Cortisone

Apa Itu Cortisone?

Penggunaan

Cortisone adalah obat dari golongan steroid yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari alergi, gangguan kulit, kolitis ulseratif (radang usus kronis), arthritis (radang sendi), lupus, psoriasis, atau gangguan pernapasan.

 

Baca juga: 7 Masalah Kesehatan Saat Puasa yang Perlu Kamu Waspadai

Cara Kerja Obat

Cortisone bekerja dengan cara mencegah pelepasan senyawa kimia tertentu dalam tubuh yang menyebabkan inflamasi atau peradangan.

Efek Samping

Seperti obat dari golongan steroid lainnya, penggunaan cortisone juga dapat menimbulkan beberapa efek samping. inilah beberapa efek samping tersebut:
Insomnia, kecemasan, meningkatnya nafsu makan, gangguan pencernaan, hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih), diabetes melitus, arthralgia (nyeri sendi), katarak, glaukoma, mimisan, alkalosis (darah dalam kondisi basa), Cushing's syndrome (penyakit akibat kelebihan hormon kortisol), penurunan kesadaran, bengkak, euphoria (rasa gembira berlebihan), tulang rapuh, halusinasi, reaksi hipersensitif, hipertensi, hipokalemia (kekurangan kalium), otot mengecil, nyeri otot, tulang keropos, peradangan pada pankreas, tukak lambung, pseudotumor cerebri (kelainan tulang yang terjadi karena adanya peningkatan tekanan di dalam tulang tengkorak/ intracranial pressure tanpa ada penyebab yang jelas), psikosis, kejang, skin atrophy (kulit menipis), ulcerative esophagitis (kerusakan mukosa kerongkongan).

 

Baca juga: Mata Sering Kedutan saat Hamil, Pertanda Masalah Kesehatan Apa?

Pemakaian Obat

Untuk menggunakan obat cortisone, pastikan untuk selalu membaca aturan pakai yang tertera pada label kemasan. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang sudah dianjurkan dokter.
- Jangan berhenti menggunakan cortisone secara tiba-tiba karena akan menimbulkan gejala ketergantungan. Konsultasikan dengan dokter saat berencana untuk berhenti menggunakan cortisone.
- Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil menggunakan cortisone.
- Ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan cortisone.
- Steroid dapat mempengaruhi pertumbuhan anak-anak. Konsultasikan dengan dokter jika anak tidak bertumbuh sesuai dengan standarnya saat menggunakan cortisone.
- Simpan obat pada suhu ruangan, jauhkan dari tempat lembap, panas dan terkena cahaya matahari langsung.

Dosis

Obat cortisone tersedia dalam bentuk oral dan juga injeksi. Setiap sediaan memiliki anjuran dosis yang berbeda sebagai berikut:
Cortisone dalam sediaan oral:
1. Sebagai terapi pengganti pada pasien yang menderita kekurangan hormon adrenokortikal, dosisnya 12.5-37.5 mg/hari dalam dosis terbagi.
2. Mengobati peradangan dan alergi, dosisnya 25-300 mg/hari.

Cortisone dalam sediaan injeksi:
1. Untuk mengatasi peradangan dan alergi, dosisnya 25-300 mg/hari.

 

Baca juga: Ketiak Bisa Menjadi Sinyal Masalah Kesehatan!

Interaksi

Penggunaan cortisone bersamaan dengan obat-obatan berikut karena dapat menimbulkan interaksi, yaitu:
1. Efek cortisone akan berkurang jika digunakan bersamaan dengan enzyme inducer (contoh: barbiturates, phenytoin, rifampicin).
2. Cortisone dapat menurunkan efek obat pengencer darah warfarin dan salisilat.

 

Sumber:

pionas.pom.go.id kortison asetat

drugs.com cortisone

mims.com cortisone

Rekomendasi Artikel

Jangan Kaget, Saat Hamil Kulit Bisa Jadi Gelap dan Kusam

Jangan Kaget, Saat Hamil Kulit Bisa Jadi Gelap dan Kusam

Berbagai perubahan terjadi dalam tubuh ibu hamil, salah satunya kulit bumil kusam, padahal sebelumnya tidak demikian. Berikut ini penyebab umum kulit ibu hamil kusam.

Ella Nurlaila

30 April 2025

 Kulit Bayi Baru Lahir Mengelupas, Jangan Dikelopek!

Kulit Bayi Baru Lahir Mengelupas, Jangan Dikelopek!

Meskipun nampak menyeramkan, semua bayi mengalami fase pengelupasan kulit yang sangat normal dalam beberapa minggu pertama setelah dilahirkan.

Ella Nurlaila

21 April 2025

5 Alasan Mums Tidak Boleh Asal Mengikuti DIY Skincare

5 Alasan Mums Tidak Boleh Asal Mengikuti DIY Skincare

Ada banyak sekali bahaya skincare DIY atau buatan sendiri. Sayangnya, tidak banyak wanita yang menyadarinya, bahkan mengira skincare dari bahan dapur lebih baik daripada skincare produksi pabrik.

Eka Amira

10 March 2025

Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?

Obat Alergi yang Aman untuk Anak, Apakah Boleh Diberi Antihistamin?

Alergi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada balita. Pertanyaannya, jika alergi apakah anak boleh minum antihistamin sebagaimana yang berlaku pada orang dewasa?

Ella Nurlaila

10 February 2025

Menyamarkan Luka Bekas Jerawat dengan Kombinasi Terapi Laser dan Skinbooster

Menyamarkan Luka Bekas Jerawat dengan Kombinasi Terapi Laser dan Skinbooster

Dengan metode perawatan yang tepat, bekas jerawat atau acne scar dapat diobati dengan baik dan permanen. Ada metode terbaru untuk menghilangkan bekas jerawat membandel ini yakni dengan kombinasi laser Thulium dan skinbooster.

Ana Yuliastanti

05 December 2024

Kenali Ciri-ciri Alergi Susu Sapi pada Anak

Kenali Ciri-ciri Alergi Susu Sapi pada Anak

Pada sebagian anak, susu sapi dibutuhkan sebagai pelengkap gizi tambahan dari makanan utama yang dikonsumsi si kecil. Namun kondisi ini menjadi tidak mudah jika ternyata anak memiliki alergi terhadap susu sapi. 

Ella Nurlaila

04 December 2024

Vaksin PCV Cegah Anak Kena Pneumonia

Vaksin PCV Cegah Anak Kena Pneumonia

Penting untuk mendeteksi gejala pneumonia pada anak sedini mungkin dan melakukan pencegahan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bernutrisi, sehat dan seimbang, termasuk ASI eksklusif, sekaligus melakukan vaksin PCV.

Amanda Sagarmatha

19 November 2024

Pneumonia Salah Satu Penyebab Utama Kematian Bayi dan Balita

Pneumonia Salah Satu Penyebab Utama Kematian Bayi dan Balita

Di Indonesia, pneumonia termasuk dalam 10 penyebab utama kematian, terutama pada kelompok rentan, seperti bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun. Pneumonia sering disebut juga paru-paru basah.

Amanda Sagarmatha

19 November 2024

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...