Cara Kerja Obat
Nefazodone merupakan obat antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), tricyclic antidepressant, atau monoamine oxidase inhibitor (MAOI). Nefazodone bekerja dengan meghalau penggunaan kembali serotonin dan merupakan antagonis dari reseptor serotonin. Dengan peningkatan jumlah serotonin dalam tubuh dapat mengobati tingkat depresi seseorang yang menggunakan obat ini.
Efek Samping
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Kamu mungkin akan mengalami tanda-tanda berikut saat menggunakan obat ini:
1. Efek samping yang sering terjadi: penglihatan kabur, pingsan, telinga berdengung, ruam kulit atau gatal.
2. Efek samping yang jarang terjadi: Nyeri kandung kemih, batuk atau suara serak, diare, sakit mata, merasa pusing, sering ingin buang air kecil, gatal pada vagina atau daerah genital, kekakuan otot, ketegangan otot atau sesak, mual, nyeri saat berhubungan seksual, rasa sakit, terbakar, atau sulit buang air kecil, sesak napas, sesak di dada, atau mengi, sakit perut, masalah pernafasan, ereksi penis yang berkepanjangan dan menyakitkan, mata merah, pembengkakan wajah, kelenjar bengkak, pendarahan atau memar yang tidak biasa, muntah darah.
3. Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui: kotoran/ tinja berwarna terang, kebingungan, urin/ air kencing gelap, penurunan jumlah pengeluaran urin, demam, peningkatan rasa haus, gatal, kurang nafsu makan, nyeri otot atau kram, kekakuan otot, rasa sakit atau rasa terbakar di jari, jari kaki, dan kaki, sakit tenggorokan, kehilangan kesadaran tiba-tiba, berkeringat, muntah.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi pada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Pemakaian Obat
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Jika Kamu akan menjalani operasi, beri tahu dokter jika Kamu menggunakan obat ini.
3. Segera konsultasikan ke dokter jika kondisi Kamu tidak membaik atau juga memburuk, terutama jika usia Kamu di bawah 24 tahun.
4. Konsultasikan pula pada dokter jika Kamu hamil atau menyusui.
5. Simpan obat pada suhu ruang dan jauhkan dari panas dan lembap.
Interaksi
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter.
1. Penggunaan bersamaan nefazodone dengan obat ciclosporin, cilostazol, mirtazapine, dutasteride dapat meningkatkan konsentrasi obat-obat tersebut.
2. Nefazodone dapat meningkatkan konsentrasi alprazolam sehingga disarankan untuk mengurangi dosis awal alprazolam sebanyak 50%.
3. Penggunaan nefazodone dengan MAOI menimbulkan risiko berat dan fatal. Mulai gunakan nefazodone minimal 14 hari setelah berhenti konsumsi MAO dan muali konsumsi MAOI 7 hari setelah berhenti menggunakan nefazodone.
4. Nefazodone menghambat metabolisme terfenadine, astemizole, cisapride, pimozide dan meningkatkan risiko aritmia ventrikular.
5. Nefazodone meningkatkan kadar plasma obat eplerenone, ivabradine, reboxetine, tacrolimus, dan triazolam.
Sumber:
drugs.com nefazodone
mims.com nefazodone