Siapa yang deg-degan sekaligus senang menyambut masa pemberian MPASI anak? Tentu saja Mums! Setelah si Kecil berusia 6 bulan, ia memasuki babak baru, yaitu mengonsumsi makanan semi padat.

 

Di masa ini, pertumbuhan dan perkembangan anak sedang meningkat pesat. Tubuh anak memerlukan gizi yang cukup dan seimbang guna mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Oleh sebab itu, untuk anak berusia di atas 6 bulan, Mums tetap dianjurkan untuk terus melanjutkan pemberian ASI hingga ia berusia 2 tahun ditambah dengan pemberian makanan pendamping ASI untuk mencukupi kebutuhan gizinya.

 

Baca juga: Jauhkan Anak dari Bahaya Anemia Defisiensi Zat Besi

 

Kenali Kebutuhan Gizi Anak

Salah satu faktor penting yang perlu Mums perhatikan dalam memenuhi kebutuhan gizi si Kecil adalah jumlah energi atau kalori. Ditinjau dari segi jumlah total energi, berikut tabel kebutuhan kalori anak usia 6 bulan hingga 2 tahun.

 

Usia

Kebutuhan Kalori

6-8 Bulan

600 kkal

9-11 Bulan

700 kkal

1-2 Tahun

800 kkal

 

Namun tidak hanya kebutuhan kalori si Kecil saja yang bertambah, kebutuhan zat gizi makro dan dan mikro juga meningkat. Sedangkan ASI hanya mampu memenuhi sekitar 65-80% kebutuhan energi anak 6 bulan ke atas. Solusinya, pemberian makanan tambahan wajib dilakukan guna memenuhi kebutuhan gizi anak.

 

Namun, Mums juga perlu ingat perut bayi berukuran kecil, sehingga tidak bisa mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Jadi perlu dipilih jenis makanan yang padat gizi, supaya bisa tetap memenuhi kebutuhan gizi anak meski dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit.

 

Lebih lanjut, zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh anak 6 bulan ke atas adalah:

  1. Zat gizi makro
    1. Karbohidrat
    2. Protein
    3. Lemak
    4. Serat
    5. Air
  2. Zat gizi mikro
    1. Vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B kompleks, dan vitamin C.
    2. Mineral: zat besi, seng, alumunium, dan lain-lain.

 

Dalam banyak kasus, ditemukan bahwa anak sering mengalami kekurangan satu atau beberapa zat gizi mikro dalam tubuhnya, misalnya kekurangan zat besi, seng, dan asam folat secara bersamaan.

 

Baca juga: Mums Perlu Tahu, Begini Cara Tepat Cegah Stunting

 

Kekurangan zat gizi bukan hal yang bisa dipandang sebelah mata. Kebutuhan gizi yang tidak tercukupi dengan baik dapat berpengaruh secara signifikan pada kesehatan anak. Ketika asupan gizi tidak seimbang, si Kecil terancam mengalami gagal tumbuh atau growth faltering, dan berujung pada stunting. 

 

Ancaman ini bukan hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pertumbuhan otak. Saat pertumbuhan otak terhambat, gangguan perkembangan dapat terjadi dan berpengaruh pada kecerdasan anak. Hal ini bisa merembet pada sistem kekebalan tubuh yang lemah, daya tahan tubuh rendah, dan rentan terkena penyakit.

 

Kabar baiknya, masalah di atas bisa Mums tangani lewat pemberian MPASI secara tepat. Pemberian MPASI menjadi masa transisi bagi anak, dari asupan susu berbentuk cairan berubah menjadi makanan semi padat. Mums bisa memberikan MPASI secara bertahap dengan penyesuaian porsi, frekuensi makan, dan tekstur makanan.

 

Sebisa mungkin, Mums mengolah sendiri variasi MPASI si Kecil dengan aneka bahan pangan lokal yang segar dan berkualitas. Lalu, bangun momen makan menyenangkan agar anak menikmati waktu makan. Ia pun jadi tahu bahwa makan adalah kebutuhan dasar utama dalam menjaga kesehatan tubuhnya.

 

Baca juga: Ulang Tahun ke-2, Teman Bumil Terus Dukung Program Pencegahan Stunting

 

Pemberian Makanan Tambahan Anak

Dalam perjalanan pemberian MPASI anak, Mums sering menjumpai masa ia susah makan dan kadang berujung pada gerakan tutup mulut alias GTM. Ketika hal ini terjadi, kekhawatiran pertama yang muncul adalah apakah kebutuhan gizi anak sudah tercukupi dengan baik?

