Memperlambat Penuaan dengan Omega 3, Cocok Buat Para Mums!
Penuaan adalah proses alami yang melekat pada kehidupan manusia. Tetapi kita bisa memperlambat penuaan dengan omega 3 yang banyak tersedia di makanan.
Nama Paten :
Botulinum Toxin
Botulinum toxin (botox) digunakan untuk mengobati penyakit strabismus (mata juling) dan blefarospasme (berkedip berlebihan), yang disebabkan oleh kondisi distonia. Distonia adalah kontraksi otot tak sadar yang menyebabkan gerakan berulang atau memutar. Botox digunakan juga untuk mengobati glabellar lines, yakni garis kerut atau keriput.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/botox/?type=brief)
Botox bekerja dengan cara menghambat aktivitas saraf pada otot, sehingga menyebabkan aktivitas otot akan menurun dan otot menjadi lumpuh.
(https://www.drugs.com/search.php?searchterm=botulinum+toxin+type+b&a=1)
Beberapa efek samping yang dapat muncul antara lain sakit kepala, nyeri pada wajah, flu, nyeri dan bengkak pada daerah yang disuntik, sakit punggung, infeksi, rhinitis, ruam pada pipi, kulit ketat, iritasi kulit, mual, gangguan lambung, gangguan pada gigi, fungsi hati tidak normal, kesemutan, kecemasan, hipertensi, dan kelemahan otot.
Obat ini juga dapat menyebabkan efek samping peradangan, misalnya pada bronkus paru, sinus, faring, dan laring. Perlu diketahui, obat ini juga bisa memberikan efek samping henti napas. Segera temuin dokter apabila efek samping yang muncul menetap atau memburuk.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/botox/?type=brief)
Sebaiknya jangan berikan suntikan botox kepada pasien yang alergi terhadap botox atau sedang mengalami infeksi pada area di mana botox akan disuntikkan. Segera temui dokter apabila timbul gejala suara serak, kelopak mata susah terbuka, masalah penglihatan, kelemahan otot parah, hilangnya kontrol terhadap kandung kemih, kesulitan bernapas, maupun berbicara atau menelan. Beberapa efek tersebut dapat terjadi beberapa minggu setelah suntik botox. Segera temui dokter apabila ada efek samping yang muncul menetap atau memburuk. Jangan lupa pula untuk mengonsultasikan kepada dokter jika Kamu hamil dan menyusui sebelum menggunakan botox.
(https://www.drugs.com/mtm/rimabotulinumtoxinb.html)
Untuk strabismus otot vertikal dan horizontal dengan dioptri kurang dari 20, dosis yang diberikan adalah 1,25-2.5 u pada satu otot. Untuk strabismus horizontal dengan dioptri 20-50, dosis yang diberikan 2.5-5 u pada satu otot.
Untuk kelumpuhan persisten saraf VI selama 1 bln atau lebih, dosis yang dianjurkan adalah 1,25-2,5 u pada otot rektus medialis. Maksimal dosis yang digunakan adalag 25 u, berbentuk dosis tunggal injeksi pada otot apapun.
Blefarospasme injeksi awal 1,25-2,5 u (0,05-0,1 mL pada tiap tempat injeksi) ke bagian pretarsal otot orbikularis okuli medial, lateral pada kelopak mata atas, dan ke bagian pretarsal otot orbikularis okuli lateral pada kelopak mata bawah. Maksimal dosis adalah 5 u pada setiap tempat injeksi.
Glabellar lines Injeksi 0,1 mL dari lar yang sudah disiapkan, disuntikkan ke masing-masing tempat dr 5 tempat injeksi, 2 injeksi pada otot corrugator, dan 1 injeksi pada otot procerus dari dosis total 20 u. Interval pemberian injeksi Tidak lebih sering dari setiap 3 bln. Dosis kumulatifnya tidak boleh lebih dr 200 u dalam waktu 30 hari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/botox/?type=brief)
Interaksi botox dengan obat golongan aminoglikosida, lincosamide, antibiotik polimiksin, quinidine, magnesium sulfat, antikolinesterase, dan suksinilkolin klorida akan memengaruhi perpindahan senyawa neurotransmiter pada sel saraf.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/botox/?type=brief)
Direktori