Perindopril

Apakah Obat Perindopril Itu?

Nama Paten :

Bioprexum, Bioprexum Plus, Coveram

(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Perindopril digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu, obat ini digunakan untuk mencegah serangan jantung akibat penyakit arteri koroner.

 

Cara Kerja Obat

Perindopril adalah obat golongan ACE inhibitor yang bekerja dengan menghambat perubahan enzim angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensi II merupakan vasokonstriktor. Vasokonstrikor inilah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

 

Efek Samping

Hampir sama seperti yang lain, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Kamu mungkin mengalami beberapa gejala saat menggunakan obat ini, yaitu:
1. Efek samping yang umum terjadi: nyeri tubuh, panas dingin, batuk, kesulitan bernapas, telinga tersumbat, demam, sakit kepala, kehilangan suara, hidung tersumbat, hidung berair, bersin-bersin, sakit tenggorokan, rasa lelah atau lemas yang tak wajar, nyeri kandung kemih, urine berdarah atau keruh, perubahan pendengaran, nyeri dada, pilek, diare, urinasi (buang air kecil) sulit atau terasa terbakar, tenggorokan kering, sakit telinga, keinginan urinasi (buang air kecil) tiba-tiba, tubuh terasa tak nyaman, suara serak, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, nyeri pinggang atau tubuh bagian samping, mual, tubuh menggigil, nyeri lambung, kesulitan tidur, kesulitan menelan, perubahan suara, dan muntah.
2. Efek samping yang jarang terjadi: penglihatan buram atau kabur, pusing, kebingungan, urinasi (buang air kecil) berkurang, pening, pingsan, kepala terasa ringan ketika beranjak dari posisi berbaring, mulut kering, kram atau nyeri otot, kebas, mati rasa, lemas pada tangan atau kaki, napas menjadi cepat, kejang, berkeringat, mudah haus, serta kaki terasa lemas dan berat.

 

Pemakaian Obat

Kamu yang menggunakan obat ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Jika Kamu akan menjalankan operasi, beri tahu dokter bahwa Kamu menggunakan perindopril.
3. Jangan konsumsi obat ini jika Kamu hamil.
4. Konsultasikan ke dokter jika Kamu menyusui.

Selain itu, yang tidak kalah penting dari pemakaian obat ini ialah cara penyimpanan. Simpanlah obat pada suhu ruang dan jauhkan dari lembap dan panas.

 

Dosis

Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan melalui oral:
1. Hipertensi: dosis awal 4 mg (sebagai erbumine) atau 5 mg (sebagai arginine) 1 kali sehari di waktu tidur.
2. Hipertensi renovaskular, hipertensi berat, atau pasien dengan obat diuretik: dosis awal 2 mg (sebagai erbumine) atau 2,5 mg (sebagai arginine) 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 8 mg (erbumine) atau 10 mg (arginine) setelah 1 bulan jika diperlukan.
3. Gagal jantung: 2 mg (sebagai erbumine) atau 2,5 mg (sebagai arginine) di pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 2 minggu jika diperlukan. Dosis pemeliharaan: 4 mg (erbumine) atau 5 mg (arginine) 1 kali sehari.
4. Dosis awal untuk penyakit jantung iskemik (kurangnya asupan darah ke otot jantung) adalah 4 mg (sebagai erbumine) atau 5 mg (arginine) 1 kali sehari selama 2 minggu. Dosis pemeliharaan: 8 mg (erbumine) atau 10 mg (arginine) 1 kali sehari.

