Untuk bisa melahirkan anak yang sehat, maka sejak awal kehamilan Mums harus sehat. Di sinilah nutrisi mengambil peran penting, selain perawatan pranatal yang lain. Berbicara soal nutrisi, ada satu jenis fitonutrien yang sangat penting dan unik, yaitu beta-karoten. Ingin tahu banyak soal nutrisi ini? Mari bahas lebih lanjut.

 

Apa sih Beta-Karoten Itu?

Secara harfiah, beta karoten adalah pigmen merah-oranye yang terkandung pada tanaman dan buah-buahan, terutama wortel dan sayuran berwarna. Istilah beta-karoten berasal dari bahasa Yunani “beta” dan Latin “carota” (wortel).

 

Membicarakan beta-karoten, tak jauh dari kaitannya dengan vitamin A. Pasalnya, ini sebenarnya bentuk awal vitamin A sebelum diolah menjadi tubuh. Bingung? Begini penjelasannya.

 

Vitamin A dibedakan menjadi 2 berdasarkan sumbernya, yaitu:

  • Vitamin A Preformed, yang biasa disebut retinol, didapatkan dari protein hewani, seperti telur, susu, dan hati. Jenis vitamin A ini bisa langsung diserap oleh tubuh.

  • Provitamin A karotenoid, yang didapatkan dari sayur dan buah. Jenis ini harus diolah terlebih dahulu oleh tubuh agar bisa terserap sempurna. Tersedia lebih dari 600 karotenoid alami, tetapi hanya sedikit yang bisa diolah menjadi retinol. Beta-karoten adalah jenis paling umum dari kategori ini.

Baca juga: Bekerja di Rumah, Waspada Dampak Sinar Biru dari Gadget pada Kulit!

 

Nah, khusus untuk ibu hamil, jenis vitamin A yang aman untuk dikonsumsi adalah beta-karoten. Itulah kenapa, dalam setiap kemasan multivitamin yang diresepkan oleh dokter, Mums akan menemukan kandungan beta-karoten di dalamnya, bukan tertulis sebagai vitamin A.

 

Kenapa sih beta-karoten lebih aman untuk ibu hamil? Beta-karoten adalah prekursor vitamin A, yang berarti tubuh Mums dapat menggunakannya untuk mensintesis retinol. Sebaliknya, ketika jumlah retinol lebih banyak, beta karoten tidak akan dikonversi.

 

Untuk memenuhi kebutuhan beta-karoten untungnya tidak sulit karena bisa Mums dapatkan secara alami dari buah dan sayuran, seperti wortel, labu, ubi, tomat, pepaya, jeruk, mangga, dan banyak lagi. Walau tak berwarna merah-oranye, bayam juga menjadi salah satu sumber beta-karoten, lho.

 

Perlu diingat, agar bisa terserap dengan baik oleh tubuh, beta-karoten membutuhkan lemak. Sumber lemak baik yang aman dikonsumsi selama hamil antara lain ikan, alpukat, serta kacang-kacangan.

 

Baca juga: Sinusitis Selama Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

 

 

Kenapa Beta-Karoten Penting untuk Kehamilan?

Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi meningkat secara signifikan, baik nutrisi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun nutrisi mikro (vitamin dan mineral). Walau diperlukan dalam jumlah sedikit (mikro), vitamin dan mineral efektif mendukung pertumbuhan janin pada setiap tahap kehamilan. Keduanya juga diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi penting, seperti pertumbuhan sel dan sistem kerja sel.

 

Khusus untuk beta-karoten, zat gizi ini diperlukan selama kehamilan hingga menyusui karena berguna untuk pertumbuhan janin dan pemeliharaan jaringan. Ini juga untuk mendukung metabolisme Mums. Jika dijabarkan, beberapa manfaat beta-karoten adalah sebagai berikut:

  • Penting untuk pertumbuhan embrio bayi, termasuk perkembangan jantung, paru-paru, ginjal, mata, dan tulang, serta sistem peredaran darah, pernapasan, dan saraf pusat.

  • Diperlukan untuk pembentukan sistem imun Mums dan bayi. Kekurangan vitamin A (yang berasal dari beta-karoten) saat hamil dapat memengaruhi fungsi kekebalan si Kecil ketika kelak dilahirkan, sehingga ia lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

  • Bagi ibu yang akan melahirkan, beta-karoten membantu memperbaiki jaringan postpartum. Ini juga membantu menjaga kondisi penglihatan, melawan infeksi, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan membantu metabolisme lemak.

 

Bagi wanita hamil, setidaknya membutuhkan 9.000 IU beta karoten setiap harinya. Jumlah ini bisa tercukupi dengan pola makan yang cukup dan seimbang, serta mengonsumsi suplemen multivitamin yang diresepkan dokter.

 

Penting dicatat, kecukupan vitamin A bukanlah hal yang patut disepelekan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 9,8 juta wanita hamil di seluruh dunia menderita xerophthalmia akibat kekurangan vitamin A.

 

Efek lain dari kekurangan vitamin A pada wanita hamil dan menyusui antara lain peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, risiko anemia, dan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi lebih lambat.

 

Namun ingat, vitamin pranatal bukan berarti bisa menggantikan kebutuhan makan utama. Multivitamin hanya membantu mencegah kekurangan gizi, dengan menyediakan mikronutrien ekstra yang sangat diperlukan selama kehamilan. (AS)

 

Baca juga: Duuh..Anjing dan Kucing Kesayangan Bisa Kena Coronavirus Enggak Ya?

 

Sumber

Babylist. Prenatal Vitamins.

Baby Center. Vitamin A in Pregnancy.

National Institutes of Health. Vitamin A.

Livestrong. Beta-Carotene While Pregnant.

NCBI. The Importance of Beta-Carotene.