Pramipexole

Pramipexole Obat Apa?

Nama Paten :

Pramivex, Sifrol, Treatson, Pramipexole
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Pramipexole adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala penyakit Parkinson, seperti kekakuan otot, gemetaran, keram otot, dan pengedalian otot yang buruk. Obat ini juga digunakan untuk mengobati restless legs syndrome, kondisi neurologis yang menyebabkan orang memiliki keinginan tidak terkontrol untuk menggerakkan kaki, biasanya diakibatikan oleh rasa tidak nyaman pada kaki.

 

Baca juga: Tremor Bisa Jadi Awal Penyakit Parkinson

Cara Kerja Obat

Pramipexole memiliki efek yang sama seperti senyawa kimia dalam tubuh yang disebut dopamine. Dopamine merupakan senyawa kimia alami atau hormon yang ada dalam tubuh. Kadar dopamine yang rendah dikaitkan dengan munculnya gejala penyakit Parkinson.

Efek Samping

Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk pramipexole, efek sampingnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu efek samping umum, efek samping yang agak jarang terjadi, dan efek samping yang jarang terjadi. Untuk efek samping yang umum terjadi, contohnya seperti pening, rasa kantuk berlebih, halusinasi, mual, kesulitan untuk tidur, kedutan, serta kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa.

 

Efek samping yang agak jarang terjadi dari pramipexole, antara lain kebingungan, batuk-batuk, kesulitan menelan, pandangan ganda, tertidur tiba-tiba, perubahan mental, demam, sering berkemih, kehilangan ingatan, nyeri otot atau sendi, kelemahan otot, tidak dapat berhenti bergerak, pembengkakan pada tubuh, rasa sesak pada dada, serta kesulitan bernafas. Semenntara itu, untuk efek samping yang jarang terjadi, yaitu pemikiran yang abnormal, kecemasan, urine berdarah atau keruh, nyeri dada, kesulitan atau sakit saat berkemih, kepala terasa ringan, sering ingin berkemih, kehilangan kontrol pada saluran kemih, serta pembengkakan pada lengan atau kaki.

Pemakaian Obat

Gunakan pramipexole sesuai dengan instruksi dokter. Jangan menggunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya, jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Pramipexole dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

 

Biasanya, obat ini disarankan untuk dikonsumsi setelah makan untuk mencegah rasa tidak nyaman pada lambung. Jangan menggerus, mengunyah atau membelah pramipexole dalam bentuk tablet lepas lambat. Telanlah tablet secara utuh.

 

Jangan menghentikan penggunaan pramipexole secara tiba-tiba, karena dapat menimbulkan gejala ketergantungan. Ikuti petunjuk dokter terkait cara penurunan dosis obat ini secara bertahap. Simpan pramipexole pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat yang lembab, panas dan terkena papran cahaya matahari langsung.

Dosis

Dosis pramipexole pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.

 

Jumlah dosis pramipexole yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu konsumsi setiap hari, jarak waktu antara konsumsi obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.

 

Dosis dalam bentuk oral:

  1. Untuk mengobati penyakit Parkinson, diberikan sebagai terapi tambahan bersamaan dengan levodopa. Dalam bentuk pramipexole HCl, dosis awalnya 125 mikrogram sebanyak 3 kali sehari pada minggu pertama. Tingkatkan menjadi 250 mikrogram sebanyak 3 kali sehari pada minggu kedua. Tingkatkany menjadi 500 mikrogram sebanyak 3 kali sehari pada minggu ketiga sesuai dengan respon pasien. Dosis selanjutnya dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Dosis maksimalnya 4.5 miligram per hari.
    2. Untuk mengobati restless leg syndrome diberikan dalam bentuk pramipexole HCl, dosisnya 125 mikrogram per hari, tingkatkan dosis jika dibutuhkan. Dosis maksimalnya 750 mikrogram per hari.

 

Baca juga: Kenali Gejala Awal Penyakit Parkinson

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap pramipexole. Mengonsumsi obat ini dengan obat lain yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, namun bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus.

 

Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik:

  1. Pramipexole akan menghasilkan efek yang berlawanan jika digunakan bersamaan dengan obat antipsikotik atau methyldopa.
  2. Konsentrasi plasma dari pramipexole akan meningkat jika digunakan bersamaan dengan cimetidine.
  3. Pramipexole akan menambah efek sedatif (mengantuk) jika digunakan bersamaan dengan CNS depresan.
  4. Pramipexole akan meningkatkan efek hipotensi ortostatik jika digunakan bersamaan dengan antidepresan golongan Monoamin inhibitor.

 

 

Sumber:

MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17

MIMS Pramipexole

Drugs.com Pramipexole

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...