Pemenuhan asupan nutrisi selama kehamilan berdampak sangat signifikan terhadap kesehatan Mums dan si Kecil. Pasalnya, terjadi perubahan fisik yang amat cepat dan banyak pada seorang wanita di masa tersebut.

 

Kebutuhan nutrisi Mums pun akan meningkat untuk mengontrol metabolisme tubuh dan menyokong pertambahan jaringan tubuh, demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Apalagi, sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa asupan nutrisi Mums saat hamil dapat memengaruhi masa depan si Kecil, bahkan hingga antar generasi!

 

Mikronutrien, Sedikit tetapi Penting!

Ada nutrisi-nutrisi yang sebenarnya dibutuhkan dalam jumlah yang tidak banyak, tetapi terkadang terlupakan. Nutrisi-nutrisi tersebut dikenal sebagai mikronutrien, yang terdiri dari beberapa vitamin dan mineral esensial, seperti asam folat, vitamin A dan B kompleks, zat besi, kalsium, dan lain-lain. Ini ditunjukkan oleh data yang menyebutkan 20-30% ibu hamil di seluruh dunia mengalami defisiensi vitamin.

 

Meski kebutuhannya sedikit, varian vitamin dan mineral esensial tersebut berperan sangat besar dalam membantu hampir semua aktivitas metabolisme Mums, mendukung perkembangan dan pematangan janin, sekaligus menjaga kondisi plasenta, sehingga Mums bisa menjalani kehamilan yang sehat.

 

Defisiensi mikronutrien dihubungkan pada banyak masalah kesehatan. Bagi wanita yang belum hamil, kekurangan mikronutrien bisa menyebabkan sulit hamil. Sedangkan bagi wanita yang sedang hamil, risiko yang bisa menyerang adalah keguguran, pertumbuhan dan perkembangan janin tidak optimal, kelahiran prematur, berat badan lahir bayi rendah, maupun kecacatan pada bayi.

 

Baca juga: Ini Dia Fakta di Balik Mitos Makanan untuk Ibu Hamil

 

  

Jenis Mikronutrien dan Fungsinya bagi Kehamilan

Rekomendasi kebutuhan mironutrien setiap ibu hamil bisa berbeda, tergantung pada pola diet dan status gizi sebelum kehamilan, serta faktor eksternal yang mengakibatkan peradangan pada jaringan tubuh, yang membuat nutrisi-nutrisi ini jadi beralih fungsi untuk memulihkan tubuh. Namun, secara umum inilah beberapa mikronutrien yang perlu dipenuhi selama hamil agar Mums dan si Kecil di dalam kandungan tetap sehat!

 

  1. Zat Besi

Zat besi adalah nutrisi vital serta faktor pendukung untuk proses sintesis hemoglobin (sel darah merah) dan mioglobin. Mikronutrien yang satu ini sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, terutama di trimester pertama, yang menderita anemia, yang mengalami hiperemesis gravidarum, atau sedang hamil kembar dua atau lebih, karena mampu membantu pembentukan sel darah merah pada janin, meningkatkan volume darah, menyalurkan oksigen, serta meregulasi gen. 

 

Kekurangan zat besi disebabkan oleh pola makan yang buruk, infeksi parasit (misalnya cacing tambang), atau kehilangan darah. Itulah mengapa ibu yang habis melahirkan juga membutuhkan asupan zat besi yang mumpuni karena pastinya kehilangan banyak darah selama proses melahirkan.

 

Defisiensi zat besi atau anemia besi diasosiasikan dengan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), serta perkembangan psikomotorik dan fungsi kognitif bayi abnormal. Bahkan, masalah ini dapat berakibat fatal bagi Mums, yakni menyebabkan kematian.

 

Sumber makanan berbasis tumbuhan, seperti sayuran berdaun hijau, kaya akan zat besi non-heme. Kendati demikian, zat besi heme yang terkandung dalam daging merah dan ikan dapat diserap secara lebih efisien oleh tubuh. Jadi, penuhi kebutuhan zat besi Mums dari protein nabati dan hewani secara berimbang, ya.

 

  1. Kalsium

Siapa yang tidak kenal dengan nutrisi yang satu ini? Asupan kalsium ternyata juga amat penting untuk dipenuhi selama hamil karena mikronutrien yang satu ini secara aktif akan diserap oleh janin guna mengoptimalkan tumbuh kembangnya, terutama di trimester ketiga.

 

Kalsium akan membantu perkembangan serta menguatkan tulang dan gigi, sekaligus meningkatkan perkembangan otot, jantung, dan saraf si Kecil. Jika Mums tidak memenuhi asupan kalsium, tubuh akan mengambil cadangan kalsium dari tubuh Mums sesuai kebutuhan si Kecil. Akibatnya, Mums berisiko tinggi mengalami pengeroposan tulang selama kehamilan dan osteoporosis di kemudian hari.

 

Tidak hanya itu, defisiensi kalsium juga berkontribusi menyebabkan Mums berisiko mengalami paresthesia, kram otot, tetanus, dan tremor. Bukti terbaru juga menunjukkan bahwa ibu hamil yang kekurangan kalsium berisiko mengalami hipertensi dan pre-eklampsia. Selain susu dan produk turunannya, sumber kalsium yang bisa Mums konsumsi adalah sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan makanan terfortifikasi.

