Kecil siap dengan mainannya

Sebagai contoh, orang tua membelikan sepeda yang lebih besar dengan alasan si Kecil bisa menggunakannya lebih lama. Padahal, taktik ini akan berujung pada cedera serius. Mainan harus sesuai dengan usia, perkembangan, dan ukuran tubuh si Kecil ya, Mums.

 

  1. Jangan membelikan mainan yang berat

Bayangkan bila mainan tersebut jatuh dan menimpa anggota tubuh si Kecil. Sebaiknya hindari mainan seperti ini.

 

  1. Mainan tidak boleh memiliki tali atau kabel lebih dari 30 cm

Salah satu mainan yang memiliki kabel yang panjang adalah telepon-teleponan. Kabel, tali, atau kawat pada mainan dapat dengan mudah menjerat leher si Kecil dan mengakibatkannya tercekik. Begitu pula dengan tali-tali penggantung mainan di atas crib. Karenanya, ketika si Kecil sudah mahir memajat, sebaiknya lepaskan mainan di atas cribnya.

 

  1. Hindari mainan bermagnet

Magnet sangat berbahaya bagi anak-anak. Biasanya, magnet kecil banyak digunakan pada mainan. Padahal jika tanpa sengaja terlepas dari mainan dan tertelan oleh si Kecil, dapat menempel di dalam pencernaannya. Akibatnya, usus bisa terpuntir, bolong, tersumbat, dan mengalami infeksi. Sebelum si Kecil berusia 14 tahun, hindari membelikan mainan bermagnet.

 

  1. Waspadai bahan kimia pada mainan

Ini adalah salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan ketika memilih mainan untuk si Kecil. Pastikan mainannya tidak mengandung bahan kimia berbahaya, seperti phthalates, cadmium, lelad, mercury, arsenic, dan lain-lain. Selalu cek bahan kimia yang terkandung dalam mainan dan cari tahu apakah bahan tersebut aman untuk anak-anak.

Baca juga: Mendukung Tahap Perkembangan Anak dengan Mainan Edukasi