Phenylephrine

Untuk Apakah Phenylephrine Itu?

Nama Paten :

Dextrosin, Fludexin, Fortusin, Ikadryl DMP, Lodecon/ Lodecon Forte, Mersidryl, Nipe, Panadol Flu dan Batuk, Polifrisin, Poncodryl DMP
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Phenylephrine digunakan untuk mengobati hidung tersumbat dan sinus. Obat ini juga digunakan oleh penderita wasir dan miadriasis (pelebaran pupil mata yang berlebihan).

 

Cara Kerja Obat

Phenylephrine adalah dekongestan yang menyusutkan pembuluh darah di saluran hidung. Pembuluh darah yang melebar dapat menyebabkan hidung tersumbat.

 

Efek Samping

Saat menggunakan obat ini, Kamu mungkin akan mengalami efek samping yang ditandai dengan ruam kulit, gatal, kulit terasa sedikit terbakar, kebas atau geli, sakit kepala, pusing, pening, demam, nyeri lambung, mual, muntah, hingga diare.

Selain itu, Kamu mungkin juga akan mengalami efek samping yang kejadiannya tidak diketahui, seperti penglihatan buram atau kabur, nyeri dada, kesulitan bernapas, pusing, pening, pingsan, denyut jantung tak teratur, sakit kepala, mual atau muntah, gugup, gelisah, nyeri pundak, lengan, rahang, atau leher, telinga berdengung, berkeringat, sesak dada, dan rasa lelah yang tak wajar.

Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi kepada dokter atau apoteker.

 

Pemakaian Obat

1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Jangan berikan obat ini pada anak di bawah 4 tahun.
3. Jika akan menjalankan operasi, beritahu dokter bahawa Kamu menggunakan phenylephrine.
4. Segera konsultasikan ke dokter jika penyakit tidak membaik dan justru memburuk setelah 7 hari pengobatan, atau jika Kamu demam disertai sakit kepala, batuk, atau ruam kulit.
5. Jangan gunakan obat ini jika Kamu hamil atau menyusui.
6. Jangan gunakan obat ini jika Kamu memiliki alergi pada phenylephrine atau dekongestan lain.
7. Simpan obat ini pada suhu ruang serta jauhkan dari lembap dan panas.

 

Dosis

Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini bahwa dosis yang diberikan dokter adalah yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu.

Untuk hidung tersumbat, phenylephrine HCl akan diberikan 10 mg setiap 4 jam. Dosis maksimal adalah 60 mg/hari.

Diberikan melalui intravena
1) Untuk masalah hipotensi (tekanan darah rendah), diberikan phenylephrine HCl dalam larutan 0,1% sebesar 100-500 mcg melalui injeksi. Pemberian dosis dapat diulang setelah 15 menit. Sedangkan untuk hipotensi parah, diberikan infus 10 mg dengan kecepatan awal kurang dari atau sama dengan 180 mcg/menit, kemudian kurangi kecepatan hingga 30-60 mcg/menit, tergantung dari respons pasien.
2) Untuk takikardia supraventrikular paroksismal (detak jantung cepat melebihi detak jantung normal), diberikan phenylephrine HCl dalam laurtan 0,1%. Dosis awal maksimal adalah 500 mcg, dapat ditingkatkan menjadi 100-200 mcg, hingga 1 mg jika diperlukan.

Diberikan secara intramuskular atau subkutan untuk masalah hipotensi (tekanan darah rendah), dosis awal phenylephrine HCl dalam larutan 0,1% 2-5 mg dengan dosis lebih lanjut sebesar 1-10 mg jika diperlukan.

Untuk sediaan rektal dalam pengobatan wasir (hemoroid), dalam bentuk krim atau salep digunakan ≤ 4 kali/hari. Sementara dalam bentuk supposutoria masukkan 1 supposutoria ≤ 4 kali/hari.