 

Baca juga: Ini 5 Buah yang Mengandung Kalsium untuk Ibu Hamil

 

  1. Vitamin D

Vitamin D merupakan hormon yang larut dalam lemak dan berperan besar dalam metabolisme glukosa, menjaga fungsi kekebalan tubuh, pembentukan tulang, mencegah keguguran, meningkatkan perkembangan otak, serta menyembuhkan peradangan. Dan menariknya, vitamin yang satu ini juga berkaitan dengan kalsium, lho. Yup, vitamin D ternyata menstimulasi tubuh untuk menyerap kalsium secara optimal!

 

Alam memberikan vitamin D secara cuma-cuma kepada Mums lewat sinar matahari. Jadi, pastikan Mums terpapar sinar matahari secara cukup setiap harinya. Namun, Mums juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dari minyak ikan, susu dan produk turunannya yang sudah terfortifikasi, serta suplemen. Kekurangan vitamin D sendiri dikaitkan dengan risiko rakitis pada bayi, diabetes gestasional, pre-eklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan bayi rendah.

 

  1. Yodium

Selama masa kehamilan, yodium sangat dibutuhkan untuk proses metabolisme dan perubahan hormon dalam tubuh. Pasalnya, di awal kehamilan, produksi hormon tiroid akan meningkat sekitar 50% dan ekskresi yodium pada ginjal juga meningkat sebesar 30-50%.

 

Sedangkan, yodium juga akan ditransfer oleh tubuh melalui plasenta untuk memproduksi hormon tiroid pada janin. Hormon ini merupakan kunci untuk proses perkembangan otak dan sistem saraf janin, sekaligus proses pertumbuhan sel-sel saraf dan formasi sinapsis di dalam otaknya.

 

Kekurangan yodium selama hamil dapat mengakibatkan bayi kelak mengalami gangguan intelektual ringan, gondok, memiliki nilai IQ yang rendah, stunting, hingga kematian. Mums sendiri juga berisiko mengalami gondok dan keguguran.

 

Yodium dapat ditemukan pada makanan dan suplemen. Tidak hanya dari garam terfortifikasi, yodium juga dapat ditemukan pada seafood, susu dan produk turunannya, tumbuhan yang ditanam di medium tanah yang kaya akan yodium.

 

Baca juga: Boleh Tidak Sih Ibu Hamil Makan Mayones?

 

  1. Asam Lemak Esensial

Asam lemak esensial meliputi asam linoleate dan asam alfa-linolear, sekaligus turunan rantai panjanganya, asam arakidonat (AA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam docosahexaenoic (DHA). Semua asam lemak ini merupakan struktur komponen penting pada membran sel dan berperan besar bagi formasi jaringan.

 

DHA ialah asam lemak omega-3 dan dapat Mums temukan pada minyak ikan laut dalam, rumput laut, sayuran berdaun hijau, chia seed, canola, dan walnut. Nutrisi ini sendiri disebut-sebut mampu mencegah masalah-masalah kesehatan selama kehamilan, salah satunya pre-eklampsia. Hebatnya lagi, DHA ternyata komponen terbanyak penyusun massa otak (terutama di trimester ketiga), membantu perkembangan mata, serta menjaga kesehatan kardiovaskular si Kecil!

  

Penuhi Kebutuhan Mikronutrien agar Kehamilan Sehat

Setelah mengetahui peran penting mikronutrien bagi kehamilan, maka tidak ada alasan untuk menunda-nunda pemenuhan nutrisi-nutrisi tersebut ya, Mums! Menjaga pola makan sehat perlu diterapkan. Namun, pengonsumsian suplementasi selama kehamilan juga bisa menjadi strategi untuk mengurangi risiko defisiensi mikronutrien. Folamil Genio dan Folamil GOLD dapat menemani perjalanan Mums sejak awal kehamilan hingga masa menyusi si Kecil.

 

Folamil | GueSehat

 

Keduanya mengandung multiple micronutrient yang lengkap, antara lain asam folat, betakaroten, vitamin B1, B2, B6, dan B12, kalsium D-panthotnate, kalsium karbonat, vitamin D3, iron polymaltose complex (IPC), DHA, ARA, biotin, vitamin K1, dan copper gluconate.

 

Berbagai mikronutrien yang sesuai dengan rekomendasi The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) ini berguna untuk mengoptimalkan nutrisi pada masa pra-konsepsi, kehamilan, dan menyusui. Suplemen ini berbentuk soft capsule kecil yang tidak berbau amis, sehingga memudahkan Mums untuk mengonsumsinya! (AS)

 

Baca juga: Berkenalan dengan Beta-Karoten, Vitamin A yang Aman untuk Ibu Hamil

 

Referensi

NCBI: Micronutrient deficiencies in pregnancy worldwide: health effects and prevention

NCBI: Macronutrient and Micronutrient Intake during Pregnancy: An Overview of Recent Evidence