4 Masalah pada Jantung dan Cara Mengatasinya
Jantung kita pada dasanya adalah pompa yang sangat kuat. Sama halnya pompa air, masalah bisa datang pada pipa, kabel, atau mesinnya. Berikut ini 4 masalah pada jantung!
Nama Paten :
Null
Papaverine digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang menyebabkan spasme atau kejang otot polos, termasuk nyeri dada, masalah sirkulasi, serangan jantung, maupun gangguan perut atau kantong empedu.
Papaverine adalah vasodilator yang melemaskan dan melebarkan otot-otot polos di pembuluh darah. Papaverine menurunkan tekanan darah dan memungkinkan darah mengalir lebih mudah melalui pembuluh darah vena dan arteri.
Hampir sama seperti yang lain, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Kamu mungkin mengalami efek samping yang ditandai dengan:
1. Efek samping yang umum terjadi: sulit buang air besar, diare, pusing, kepala terasa ringan, pingsan, denyut nadi atau jantung tak teratur, lingkungan sekitar terasa bergerak, wajah kemerahan, kulit gatal-gatal, gelisah, gugup, kulit kemerahan, telinga berdengung, rasa kantuk yang tak wajar, serta denyut jantung cepat atau lambat.
2. Efek samping yang jarang terjadi: nyeri perut, penglihatan buram atau kabur dan berbayang, kemampuan membedakan warna berkurang, terutama warna biru dan kuning, feses berwarna cokelat kemerahan, urine berwarna gelap, nafsu makan berkurang, napas lambat dan dangkal, pusing, pening, lelah, demam, sakit kepala, sulit tidur, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, ruam kulit, ereksi penis berkepanjangan dan sakit, pembengkakan kaki, kesulitan bernapas, rasa lelah atau lemas yang tak wajar, muntah, lemah, serta mata atau kulit berwarna kuning.
Kamu yang menggunakan obat ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter.
2. Jangan gunakan obat ini jika Kamu memiliki penyakit blok atrioventrikular yang parah.
3. Konsultasikan ke dokter jika Kamu hamil atau menyusui.
4. Konsumsi alkohol dapat meningkatkan efek samping papaverine.
5. Jangan membagikan obat ini dengan orang lain meskipun memiliki gejala yang sama.
6. Jangan berikan obat ini pada anak-anak.
7. Simpan obat pada suhu ruang, jauhkan dari lembap, panas, dan cahaya.
Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan melalui intravena dan intramuskular untuk gangguan periferal dan pembuluh darah otak, maupun kejang viseral atau organ yang memiliki rongga atau kantong adalah 30-120 mg setiap 3 jam. Jika terjadi ekstrasistol jantung, berikan 2 dosis pada 10 menit terpisah. Untuk penanganan disfungsi ereksi intracavernosal, dosis awal yang diberikan sebesar 5 mg atau 15 mg, dan dapat ditambahkan hingga 60 mg (sesuai dengan respons pasien).
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter. Adapun interaksi obat ini meliputi:
1. Papaverine dapat menyebabkan risiko depresan sistem saraf pusat dengan morfin.
2. Papaverine dapat mengurangi efek terapi levodopa.
3. Risiko pusing dan pingsan dari obat papaverine dapat meningkat dengan alprostadil dan phentolamine.
4. Papaverine meningkatkan risiko perdarahan dengabn obat antikoagulan (seperti warfarin atauheparin) setelah injeksi intracavernosal.
Sumber:
drugs.com Papaverine
mims.com Papaverine
Direktori