 

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Perindopril dapat berinteraksi dengan berbagai obat berikut:
1. Efek hipotensif (menurunkan tekanan darah) perindopril meningkat dengan diuretik.
2. Perindopril meningkatkan efek hiperkalemia (tingkat kalium yang tinggi dalam tubuh) dengan suplemen-K, K-sparing diuretik, dan obat lain (seperti ciclosporin, heparin, indometacin).
3. Perindopril dapat meningkatkan kadar serum dan tingkat bahaya atau toksisitas lithium.
4. Efek hipotensif (menurunkan tekanan darah) dapat menurun jika perindopril dikonsumsi bersamaan dengan aspirin atau NSAID lainnya.
5. Penggunaan perindopril bersamaan dengan NSAID meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
6. Perindopril menyebabkan hipoglikemia (kadar gula dalam darah berada di bawah kadar normal) dengan obat antidiabetes.
7. Perindopril meningkatkan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan perubahan fungsi ginjal dengan aliskiren pada pasien diabetes atau kerusakan ginjal.

 

 

Sumber:

MIMS Petunjuk Konsultasi Ed. 17

mims.com Perindopril

 

Rekomendasi Artikel

Selain Diabetes, Obesitas Juga Meningkatkan Risiko Hipertensi

Selain Diabetes, Obesitas Juga Meningkatkan Risiko Hipertensi

Pasti banyak dari kalian yang menemukan kejadian hipertensi. Obesitas meningkatkan risiko hipertensi dan juga penyakit lain seperti diabetes bahkan kanker.

Vira Annisa Rahmadani

16 February 2023

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Rokok Elektrik Memperburuk Penyakit Kronis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Rokok Elektrik Memperburuk Penyakit Kronis

Rokok elektrik tidak kalah bahaya. Seperti rokok konvensional dan produk tembakau yang dipanaskan walau tidak mengandung asap, pada prinsipnya tetap memiliki unsur tembakau.

Ana Yuliastanti

30 May 2022

Pria yang Sering Stres Di Masa Muda, Berisiko Hipertensi Saat Tua!

Pria yang Sering Stres Di Masa Muda, Berisiko Hipertensi Saat Tua!

Penelitian menunjukkan ada risiko sering stres di masa muda yaitu mengalami hipertensi di masa tua. Bagaimana hubungan antara stres di masa muda dengan hipertensi?

Ana Yuliastanti

29 March 2022

Masih Muda Kok Darah Tinggi? Ini Penyebab Hipertensi Usia Muda!

Masih Muda Kok Darah Tinggi? Ini Penyebab Hipertensi Usia Muda!

Kasus hipertensi tidak hanya didominasi usia dewasa atau tua, tetapi dapat ditemui pada usia muda. Apa penyebab dan cara mengatasi hipertensi di usia muda?

Ai sifa Afiah

02 February 2022

Mengenal Golongan Obat Hipertensi dan Cara Kerjanya

Mengenal Golongan Obat Hipertensi dan Cara Kerjanya

Ada banyak golongan obat hipertensi, biasanya dokter akan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Apa saja golongan obat hipertensi dan bagaimana cara kerjanya?

Ana Yuliastanti

12 January 2022

Punya Hipertensi, Berikut 5 Cara Mengelola Hipertensi

Punya Hipertensi, Berikut 5 Cara Mengelola Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang cukup umum. Berikut penjelasan lengkap tentang hipertensi, faktor risiko penyebab, dan gejalanya.

Uliya Helmi Ali

14 November 2021

Ingin Jantung Sehat, Jangan Percaya Mitos Seputar Penyakit Jantung

Ingin Jantung Sehat, Jangan Percaya Mitos Seputar Penyakit Jantung

Sebanyak 70 dokter spesialis jantung kita menulis buku tentang mitos penyakit jantung karena terlalu banyak hoax dan mitos seputar penyakit jantung yang menyesatkan.

Ana Yuliastanti

08 November 2021

Masih Muda Kok Sakit Jantung? Begini Cara Mengelolanya Sebelum Terlambat!

Masih Muda Kok Sakit Jantung? Begini Cara Mengelolanya Sebelum Terlambat!

Mengapa orang muda bisa terkena penyakit jantung? Alasan utamanya gaya hidup yang tidak sehat. yang memicu kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

Ana Yuliastanti

02 October 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...