Nefazodone

Apakah Nefazodone Itu?

Nama Paten :

Null

Penggunaan

Nefazodone digunakan untuk mengobati depresi, termasuk gangguan depresi mayor. Nefazodone ini dapat membantu mengembalikan keseimbangan tertentu dari bahan kimia yang ada di otak.

Cara Kerja Obat

Nefazodone merupakan obat antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), tricyclic antidepressant, atau monoamine oxidase inhibitor (MAOI). Nefazodone bekerja dengan meghalau penggunaan kembali serotonin dan merupakan antagonis dari reseptor serotonin. Dengan peningkatan jumlah serotonin dalam tubuh dapat mengobati tingkat depresi seseorang yang menggunakan obat ini.

Efek Samping

Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat dikonsumsi. Kamu mungkin akan mengalami tanda-tanda berikut saat menggunakan obat ini:
1. Efek samping yang sering terjadi: penglihatan kabur, pingsan, telinga berdengung, ruam kulit atau gatal.
2. Efek samping yang jarang terjadi: Nyeri kandung kemih, batuk atau suara serak, diare, sakit mata, merasa pusing, sering ingin buang air kecil, gatal pada vagina atau daerah genital, kekakuan otot, ketegangan otot atau sesak, mual, nyeri saat berhubungan seksual, rasa sakit, terbakar, atau sulit buang air kecil, sesak napas, sesak di dada, atau mengi, sakit perut, masalah pernafasan, ereksi penis yang berkepanjangan dan menyakitkan, mata merah, pembengkakan wajah, kelenjar bengkak, pendarahan atau memar yang tidak biasa, muntah darah.
3. Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui: kotoran/ tinja berwarna terang, kebingungan, urin/ air kencing gelap, penurunan jumlah pengeluaran urin, demam, peningkatan rasa haus, gatal, kurang nafsu makan, nyeri otot atau kram, kekakuan otot, rasa sakit atau rasa terbakar di jari, jari kaki, dan kaki, sakit tenggorokan, kehilangan kesadaran tiba-tiba, berkeringat, muntah.

Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi pada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.

Pemakaian Obat

Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter dan jangan menggunakan dosis obat berbeda atau dalam jangka lebih panjang daripada yang direkomendasikan.
2. Jika Kamu akan menjalani operasi, beri tahu dokter jika Kamu menggunakan obat ini.
3. Segera konsultasikan ke dokter jika kondisi Kamu tidak membaik atau juga memburuk, terutama jika usia Kamu di bawah 24 tahun.
4. Konsultasikan pula pada dokter jika Kamu hamil atau menyusui.
5. Simpan obat pada suhu ruang dan jauhkan dari panas dan lembap.

Dosis

Yang perlu Kamu ketahui saat menggunakan obat ini bahwa dosis yang diberikan dokter adalah yang terbaik. Dokter biasanya memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami atau kondisi kesehatan Kamu. Obat ini diberikan melalui oral dengan dosis 100 mg 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 300 mg 2 kali sehari.

Interaksi

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter.
1. Penggunaan bersamaan nefazodone dengan obat ciclosporin, cilostazol, mirtazapine, dutasteride dapat meningkatkan konsentrasi obat-obat tersebut.
2. Nefazodone dapat meningkatkan konsentrasi alprazolam sehingga disarankan untuk mengurangi dosis awal alprazolam sebanyak 50%.
3. Penggunaan nefazodone dengan MAOI menimbulkan risiko berat dan fatal. Mulai gunakan nefazodone minimal 14 hari setelah berhenti konsumsi MAO dan muali konsumsi MAOI 7 hari setelah berhenti menggunakan nefazodone.
4. Nefazodone menghambat metabolisme terfenadine, astemizole, cisapride, pimozide dan meningkatkan risiko aritmia ventrikular.
5. Nefazodone meningkatkan kadar plasma obat eplerenone, ivabradine, reboxetine, tacrolimus, dan triazolam.

 

Sumber:

drugs.com nefazodone

mims.com nefazodone

Rekomendasi Artikel

Kenali 13 Gejala Depresi pada Remaja

Kenali 13 Gejala Depresi pada Remaja

Depresi tidak hanya dialami orang dewasa saja. Remaja adalah kelompok yang rentan mengalami depresi. Ketahui berbagai gejala depresi yang dialami remaja di sini.

Ella Nurlaila

25 April 2024

Penderita Diabetes Berisiko Depresi Hingga 2-3 Kali Lipat

Penderita Diabetes Berisiko Depresi Hingga 2-3 Kali Lipat

Data menunjukkan, penderita diabetes 2 hingga 3 kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan orang tanpa diabetes.

Ana Yuliastanti

23 February 2024

Sakit Fisik tanpa Penyebab Jelas, Bisa Jadi Kamu Depresi

Sakit Fisik tanpa Penyebab Jelas, Bisa Jadi Kamu Depresi

Tanpa sepengetahuan banyak orang, penyakit atau rasa sakit pada fisik yang mereka rasakan disebabkan oleh depresi. Apa saja gejala fisik yang berkaitan dengan depresi?

Ana Yuliastanti

19 August 2022

Waspadai 7 Gejala Awal Depresi Pasca Persalinan

Waspadai 7 Gejala Awal Depresi Pasca Persalinan

Perubahan yang terjadi setelah lahirnya si Kecil tentu membuat Mums kewalahan, bahkan stres. Waspadai 7 gejala depresi pascapersalinan berikut yuk, Mums.

Postpartum Depression pada Ibu Setelah Melahirkan

Postpartum Depression pada Ibu Setelah Melahirkan

Pasca melahirkan, Mum kerap merasa stres yahg berkepanjangan sehingga membuat depresi. Kondisi ini disebut Postpartum Depression dan harus segera ditangani!

GueSehat

11 September 2021

Ini Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Ketahui

Ini Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Ketahui

Depresi memiliki banyak jenis yang dibedakan sesuai dengan gejala-gejalanya. Ini jenis-jenis depresi yang perlu Kamu ketahui!

Uliya Helmi Ali

16 August 2021

Penelitian Menunjukkan Cairan Mani Dapat Mencegah Depresi pada Wanita

Penelitian Menunjukkan Cairan Mani Dapat Mencegah Depresi pada Wanita

Penelitian menyebutkan bahwa cairan mani dapat mencegah wanita alami depresi. Hal ini karena cairan mani mengandung beberapa hormon yang dapat mengubah suasana hati.

Amankah Mengonsumsi Obat Antidepresan saat Menyusui?

Amankah Mengonsumsi Obat Antidepresan saat Menyusui?

Depresi pasca melahirkan atau postpartum depressionkerap dialami seorang wanita. Amankah mengonsumsi obat antidepresan saat menyusui? Simak penjelasannya!

Yovita Diane Titiesari

18 January 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...