8 Alasan Aktivitas di Air bisa Menenangkan Saat Cuaca Panas
Menghadapi cuaca panas seperti saat ini, paling tepat adalah berendam atau berada di sekitar air. Ada alasan mengapa berada di sekitar air baik untuk tubuh dan pikiran kita.
Nama Paten :
Tidak ada
Bupropion dikonsumsi untuk mengobati gangguan depresi berat dan gangguan mood musiman. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu orang yang ingin berhenti merokok, dengan cara mengurangi kecanduan serta ketergantungan terhadap kebiasaan buruk ini.
(https://www.drugs.com/bupropion.html)
Bupropion bekerja dengan cara menyeimbangkan senyawa-senyawa tertentu di otak, contohnya dopamin dan noreprinephrine.
(https://www.webmd.com/drugs/2/drug-13507-7155/bupropion-hcl-oral/bupropion-extended-release-antidepressant-oral/details)
Sama seperti obat lain, bupropion memiliki efek samping negatif. Meskipun risiko efek samping ini terbilang cukup minim, Kamu tetap perlu mewaspadainya. Pasalnya, jika efek sampingnya muncul, kemungkinan dibutuhkan tindakan medis untuk mengatasinya. Berikut sejumlah efek samping dari obat ini:
1. Efek samping yang kejadiaannya umum terjadi adalah kecemasan, mulut kering, hiperventilasi (napas yang berlebihan), detak jantung yang tidak teratur, sulit rileks, tubuh bergetar, dan gangguan tidur.
2. Efek samping yang agak jarang terjadi adalah telinga berdengung, sakit kepala parah, kulit kemerahan, biduran kronis, dan gatal.
3. Efek samping yang jarang terjadi adalah kebingungan, wajah pucat, memiliki perasaan sulit percaya kepada orang yang cukup parah, melihat hal-hal yang tidak ada (halusinasi), kejang, dan kesulitan konsentrasi.
4. Efek samping yang tidak terduga adalah timbulnya perasaan marah, keinginan menyerang orang lain, rasa tidak nyaman pada dada, menjadi agresif, detak jantung menjadi cepat, tubuh tidak bisa diam, dan berkeringat.
Sebelum menggunakan bupropion, Kamu harus tahu peringatan dan pencegahannya. Hal ini penting untuk mencegah risiko reaksi yang tidak diinginkan. Ada beberapa peringatan pemakaian obat yang harus diperhatikan, antara lain:
1) Gunakan bupropion sesuai anjuran dokter. Jangan mengurangi atau menambahkan dosis yang disarankan. Pasalnya, dosis berlebihan dapat memicu kejang.
2) Jangan menggerus, mengunyah, atau memecahkan tablet. Telan tablet utuh-utuh dengan segelas air putih.
3) Jangan berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba karena dapat memicu reaksi ketergantungan obat. Hentikan penggunaan jika terjadi kejang.
4) Jika setelah 7 minggu kebiasaan merokok belum juga mereda, segera beri tahu dokter. Dokter mungkin akan memberikan nikotin patch (koyo) atau permen karet nikotin untuk membantu melepaskan kebiasaan merokok. Disarankan jangan merokok jika sedang menggunakan obat bupropion. Pasalnya, terlalu banyak penggunaan nikotin bersamaan dengan pengonsumsian obat ini dapat menimbulkan efek samping yang serius.
5) Pasien mungkin merasakan efek ketergantungan nikotin saat awal berhenti merokok, seperti meningkatnya nafsu makan, peningkatan berat badan, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, detak jantung melambat, muncul keinginan sangat kuat untuk merokok, merasa cemas, sulit rileks, depresi, marah, frustasi, dan mudah tersinggung.
6) Jauhkan produk dari suhu panas dan tempat lembap.
7) Konsultasikan dengan dokter jika ibu hamil dan menyusui hendak menggunakan obat ini.
Sementara itu, untuk peringatan kontradiksi, jangan berikan bupropion pada pasien dengan kondisi:
1) Sedang kejang.
2) Mengalami gangguan makan (bulimia atau anoreksia).
3) Memiliki tumor pada sistem saraf pusat.
4) Menderita epilepsi.
5) Memiliki riwayat gangguan bipolar.
6) Ketergantungan tiba-tiba pada alkohol, benzodiazepine, barbiturat, dan obat antiepilepsi.
7) Sirosis hati parah.
8) Ketergantungan dengan obat monoamin inhibitor.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bupropion/?type=brief&mtype=generic)
Sebelum mengonsumsi bupropion, dosisnya perlu diperhatikan. Pasalnya, jika salah dosis dampaknya bisa fatal. Untuk bupropion, berikut aturan dosisnya:
1) Untuk Membantu Menghentikan Kebiasaan Merokok (dalam sediaan lepas lambat)
Dosis awal adalah 150 mg sekali sehari selama 6 hari, kemudian ditingkatkan menjadi 150 mg selama 2 kali sehari. Masa pengobatan adalah 7-9 minggu, dengan dosis maksimal 300 mg/hari.
2) Untuk Mengatasi Depresi
Dosis awal adalah 100 mg selama 2 kali sehari sampai 100 mg selama 3 kali sehari jika dibutuhkan. Dosis maksimalnya adalah 150 mg sekali sehari. Dalam sediaan tablet lepas lambat, dosisnya adalah 150 mg sekali sehari, lalu ditingkatkan menjadi 150 mg sebanyak 2 kali sehari setelah 3 hari. Kemudian, naikkan lagi menjadi 200 mg setelah beberapa minggu jika dibutuhkan. Dosis maksimal yang digunakan adalah 450 mg dalam dosis tunggal.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bupropion/?type=brief&mtype=generic)
Sama seperti kebanyakan obat, bupropion juga bisa menimbulkan reaksi negatif jika digunakan bersamaan dengan obat lain. Berikut penjelasannya:
1) Pantau secara ketat penggunaan obat bupropion dengan obat-obatan lain yang dapat menurunkan ambang batas terjadinya kejang. Contohnya obat golongan antidepresan lain, antipsikotik, teofilin, dan kortikosteroid sistemik.
2) Levodopa dan amantadine akan meningkatkan terjadinya efek samping dari bupropion.
3) Paparan obat bupropion akan menurun jika digunakan bersamaan dengan obat ritonavir, lopinavir, dan efavirenz.
4) Paparan obat bupropion akan meningkat jika digunakan bersamaan dengan obat venlafaxine, fluoxetine, antipsikotik, β-blocker, dan antiaritmia tipe 1.
5) Hindari penggunaan bupropion bersamaan dengan alkohol.
6) Interaksi yang fatal dapat terjadi jika bupropion digunakan bersamaan dengan obat golongan bonoamininhibitor (MAOI), yakni meningkatkan risiko keracunan.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bupropion/?type=brief&mtype=generic)
Direktori