Diberikan pada mata
1) Untuk masalah miadriasis (pelebaran pupil mata berlebihan), diberikan phenylephrine HCl dalam larutan ≤ 10%. Teteskan 1 tetes dan dapat diulang dalam waktu 10-60 menit jika diperlukan.
2) Untuk masalah dekongestan konjungtiva, diberikan phenylephrine HCl dalam larutan 0,12%. Teteskan 1-2 tetes ≤ 4 kali/hari untuk ≤ 72 jam.

Terakhir, dosis untuk dekongestan hidung adalag dalam larutan 0,25-1% dan diteteskan atau disemprotkan setiap 4 jam jika diperlukan.

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Phenylephrine dapat terganggu kinerjanya jika:
1. Phenylephrine dapat meningkatkan efek hipertensi beta-blocker (nonseletktif).
2. Penggunaan phenylephrine dengan MAOI dapat berpotensi menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
3. Penggunaan phenylephrine dengan metildopa dan TCA dapat meningkatkan respons pressor.

 

 

Sumber:

MIMS Petunjuk Konsultasi Ed. 17

mims.com Phenylephrine

drugs.com Phenylephrine

Rekomendasi Artikel

Tren Remaja Pakai Vape Meningkat, Ini Bahayanya!

Tren Remaja Pakai Vape Meningkat, Ini Bahayanya!

Di balik meningkatnya tren remaja pakai vape, ada sejumlah bahaya yang mengancam nyawa. Beriku ini bahaya penggunaan vape yang wajib diketahui oleh para orang tua.

Amanda Sagarmatha

01 April 2024

Angka Kebutaan 333.600 Orang Per Tahun, Diabetes Salah Satu Penyumbang Terbesar

Angka Kebutaan 333.600 Orang Per Tahun, Diabetes Salah Satu Penyumbang Terbesar

Katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi diikuti gangguan penglihatan lainnya yang diakibatkan oleh penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus.

Ana Yuliastanti

07 February 2024

Cara Mengatur Napas Menjelang Persalinan, Pelajari Dari Sekarang!

Cara Mengatur Napas Menjelang Persalinan, Pelajari Dari Sekarang!

Melahirkan identik dengan rasa sakit yang luar biasa sehingga perlu dilakukan persiapan. salah satunya pernapasan. Berikut cara mengatur napas menjelang persalinan.

Eka Amira

05 January 2024

Inilah Peran Generasi Muda Dalam Upaya Mengakhiri TBC

Inilah Peran Generasi Muda Dalam Upaya Mengakhiri TBC

TBC masih menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Ketahui bagaimana peran generasi milenial dalam atasi TBC.

Haruskah Berhenti Menyusui saat Mums Pilek?

Haruskah Berhenti Menyusui saat Mums Pilek?

Pilek bisa dialami oleh siapa pun, termasuk ibu menyusui. Meski bukan kondisi serius, namun ibu menyusui mungkin khawatir da bertanya haruskah berhenti menyusui saat pilek?

Batuk Berdarah Bikin Panik, Kenali Dulu 6 Penyebabnya

Batuk Berdarah Bikin Panik, Kenali Dulu 6 Penyebabnya

Mengalami batuk berdarah sering kali memicu kekhawatiran. Segeralah mencari pertolongan medis untuk mengetahui penyebab batuk berdarah dan pengobatannya.

Eka Amira

13 March 2022

Ketahui Penyebab dan Cara Perawatan Anak saat Batuk

Ketahui Penyebab dan Cara Perawatan Anak saat Batuk

Jika anak sudah mengalami batuk-batuk, tentu aktivitas akan terganggu. Bahkan, tidur juga menjadi tidak nyenyak. Ketahui penyebab dan penanganan batuk pada anak!

Perbedaan Influenza A dan B, Serta Jenis-jenis Virus Influenza Lainnya

Perbedaan Influenza A dan B, Serta Jenis-jenis Virus Influenza Lainnya

Berikut penjelasan lengkap tentang perbedaan influenza A dan B, beserta jenis-jenis virus inluenza lainnya.

Uliya Helmi Ali

28 August 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...