Di awal-awal kelahiran, mainan favorit bayi adalah orang tuanya. Yup, tidak hanya Mums dan Dads yang tidak jemu memandangnya, si Kecil pun akan sangat suka memandangi Anda berdua sepanjang hari. Namun seiring berjalannya waktu, ia akan mulai menunjukkan ketertarikannya pada mainan.

 

Memilih dan membeli mainan untuk bayi memang gampang-gampang susah. Mainan yang terlihat bagus dan lucu belum tentu baik untuknya, baik dari segi bentuk, fungsi, ataupun bahannya. Jadi, Mums dan Dads harus sangat bijaksana dalam memilih mainan untuk si Kecil. Tidak hanya membuatnya bahagia, tetapi juga harus aman, ya!

 

Mainan untuk Si Kecil

Di usia 0-1 tahun, si Kecil amat bersemangat mengeksplor dunia di sekitarnya. Ia akan mengembangkan kemampuannya untuk melihat, menyentuh, mendengar, dan merasakan apapun. Di bulan-bulan pertama, keterampilan motorik si Kecil masih lemah. Ia pun akan bergantung pada mata dan telinganya.

 

Si Kecil akan belajar melalui mainan berwarna kontras dengan desain yang simpel serta mainan yang bisa mengeluarkan suara. Sedangkan di usia 8 minggu, ia sudah siap untuk bermain dengan rattle, teether, boneka, bola yang lembut, dan alat musik mainan.

 

Ketika si Kecil sudah mampu meraih dan menggenggam, ia mulai hobi memasukkan seluruh mainannya ke dalam mulut. “Pada usia 6 bulan, segala mainan bayi akan beralih fungsi menjadi teether. Ini karena kemampuan oralnya sedang berkembang dan giginya akan tumbuh,” ungkap Adam Cohen, penulis di DadaRocks.com, situs review produk anak-anak, seperti dilansir melalui parenting.com.

 

Nah, ketika si Kecil mulai belajar duduk, ia sudah menguasai koordinasi antara mata dan tangan serta keterampilan motorik kasar. “Ia senang membenturkan serta menutup dan membuka mainannya, untuk mempelajari konsep sebab-akibat,” jelas Adrienne Appell, juru bicara dari Toy Industry Association.

 

Si Kecil juga senang mengetes tubuhnya sendiri. Jadi, mulailah berikan bola, mainan yang bisa didorong dan ditarik, mainan yang bisa disatukan, cube, mainan pop-up, mainan yang berbunyi dan lain-lain.

Baca juga: Bagaimana Cara Mempraktikkan Bermain dan Belajar di Rumah?