Mata juling atau strabismus cukup sering ditemukan pada usia anak-anak. Kondisi ini membuat gerakan mata kiri dan kanan yang seharusnya ke arah sama menjadi berbeda. Jika dibiarkan, mata juling dapat menyebabkan anak mengalami gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau penglihatan ganda. Maka dari itu, yuk Mums kenali apa saja tanda-tanda mata juling pada anak dan cara penanganannya!

 

Baca juga: Merokok saat Hamil Ternyata Menyebabkan Mata Anak Juling!
 

Apa Itu Strabismus atau Mata Juling?

Strabismus, dikenal juga sebagai mata juling, merupakan kondisi di mana otot mata bagian sebelah kiri dan kanan yang terhubung ke otak tidak memiliki koordinasi yang tepat, sehingga tampak tidak sejajar. Akibatnya, kondisi ini membuat kedua mata tidak dapat fokus pada titik yang sama pada waktu yang sama.

 

Mata juling dapat terjadi pada anak sejak ia lahir atau berkembang seiring usianya. Kebanyakan kondisi ini dapat terdiagnosis saat anak berusia 1-4 tahun. Jika ditangani dengan baik, mata juling umumnya jarang sekali berkembang setelah anak berusia 6 tahun.

 

Jenis Mata Juling

Mata juling dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Berikut ini jenis mata juling yang paling sering ditemukan pada usia anak-anak:

 

1. Juling ke arah tertentu

- Esotropia: juling ke arah dalam.

- Eksotropia: juling ke arah luar.

- Hipertropia: juling ke arah atas.

- Hipotropia: juling ke arah bawah.

 

2. Juling konstan adalah juling yang terjadi setiap waktu. Sementara, juling intermiten adalah ketika juling hanya terjadi pada momen-momen tertentu, seperti saat lelah atau sakit.

 

3. Mata juling yang terjadi hanya pada saat anak membuka mata. Namun, ada pula kondisi mata juling yang terjadi ketika mata tertutup dan terbuka. Ini disebut dengan juling laten.

 

4. Mata juling bersamaan. Dalam hal ini, otot mata bekerja dengan baik, tetapi mata selalu tidak sejajar memandang ke sebuah arah.

 

5. Incomitant juling. Dalam kondisi ini, sudut juling dapat berubah. Ketika mata menoleh ke kiri, mata bisa sejajar dengan benar, tetapi ketika mata menoleh ke kanan, juling terlihat.

 

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Mata yang Sering Terjadi Pada Anak
 

Penyebab Mata Juling pada Anak

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab mata juling pada masa kanak-kanak, kondisi ini cenderung diturunkan dalam keluarga. Selain itu, mata juling umumnya berkembang pada anak ketika mata mengompensasi masalah penglihatan, seperti katarak dan rabun jauh.

 

Dalam beberapa kasus, anak berisiko mengalami mata juling karena sindrom down, kelahiran prematur, cedera kepala, atau kondisi yang memengaruhi saraf dan otot. Ada pula beberapa anak yang mengalami kondisi mata juling selama 6 bulan pertama setelah kelahiran tanpa alasan tertentu. Mata juling juga bisa terjadi karena adanya masalah miopia, astigmatisme, atau hipermetropia, di mana cahaya tidak fokus dengan benar pada retina.

 

Gejala Mata Juling pada Anak

Secara fisik, biasanya mata juling pada anak dapat mudah dikenali. Namun untuk memastikannya, berikut beberapa tanda gejala mata juling pada anak yang perlu Mums ketahui:

- Mata tidak melihat ke suatu objek dengan arah yang sama.

- Gerakan mata tidak serentak bersamaan.

- Cenderung menyipitkan mata atau menutup salah satu mata saat terpapar cahaya matahari.

- Sering memutar atau memiringkan kepala jika melihat suatu objek.

- Saat merangkak atau berjalan, anak kerap menabrak sesuatu. Hal ini terjadi karena kemampuan mata bayi dalam mengukur jarak dan melihat bentuk 3 dimensi menjadi berkurang.

- Penglihatan ganda, mata terasa lelah, dan sensitif terhadap cahaya.

 

Perawatan Mata Juling

Jika si Kecil mengalami kondisi mata juling, berikut ini beberapa teknik perawatan medis yang direkomendasikan untuknya:

 

1. Suntikan ke otot mata

Meskipun efek suntikan ini hanya dapat bertahan hingga 3 bulan, perawatan ini dapat membantu melemahkan otot mata, sehingga mata menjadi mudah sejajar dengan benar.

 

2. Pembedahan

Selama operasi, otot mata yang mengontrol gerakan akan dikoreksi, sehingga mata dapat menyelaraskan diri. Meski begitu, operasi biasanya menjadi pilihan terakhir pada masalah ini, terutama untuk bayi.

 

3. Penggunaan kacamata

Jika mata juling adalah akibat dari masalah seperti rabun jauh, maka kacamata bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.

 

Mata juling memang cukup umum terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, jika dibiarkan, kondisi ini bisa memengaruhi perkembangan diri anak di masa mendatang. Karenanya, jika Mums melihat adanya tanda-tanda mata juling pada anak, segera konsultasikan kepada dokter agar si Kecil bisa mendapat perawatan yang tepat. (AS)

 

Baca juga: Berbagai Kegiatan untuk Meningkatkan Koordinasi Mata dan Tangan Anak

 

Makanan_untuk_Meningkatkan_Kecerdasan_Anak_GueSehat

 

Referensi

Parenting First Cry. "Squint and Amblyopia in Babies".