 

Mengingat periode emas tumbuh kembang si Kecil hanya terjadi satu kali dan tidak bisa diulang, Mums dapat berpegang pada prinsip mencegah selalu lebih baik daripada menyesal kemudian. Untuk menekan risiko kekurangan nutrisi yang bisa berujung pada stunting, Mums bisa memberikan suplemen anak sebagai pelengkap zat gizi makanan.

 

Secara umum, makanan tambahan bagi anak dapat diberikan dalam bentuk:

  1. Makanan tambahan pabrikan, biasanya dalam formulasi khusus dan sudah difortifikasi dengan vitamin dan mineral.
  2. Bubuk tabur gizi, suplemen tambahan anak berbentuk bubuk multivitamin dan mineral untuk anak usia 6-24 bulan.

 

Beberapa studi menunjukkan bubuk tabur gizi efektif menekan kasus anemia pada bayi hingga 45%. Bentuk bubuk juga lebih mudah diterima bayi dibandingkan suplemen tablet atau sirup. Itulah mengapa Mums dapat mengandalkan Burvita sebagai suplemen anak.

 

Burvita merupakan tambahan mulitivitamin dan mineral berbentuk bubuk tabur untuk anak usia 6-59 bulan, dengan prioritas pemberian pada usia 6-24 bulan. Tampil dalam kemasan praktis berupa saset, Burvita mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang lengkap, yaitu:

 

No.

Kandungan Nutrisi

Manfaat

1

Vitamin A

Memelihara kekebalan tubuh dan kesehatan mata

2

Vitamin B1

Meningkatkan fungsi sistem saraf dan sistem pencernaan

3

Vitamin B2

Memelihara fungsi penglihatan

4

Vitamin B3

Menjaga daya ingat anak dan kesehatan kulit

5

Vitamin B6

Mencegah gangguan fungsi otak

6

Vitamin B12

Menambah nafsu makan

7

Vitamin C

Meningkatkan daya tahan tubuh

8

Vitamin D

Menguatkan pertumbuhan tulang dan gigi

9

Vitamin E

Mencegah gangguan penglihatan dan bicara

10

Vitamin K

Membantu pembekuan darah, pembentukan, dan perbaikan tulang

11

Asam Folat

Membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah infeksi

12

Asam Pantotenat

Memperbaiki kualitas tidur anak dan mencegah kelelahan

13

Iodium

Mencegah terjadinya kretin atau pertumbuhan kerdil dan terbelakang mental

14

Seng

Meningkatkan fungsi saraf

15

Selenium

Meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh

16

Zat Besi

Mencegah anemia

 

Pemberian Burvita sebagai suplemen anak dapat mencegah risiko defisiensi zat besi yang berdampak serius pada kecerdasan anak. Dengan peningkatan nafsu makan, maka daya tahan tubuh anak juga meningkat. Alhasil, anak mampu bertumbuh dan berkembang sesuai usianya.

 

Guna memperoleh manfaat optimal suplemen anak dari pemberian Burvita, berikut beberapa hal yang perlu Mums perhatikan dengan cermat.

  1. Taburkan dan campurkan Burvita pada makanan utama anak saat sarapan.
  2. Setelah dicampur, segera habiskan dan jangan dibiarkan tersisa.
  3. Burvita diberikan 1 saset tiap 2 hari sekali.
  4. Dalam 1 bulan, si Kecil bisa mendapat Burvita sebanyak 15 saset dengan masa pemberian selama 4 bulan.
  5. Hindari mencampurkan Burvita pada makanan panas karena bisa menyebabkan perubahan warna dan tidak menarik untuk dimakan.
  6. Burvita tepat ditaburkan pada makanan kering, sehingga tidak disarankan mencampur Burvita pada sayuran berkuah atau minuman.

 

Mudah kan menyajikan Burvita sebagai suplemen tambahan untuk anak? Ayo Mums, segera berikan Burvita untuk menunjang pertumbuhan selama periode emas tumbuh kembang si Kecil!

 

Baca juga: Stunting Masih Bisa Diperbaiki Meskipun Usia Anak Sudah Lewat 2 Tahun